Tips Penuhi Kebutuhan Gizi Anak Disaat Ekonomi Sulit dan Harga Sembako Naik
Perekonomian saat ini bisa dikatakan masih cukup sulit usai pandemi covi-19, ditambah harga bahan pokok yang naik dan stok bahan pokok yang menurun.
Mutia mencontohkan, untuk estimasi belanja makanan selama 3-5 hari dengan anggaran sekitar Rp 185.000 (dengan estimasi biaya di wilayah Depok, Jawa Barat dan sekitarnya).
Uang tersebut sudah bisa mendapatkan lauk protein hewani, nabati, sayuran, dan bumbu-bumbu serta susu untuk keluarga yang terdiri dari 2 orang dewasa dan 2 anak-anak.
Estimasi dalam sebulan pengeluaran belanja makanan adalah Rp 816.000, atau sekitar 23-24 persen untuk rumah tangga dengan kisaran penghasilan Rp 4-5 juta.
Baca juga: Tips Membuat Sound of Text Bahasa Jawa, Sunda, hingga Suara Perempuan, Bikin Nada Dering Unik
Medical Science Director Danone Indonesia Dr. dr. Ray Wagiu Basrowi MKK, menjelaskan, dalam akses terhadap makanan bergizi perlu diperhatikan bahwa makanan yang dikonsumsi bervariasi serta dalam jumlah yang cukup serta kualitas gizi yang baik.
Pemenuhan makanan yang bervariasi berhubungan dengan berkurangnya risiko defisiensi mikronutrien dan risiko kurangnya asupan nutrisi.
Kajian sistematis menunjukkan, kurangnya variasi makanan berhubungan dengan kejadian stunting pada anak.
Selanjutnya, salah satu cara untuk orangtua dapat memastikan kebutuhan zat gizi makro dan mikro pada anak cukup adalah dengan menerapkan pedoman prinsip ‘Isi Piringku’ yang mengandung gizi seimbang.
Baca juga: Cara Menyadap WhatsApp lewat Google, Tips Aman dan Cek Aktivitas WA Pacar hingga Berapa Lama Online
Pedoman Isi Piringku mengacu pada konsumsi pembagian piring makan menjadi 2/3 makanan pokok, 1/3 lauk pauk, 2/3 sayur dan 1/3 buah, dilanjutkan dengan minum air 8 gelas/hari, 30 menit aktivitas fisik dan penerapan pola hidup bersih dan sehat.
" Pemenuhan konsumsi pangan yang seimbang dan konsumsi pangan berfortivikasi dapat dilakukan untuk memastikan kebutuhan zat gizi mikro tubuh dapat terpenuhi” kata Ray. (*)