Berita Balikpapan Terkini
Inflasi Kota Balikpapan Bulan Oktober Lebih Rendah dari Bulan Sebelumnya
Kota Balikpapan mengalami inflasi pada bulan Oktober 2022 sebesar 0,09 persen (mtm). Angka ini lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya
Penulis: Ardiana | Editor: Aris
TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN- Kota Balikpapan mengalami inflasi pada bulan Oktober 2022 sebesar 0,09 persen (mtm). Angka ini lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya yang mengalami inflasi sebesar 0,88 persen (mtm), Kamis (3/11/2022).
Melalui siaran pers yang diterima Tribunkaltim hari ini, sementara secara tahunan inflasi IHK Kota Balikpapan tercatat sebesar 6,30 persen (yoy), atau lebih tinggi dibandingkan inflasi nasional (5,71 persen yoy) dan inflasi Kalimantan Timur (5,84 persen yoy).
Inflasi tahunan Kota Balikpapan tersebut berada di atas rentang target inflasi nasional sebesar 3,00 persen.
Baca juga: Kisah Petugas Saat Padamkan Kebakaran di Jalan Siaga Balikpapan Ambruk, Diduga Hipoksia
Hal ini didorong oleh kenaikan harga nasi dengan lauk dan soto seiring dengan banyaknya kegiatan MICE di Kota Balikpapan.
Selain itu, bensin masih menjadi penyumbang inflasi karena adanya penyesuaian subsidi agar lebih tepat sasaran. Inflasi tersebut juga disumbang oleh komoditas pisang dan bayam akibat pasokan dari sentra produksi yang berkurang.
Sementara itu, kelompok Makanan, Minuman, dan Tembakau mengalami deflasi karena pasokan komoditas cabai rawit, cabai merah, dan bawang merah yang masih melimpah. Deflasi juga disumbang dari penurunan harga telur ayam ras dan minyak goreng seiring dengan banyaknya pasokan di pasar.
Baca juga: Dishub Balikpapan Pasang APILL Baru di Simpang Beler, Belum Sepenuhnya Aktif
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Balikpapan, R. Bambang Setyo Pambudi mengatakan terdapat beberapa faktor yang diperkirakan akan terus memberikan tekanan inflasi.
"Beberapa faktor yang diperkirakan masih akan memberikan tekanan inflasi kedepannya yaitu dampak langsung penyesuaian harga Bahan Bakar Minyak (BBM) yang berdampak pada biaya transportasi dan distribusi, dampak lanjutan penyesuaian harga BBM berupa penyesuaian harga di kelompok barang atau jasa lainnya, juga potensi perubahan iklim, yang dapat mengganggu hasil produksi dan distribusi komoditas pertanian (hortikultura) seperti yang disampaikan oleh BMKG,"tuturnya.
Ia menambahkan, sesuai dengan arahan Presiden terkait pengendalian inflasi, Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Balikpapan bersama Bank Indonesia melakukan Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP).
Baca juga: Polresta Balikpapan Apel Pagi di Markas Satuan Radar 223
Gerakan tersebut dilakukan dalam rangka menjaga stabilitas dan ketersediaan pasokan pangan serta memperkuat koordinasi untuk menjaga inflasi tetap stabil dan kembali ke rentang kendali.
Pada bulan Oktober ini, TPID menyelenggarakan kegiatan pasar murah selama 6 hari berturut-turut. Tepatnya pada tanggal 24 hingga 29 Oktober 2022 yang dipusatkan di gedung parkir Klandasan.
Dengan menggandeng distributor-distributor dan pemasok-pemasok komoditas pangan di Balikpapan, diantaranya beras, telur ayam, daging sapi, daging ayam, minyak goreng, sayur, dan lain-lain.
"Masyarakat Balikpapan sangat antusias menyambut pasar murah tersebut, dengan mengunjungi dan berbelanja kebutuhan rumah tangga, yang harganya memang lebih rendah dari harga pasar pada umumnya,"pungkasnya. (*)