Viral Pengakuan Ismail Bolong
Pengakuan Andi Fahsar M Padjalangi, Ternyata Bupati Bone Pernah Minta Sesuatu ke Ismail Bolong
Bupati Bone, Andi Fahsar M Padjalangi sampai angkat bicara mengenai masalah yang menimpa Ismail Bolong, bahkan mengaku pernah minta tolong.
Ismail Bolong kemudian menjanjikan Rp 1 miliar.
Untuk awal, mantan anggota Polres Samarinda itu telah memberikan Rp 500 juta secara cuma-cuma.
Bukan hanya itu, menurut pengakuan Andi Fahsar, dirinya sempat meminta bantuan ke Ismail Bolong membangun kembali Rumah Soba yang telah hangus terbakar.
Rumah Soba merupakan replika dari rumah Kerajaan Bone yang dibangun pada masa pemerintahan Raja Bone ke-30, La Pawawoi Karaeng Sigeri sekitar tahun 1890.
"Saya minta supaya difasilitasi dengan pengusaha kayu di Samarinda untuk membangun Bola Soba (Rumah Soba). Dan waktu itu dia (Ismail Bolong) bilang, nanti saya coba," jelas Andi Fahsar.
Baca juga: Soroti Sepak Terjang Ismail Bolong, Ada Dugaan Koordinasi Berjenjang di Tingkat Polsek hingga Polda
Bupati Bone Andi Fahsar M Padjalangi pertama kali mengenal Ismail Bolong saat kunjungan kerja di Kota Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur.
Kunjungan orang nomor satu Kabupaten Bone itu dalam rangka menghadiri pelantikan Dewan Pengurus Provinsi Kerukunan Keluarga Masyarakat Bone (DPP-KKMB) Kalimantan Timur periode 2021-2026 di Ballroom Aston Hotel, Kota Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur, Sabtu (12/02/2022).
Ketua Dewan Pengurus Provinsi Kerukunan Keluarga Masyarakat Bone (DPP-KKMB) Kalimantan Timur Periode 2021-2026, Ismail Bolong dilantik saat itu.
Ismail Bolong dilantik oleh Ketua Dewan Pimpinan Nasional Kerukunan Keluarga Masyarakat Bone (DPN- KKMB) H Moh Rusdi Taher.
Selain itu, urusan membantu sesama dan di jalan agama tidak diragukan lagi.
Buktinya, Ismail Bolong menyumbang Rp 25 juta di Masjid Jami Nurul Mu'mini di Dusun Pajalele, Desa Manajeng, Kecamatan Subulue, Kabupaten Bone.
Baca juga: Kasus Ismail Bolong Viral, Kapolri Didesak Bentuk Tim Khusus Tambang Ilegal Kaltim
Masjid itu hanya berjarak 200 meter dari rumah orangtuanya.
"Sumbangan itu diberikan sekitar dua atau tiga tahun lalu," ujar Syamsuddin, kakak ipar Ismail Bolong.
Akan tetapi, Syamsuddin tidak mengetahui persis bulan dan tanggal uang sumbangan itu ditransfer Ismail Bolong dari Kalimantan Timur.
"Dipakai beli tegel," ujar Haji Syamsuddin setelah menunaikan salat zuhur berjamaah di Masjid Jami Nurul Mu'minin.