Viral Pengakuan Ismail Bolong
Ismail Bolong Donatur Terbesar Masjid Istiqbal Bone, Janjikan Rp 1 M, Sudah Diserahkan Rp 500 Juta
Mantan anggota Polres Samarinda, Ismail Bolong menjadi donatur tersebsar masjid Istiqbal Bone. Janjikan Rp 1 Milyar, sudah diserahkan Rp 500 juta.
TRIBUNKALTIMCO - Mantan anggota Polres Samarinda, Ismail Bolong yang jadi viral adalah donatur terbesar proyek renovasi Masjid Istiqbal, Kecamatan Sibulue, Kabupaten Bone.
Pengakuan Ismail Bolong terkait aliran dana tambang batu bara ilegal membuat namanya jadi pusat perhatian.
Kepada panitian pembangunan Masjid Istiqbal Bone, Ismail Bolong menjanjikan Rp 1 miliar.
Sementara, Ismail Bolong telah menyerahkan Rp 500 juta dari nilai Rp 1 miliar yang dijanjikan.
Untuk diketahui Masjid Istiqbal Bone adalah masjid terbesar yang berada di Kelurahan Maroanging, Kecamatan Sibulue.
Ketua Dewan Pengurus Masjid Istiqbal, Muh Tahir mengatakan, "Sudah ditransfer ke rekening masjid Rp 500 juta."
Ia menambahkan, awalnya Rp 1 miliar, tapi yang namanya sumbangan kita tidak bisa paksakan orang."
Berdasarkan catatan pengurus masjid, Ismail Bolong menjadi donatur terbesar dalam proyek renovasi.
Baca juga: Abraham Samad Sebut KPK Bisa Inisiatif Bongkar Kasus Tambang Ilegal Ismail Bolong
Proyek renovasi Masjid Istiqbal Bone menurut Muh Tahir membutuhkan anggaran senilai Rp 2,7 miliar agar bisa rampung dan kembali bisa digunakan shalat berjamaah oleh warga masyarakat Sibulue.
Sumbangan diserangkan Ismail Bolong sebelum Ramadhan 2022, tepatnya akhir Maret 2022.
Seremoni penyerahan sumbangan dari Ismail Bolong ini juga dimuat di laman resmi Kanwil Kementerian Agama ( Kemenag ) Sulsel.
Seremoni penyerahan sumbangan Ismail Bolong berlangsung pada Selasa, 29 Maret 2022.
Bukan hanya Masjid Istiqbal Bone, Ismail Bolong juga menyumbang ke Masjid Jami Nurul Mu'minin sebesar Rp25 juta.
Dikutip TribunKaltim.co dari Tribun-Timur.com di artikel berjudul Sumbang Rp500 Juta, Ismail Bolong Jadi Donatur Terbesar Masjid Istiqbal Bone, Masjid Jami Nurul Mu'minin berada di Dusun Pajalele, Desa Manajeng, Kecamatan Sibulue
Masjid ini hanya berjarak sekitar 200 meter dari rumah orangtuanya di kampung itu.
Haji Syamsuddin, kakak ipar Ismail Bolong mengatakan, sumbangan itu diberikan sekitar 2 atau 3 tahun lalu.
Baca juga: Bupati Minta Ismail Bolong Bangun Lagi Rumah Replika Kerajaan Bone yang Terbakar
Dia tak ingat persis bulan dan tanggal uang sumbangan ditransfer dari Ismail Bolong di Kalimantan.
"Dipakai beli tegel," ujar Haji Syamsuddin setelah menunaikan shalat lohor berjamaah di Masjid Jami Nurul Mu'minin.
Lantai Masjid Jami Nurul Mu'minin kini telah dipasangi granit ukuran 60x60 cm.
Pensiun Dini dari Polri
Ismail Bolong merupakan polisi yang bertugas di Kalimantan Timur.
Namun ia memilih pensiun dini. Ia pensiun dini dari Polri saat pangkatnya Aiptu.
Nilai sumbangan Ismail Bolong jauh dari nilai gaji seorang polisi pangkat bintara.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 17 Tahun 2019 tentang Perubahan Kedua Belas atas PP Nomor 29 Tahun 2001 tentang Peraturan Gaji Anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia, gaji Ajun Inspektur Polisi Satu (Aiptu) Rp 2.454.000 hingga Rp 4.032.600.
Dia resmi mengundurkan diri per Juli 2022, sementara pengunduran dirinya diajukan pada Februari 2022.
Minta Maaf ke Kabareskrim
Ismail Bolong (46) menyampaikan permohonan maaf kepada Bareskrim Polri Komjen Pol Agus Andrianto, pasca beredarnya video pengakuan bahwa ia menyetor hasil tambang sebesar Rp6 M.
Baca juga: Gaji Polisinya Cuma Rp 4 Jutaan, Tapi Ismail Bolong Sumbangan Hingga Setengah Miliar
Permohonan maaf itu diperoleh TribunNetwork dalam wawancara ekslusif, Sabtu (5/11/2022) malam.
"Nama saya Ismail Bolong, saya saat ini sudah pensiun dini dari anggota Polri aktif mulai bulan Juli 2022," kata Ismail.
"Perkenankan saya mohon maaf kepada pak Kabareskrim atas berita viral saat ini yang beredar. Saya klarifikasi bahwa berita itu tidak benar," sambungnya.
"Dan saya pastikan berita itu (tidak benar). Saya tidak pernah berkomunikasi sama pak Kabareskrim apalagi memberikan uang dan saya tidak kenal," tegas Ismail.
Ia pun mengaku kaget atas video viral pengakuan bahwa dirinya menyetor uang hasil tambang ke Kabareskrim.
Terlebih, video itu beredar saat sidang Hendra Kurniawan yang terlibat dalam kasus Ferdy Sambo.
"Saya kaget viral sekarang. Padahal saya perlu jelaskan, pada bulan Februari ada anggota dari Paminal Mabes Polri memeriksa saya," ujar Ismail.
Pemeriksaan itu, lanjut Ismail, untuk membuat testimoni pengakuan terkait setoran ke Kabareskrim.
"Untuk membuat testimoni kepada Kabareskrim dengan penuh tekanan dari pak Hendra (Eks Karo Paminal Brigjen Pol Hendra Kurniawan). Saya komunikasi melalui HP anggota Paminal dengan mengancam akan membawa ke Jakarta kalau tidak mau melakukan testimoni," sebutnya.
Posisi Ismail didatangi Paminal Mabes Polri saat itu, di Polda Kalimantan Timur.
"Pada saat itu di Polda Kaltim. Pukul 22.00 sampai pukul 02.00 pagi. Pada saat itu tetap saya tidak bisa bicara, dan tetap diintimidasi oleh Brigjen Hendra," sebut Ismail
Dan oknum Paminal Mabes Polri saat itu, kata Ismail, akhirnya memutuskan membawa saya ke salah satu hotel di Kota Balikpapan.
Sampai di hotel yang dimaksud, dirinya mengaku sudah disodorkan kertas testimoni untuk dibacakan.
"Ada kertas, sudah ditulis tangan dan direkam melalui hape anggota Mabes Polri itu," akuhnya.
"Jadi dalam hal ini, saya klarifikasi bahwa saya tidak pernah memberikan uang kepada Kabareskrim, apalagi pernah ketemu pak Kabareskrim," jelasnya.
Baca juga: Deretan Nama Petinggi Polri yang Diduga Nikmati Upeti Tambang llegal Ismail Bolong
(*)
Berita Viral Pengakuan Ismail Bolong Lainnya