Gempa Cianjur

Update Berita Gempa Cianjur 21 November 2022 Terbaru Hari Ini, Terkuak Penyebab Gempa Sangat Merusak

Inilah update berita gempa Cianjur 21 November 2022 terbaru hari ini, salah satunya terkait kenapa gempa bisa sangat merusak.

Editor: Doan Pardede
TribunnewsBogor.com/Muammarudin Irfani
GEMPA CIANJUR- Tenaga medis tengah mengobati korban gempa cianjur. Inilah update berita gempa Cianjur 21 November 2022 terbaru hari ini, salah satunya terkait kenapa gempa bisa sangat merusak. 

TRIBUNKALTIM.CO - Inilah update berita gempa Cianjur 21 November 2022 terbaru hari ini, salah satunya terkait kenapa gempa bisa sangat merusak.

Berdasarkan update berita gempa Cianjur 21 November 2022 terbaru hari ini, tercatat  ada 162 korban meninggal dunia akibat gempa dan mayoritas merupakan anak-anak.

Selain itu, 2.345 unit rumah dilaporkan rusak dengan skala kerusakan 60-100.

Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Daryono mengatakan, skala gempa bumi yang mengguncang Cianjur, Jawa Barat, pada Senin (21/11/2022) siang sebenarnya tidak terlalu besar.

Baca juga: Sesar Cimandiri Bukan Satu-satunya, Sejumlah Sumber Gempa Lain di Jakarta dan Jawa Barat

Namun, gempa bermagnitudo 5,6 itu menimbulkan kerusakan signifikan karena berjenis tektonik kerak dangkal atau shallow crustal earthquake.

"Karakteristik shallow crustal earthquake sangat dangkal. Jadi memang energinya itu dari pusat yang dipancarkan, yang diradiasikan ke permukaan tanah itu masih kuat," kata Daryono dalam tayangan Kompas TV, Selasa (22/11/2022).

Selain itu, kata Daryono, struktur bangunan di wilayah terdampak tidak memenuhi standar tahan gempa.

Banyak sekali rumah yang dibangun tanpa mengindahkan struktur aman gempa karena menggunakan besi tulangan atau semen standar.

Lokasi permukiman penduduk yang berada di daerah tanah lunak juga menyebabkan resonansi gelombang gempa yang akhirnya mengamplifikasi atau memperbesar dampak getaran gempa.

Belum lagi, di daerah perbukitan atau lereng, rumah-rumah penduduk mengalami kerusakan parah lantaran topografi wilayah tersebut tidak stabil.

"Gempa itu sebenarnya tidak membunuh dan melukai, tapi bangunan yang tidak standar aman gempa yang kemudian roboh yang menimpa penghuninya itu menjadi penyebab jatuhnya korban jiwa dan luka," ujar Daryono.

Lebih lanjut, Daryono menjelaskan, gempa Cianjur dipicu oleh pergerakan sesar Cimandiri.

Dalam sejarahnya, daerah-daerah di sekitar sesar Cimandiri kerap diguncang gempa, termasuk yang berkekuatan besar.

Beberapa gempa yang dampaknya sangat merusak misalnya terjadi pada tahun 1844, 1879, 1910, dan 1912.

Kemudian, sejak penggunaan seismograf, tercatat pada tahun 1969 terjadi gempa bermagnitudo 5,4 di kawasan tersebut yang menimbulkan banyak korban dan kerusakan.

Baca juga: Evakuasi Besar-besaran Korban Gempa Cianjur, Ridwan Kamil Minta Lokasi Bencana Jangan Jadi Tontonan

Lalu, pada 1982 terjadi gempa bermagnitudo 5,5 dengan 7 korban luka dan banyak rumah rusak.

Kemudian, pada Juli tahun 2000 terjadi gempa bermagnitudo 5,4 dan 5,1 yang mengakibatkan lebih dari 1.900 rumah rusak.

Setelahnya, sempat terjadi beberapa kali gempa besar hingga yang terbaru pada 21 November 2022 yang dampaknya juga sangat merusak.

"Rata-rata gempa yang terjadi di zona ini tidak ada yang melebihi 6,0, semuanya bermagnitudo 5 koma," terang Daryono.

Seperti diketahui, gempa bermagnitudo 5,6 mengguncang Kabupaten Cianjur, Jawa Barat pada Senin (21/11/2022) pukul 13.21 WIB.

Gempa itu dirasakan di sejumlah provinsi di Jawa Barat, Banten, juga DKI Jakarta.

Menurut catatan BMKG, hingga Selasa (22/11/2022) pukul 07.30 WIB, telah terjadi 122 gempa susulan dengan magnitudo terbesar 4,2 dan terkecil magnitudo 1,5.

GEMPA CIANJUR - Gubernur Ridwan Kamil saat meninjau korban gempa bumi di RSUD Cianjur. Inilah update berita gempa Cianjur 21 November 2022 terbaru hari ini, salah satunya terkait kenapa gempa bisa sangat merusak.
GEMPA CIANJUR - Gubernur Ridwan Kamil saat meninjau korban gempa bumi di RSUD Cianjur. Inilah update berita gempa Cianjur 21 November 2022 terbaru hari ini, salah satunya terkait kenapa gempa bisa sangat merusak. (Tribun Jabar/ Fauzi Noviandi)

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan, hingga Senin malam, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) mencatat ada 162 korban meninggal dunia akibat gempa.

Mayoritas merupakan anak-anak.

Selain itu, 2.345 unit rumah dilaporkan rusak dengan skala kerusakan 60-100.

Mengenal Sesar Cimandiri

Gempa magnitudo 5,6 mengguncang Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, dan sekitarnya pada Senin (21/11/2022) sekitar 13.21 WIB.

Pusat gempa berada di 10 kilometer barat daya Cianjur dengan kedalaman 10 kilometer.

Gempa ini dilaporkan terasa hingga Jakarta dan sekitarnya.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyatakan gempa ini tidak berpotensi menimbulkan gelombang tsunami.

Baca juga: Update Gempa Cianjur, 162 Orang Meninggal, Mayoritas Anak-anak, BMKG: Ada 90 Kali Gempa Susulan

Gempa bumi berkekuatan Magnitudo 5.6 di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat berasal dari aktivitas Sesar Cimandiri.

Kepala PVMBG Hendra Gunawan mengatakan hingga saat ini belum diketahui karakteristik Sesar Cimandiri.

"Kejadian gempa bumi ini diakibatkan oleh aktivitas sesar aktif. Keberadaan sesar aktif tersebut hingga kini belum diketahui dengan baik karakteristiknya," ujar Hendra, dalam keterangannya, Senin (21/11/2022).

Menurutnya, morfologi atau struktur di lokasi pusat gempa bumi umumnya berupa dataran bergelombang, perbukitan bergelombang hingga terjal yang terletak pada bagian tenggara gunung api Gede.

"Wilayah ini secara umum tersusun oleh endapan Kuarter berupa batuan rombakan gunung api muda (breksi gunung api, lava, tuff) dan aluvial sungai," katanya.

Sebagian batuan rombakan gunung api tersebut, kata dia, telah mengalami pelapukan.

Endapan tersebut pada umumnya bersifat lunak, lepas, belum kompak (unconsolidated) dan memperkuat efek guncangan, sehingga rawan gempa bumi.

Kemudian pada struktur perbukitan terdapat bergelombang hingga terjal yang tersusun oleh batuan yang telah mengalami pelapukan dan berpotensi terjadi gerakan tanah yang dapat dipicu oleh guncangan gempa bumi kuat dan curah hujan tinggi.

"Berdasarkan posisi lokasi pusat gempa bumi, kedalaman dan data mekanisme sumber dari BMKG dan GFZ Jerman, maka kejadian gempa bumi ini diakibatkan oleh aktivitas sesar aktif," ucapnya.

Lalu bagaimana profil Sesar Cimandiri tersebut?

Menurut laman esdm.lampungprov.go.id yang dikutip TribunJabar.id, Minggu (6/6/2021), sesar adalah bidang rekahan yang disertai oleh adanya pergeseran relatif (displacement) satu blok terhadap blok batuan lainnya, mengutip TribunJabar.id dengan judul Profil Sesar Cimandiri Penyebab Gempa 5,6 SM di Cianjur, Ada 7 Gempa Besar Gara-gara Sesar Cimandiri

Sesar memiliki jarak pergeseran mulai dari milimeter hingga puluhan kilometer.

Sementara itu, bidang sesarnya mulai dari berukuran beberapa centimeter sampai puluhan kilometer.

Adapun gempa bumi di Indonesia sebagiannya disebabkan oleh sesar atau patahan yang aktif.

Jika sesar bergerak secara cepat dan melepaskan energi, maka akan menjadi pemicu guncangan atau gempa bumi.

Menurut laman geologi.co.id, Sesar Cimandiri adalah sesar atau patahan geser aktif sepanjang kurang lebih 100 kilometer.

Baca juga: Terbaru Gempa Bumi Cianjur: 20 Orang Dilaporkan Meninggal Dunia, Akses Jalan hingga Bangunan Rusak

Sesar Cimandiri memanjang, dari muara Sungai Cimandiri di Pelabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, hingga ke timur laut melewati Kabupaten Cianjur, Kabupaten Bandung Barat, hingga Kabupaten Subang.

Lebih lanjut dijelaskan bahwa Sesar Cimandiri ini terbagi ke dalam lima segmen.

Kelima segmen itu mulai dari Pelabuhan Ratu sampai Gandasoli.

Secara lebih rinci, segmen pertama adalah antara Cimandiri Pelabuhan Ratu-Citarik, segmen kedua antara Citarik-Cadasmalang, segmen ketiga antara Ciceureum-Cirampo, segmen empat antara Cirampo-Pangleseran, dan segmen kelima antara Pangleseran-Gandasoli.

Sesar Cimandiri disebut-sebut cukup aktif, mekanismenya adalah sesar geser atau mendatar mengiri (sinistral strike slip).

Masih menurut laman geologi.co.id, Sesar Cimandiri sempat beberapa kali memicu gempa besar.

Baca juga: Cianjur Diguncang Gempa 5,6 Magnitudo, Ini 9 Tindakan Perlu Dilakukan untuk Lindungi Diri Saat Gempa

Setidaknya ada tujuh gempa besar dalam satu abad ini yang disebabkan Sesar Cimandiri.

Gempa itu di antaranya adalah gempa bumi Pelabuhan Ratu (1900), gempa bumi Cibadak (1973), gempa bumi Gandasoli (1982), gempa bumi Padalarang (1910), gempa bumi Tanjungsari (1972), gempa bumi Conggeang (1948), dan terakhir gempa bumi Sukabumi (2001).

(*)

Berita Gempa Cianjur lainnya

Berita Nasional Terkini lainnya

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved