Berita Regional Terkini
Ridwan Kamil Sebut Pemprov Jabar Siapkan BLT untuk Pekerja yang Kena PHK Akibat Resesi Tahun 2023
Pemprov Jabar Siapkan BLT untuk pekerja yang kena PHK akibat resesi 2023. Ridwan Kamil, Gubernur Jawa Barat sebut ada industri yang mungkin terdampak.
TRIBUNKALTIM.CO - Jelang tahun 2023, Pemerintah Provinsi Jawa Barat telah menyiapkan bantuan jika terjadi resesi global tahun depan yang mengakibatkan pekerja terkena PHK.
Program Pemprov Jabar ini disampaikan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil guna mengantipasi dampak resesi global yang diperkirakan terjadi tahun 2023.
Menurut Ridwan Kamil, ada sejumlah industri di Jawa Barat yang berpeluang terdampak resesi 2023
Sektor usaha Tanah Air yang paling terdampak yakni bisnis yang berorientasi eskpor, seperti industri alas kaki dan garmen.
Kedua sektor padat karya itu diketahui banyak terdapat di Jawa Barat.
Dilansir dari Kompas.com, Ridwan Kamil mengatakan, "Kepada yang terdampak langsung, kena PHK oleh perusahaan yang perdagangannya global, karena pesanan turun, pabrik kurangi produksi.
Nah, nanti ada Bantuan Langsung Tunai."
Lebih lanjut, Ridwan Kamil mengatakan, "Yang terdampak, biasanya yang berhubungan dengan padat karya, tekstil dan lainnya."
Baca juga: Ridwan Kamil Jawab isu Diincar PAN untuk Jadi Capres di Pilpres 2024, Kang Emil Singgung Kinerja
Untuk itu, Pemprov Jabar telah mengalokasikan untuk BLT ini dari anggaran Biaya Tak Terduga dan Dana Transfer Umum sebesar dua persen.
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil yang biasa disapa Kang Emil mengatakan, BLT akan dicairkan ketika ada pengumuman resmi kondisi kedaruratan.
Indonesia diprediksi akan terdampak resesi 2023 tetapi tidak terlalu signifikan lantaran pertumbungan ekonomi Indonesia masih terjaga.
Menurut Kang Emil, mayoritas ekonom dunia menyebut bahwa Indonesia tidak akan mengalami resesi terlalu besar.
Negara di zona Asia, relatif lebih kecil terkena resesi dibandingkan negara di luar zona Asia.
Selain pertumbuhan ekonomi Indonesia yang masih tumbuh positif, kesenjangan dengan inflasi juga tidak terlalu jauh, artinya kenaikan harga masih terkendali.
Begitupun di Jawa Barat, di mana pertumbuhan ekonomi di kuartal III tahun ini hampir menyentuh 6 persen.