Mata Lokal Memilih

Respon PDIP, Demokrat dan PKB Soal Pertemuan Anies dengan Gibran, Pengamat: Bukan Cari Restu Jokowi

Respon PDIP, Demokrat dan PKB soal pertemuan Anies Baswedan dengan Gibran Rakabuming Raka, pengamat sebut bukan untuk cari restu Jokowi.

TribunSolo.com/Ahmad Syarifudin
Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka mantan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan usai sarapan bareng di Hotel Novotel Solo, Selasa (15/11/2022). Keduanya menyampaikan soal isi pertemuan. Respon PDIP, Demokrat dan PKB soal pertemuan Anies Baswedan dengan Gibran Rakabuming Raka, pengamat sebut bukan untuk cari restu Jokowi. 

“Bangsa kita ini delapan tahun terakhir terlalu dijejali pandangan kalau beda pendapat harus dimusuhi, beda posisi, harus diganyang. Padahal, perbedaan pandangan itu hal biasa. Malah anugerah bagi negeri ini,” ujar Herzaky. 

Bukan untuk Cari Restu Jokowi

Bukan untuk cari restu Presiden Joko Widodo (Jokowi) atau Pilgub DKI 2024, pertemuan Anies Baswedan dengan Gibran Rakabuming Raka dinilai tidak spesial.

Pertemuan mantan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan dengan Walikota Solo, Gibran Rakabuming Raka dinilai tak spesial.

Pertemua tersebut dinilai hanya pertemuam biasa.

Pengamat politik dari UIN Syarif Hidayatullah Adi Prayitno menilai, tak ada yang spesial dari pertemuan Anies Baswedan dengan Gibran Rakabuming Raka baru-baru ini.

Menurut dia, pertemuan itu bukan untuk mencari restu Presiden Joko Widodo terkait rencana pencalonan Anies sebagai presiden pada pemilu mendatang.

Baca juga: Respon Sinis PDIP Tanggapi Pertemuan Anies Baswedan dan Gibran, Anak Jokowi tak Dapat Untung Politik

"Secara politik elektoral tak ada yang spesial, sebatas pertemuan biasa mantan Gubernur Jakarta dengan Wali Kota Solo," kata Adi kepada Kompas.com, Rabu (16/11/2022).

"Gibran bukan elite yang bisa memengaruhi keputusan politik srategis di level nasional, misalnya urusan koalisi atau soal dukungan Jokowi," tuturnya.

Memang, Gibran merupakan kader PDI Perjuangan. Namun, kata Adi, keputusan soal koalisi dan pencapresan PDI-P merupakan hak prerogatif Megawati Soekarnoputri sebagai pimpinan tertinggi partai.

Oleh karenanya, kecil kemungkinan Anies mengupayakan lobi politik lewat putra sulung Presiden Jokowi itu.

"Soal dukungan Jokowi di Pilpres 2024 nanti tak bisa juga lewat Gibran. Secara politik elektoral itu tak ada efek apa pun," ujar Adi seperti dilansir dari Kompas.com.

Baca juga: Dukungan Mengalir dari Kader PPP ke Anies Baswedan, Rusman Yaqub: DPP Belum Ambil Keputusan

Menurut Adi, dari pertemuan itu Anies justru ingin memberi kesan bahwa dirinya bisa berkomunikasi dengan semua pihak, termasuk yang selama ini sangat kontra.

Anies juga dinilai hendak menyindir pihak dan kelompok tertentu yang tak mau berkomunikasi dengan dirinya, khususnya elite PDI-P.

"Bahkan pertemuan dengan Gibran sebagai bentuk satire bahwa Anies terbuka dengan siapa pun, bukan seperti mereka yang anti-Anies dan menutup ruang komunikasi," kata Adi.

Adi menduga, pertemuan Anies dan Gibran juga bukan untuk urusan Pilkada DKI 2024.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved