Berita Bontang Terkini
Melihat Petani Mengelola Kompos dari Limbah Baglog Jamur di Sidrap Kutai Timur
Sutrisno menceritakan inovasi pengolahan limbah baglog jamur menjadi produk kompos BAJA Kelompok Tani Permata Jaya dan juga media tanam
TRIBUNKALTIM.CO, SANGATTA - Program Pertani Mandiri Jalur Pipa Sidrap atau Taman Sidrap di Kabupaten Kutai Timur, Kalimantan Timur berhasil memberikan solusi untuk permasalahan limbah jamur, Rabu (9/11/2022).
Sutrisno menceritakan inovasi pengolahan limbah baglog jamur menjadi produk kompos BAJA Kelompok Tani Permata Jaya dan juga media tanam di rumah bibit yang dikelola oleh Kelompok Wanita Tani Sejahtera (KWT Sejahtera).
Sekarang sebanyak 3 ton per tahun limbah baglog jamur bisa dikelola menjadi kompos.
"Siapa sangka, limbah yang biasanya kami buang bisa digunakan untuk ibu-ibu menanam di rumah bibit,” ungkap Sutrisno kepada TribunKaltim.co, Rabu (9/11/2022).
Baca juga: Petani Kampung Sidrap Kutim Sulap Lahan Gambut jadi Holtikultura Semi Organik
Lebih lanjut Sutrisno menjelaskan bahwa kegiatan pengolahan limbah pertanian yang diperkenalkan Pertagas ini, mendorong para petani untuk saling bekerjasama.
Interaksi yang terbangun antar petani melalui kegiatan Taman Sidrap.
Kemudian mendorong terciptanya kegiatan-kegiatan lainnya.
Seperti budidaya perikanan, produk olahan pertanian hingga pengelolaan pemasaran terpadu melalui Kelompok Usaha Bersama (KUB) Taman Sidrap.
Gaung kisah sukses para petani Kampung Sidrap bahkan telah sampai ke pemerintah Kabupaten Kutai Timur.
Baca juga: Lahan Gambut Bisa jadi Sumber Kehidupan Ekonomi Petani Kampung Sidrap Kutai Timur
Beberapa waktu lalu, dalam kunjungannya bersama Bupati Kutai Timur, Dyah Ratnaningrum Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Kutai Timur menyampaikan apresiasinya kepada para petani di program Taman Sidrap.
Kegiatan integrasi pertanian Pertagas OKA di Kampung Sidrap merupakan program yang sangat cocok meningkatkan kualitas pertanian.
Kelompok tani biasanya tidak terintegrasi antar kelompok, hanya berkomunikasi saja.
Baca juga: Soal Tapal Batas Kampung Sidrap, Wakil Ketua DPRD Dorong Pemkot Bontang Lakukan Gugatan ke MK
Dengan adanya integrasi seperti ini, dapat meningkatkan produktivitas kelompok tani yang ada.
"Semoga, model integrasi pertanian ini dapat diterapkan dan dicontoh oleh seluruh kelompok-kelompok tani yang ada di Kabupaten Kutai Timur,” ungkap Dyah.
(TribunKaltim.co/Ismail Usman)