Ibu Kota Negara

PKK Balikpapan Dukung Pembangunan IKN Nusantara di Kaltim, Siapkan Kader Berbagai Pokja

Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Kota Balikpapan, turut mendukung perpindahan Ibu Kota Negara

Penulis: Ary Nindita Intan R S | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO/DWI ARDIANTO
Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga Kota Balikpapan, turut mendukung perpindahan Ibu Kota Negara ( IKN Nusantara) di Kalimantan Timur, Kamis (24/11/2022). 

TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Kota Balikpapan, turut mendukung perpindahan Ibu Kota Negara ( IKN Nusantara) di Kalimantan Timur.

Terkait hal tersebut, Nurlena Rahmad Mas'ud selaku Ketua TP PKK Kota Balikpapan, menegaskan sudah mempersiapkan kepada kader-kader TP PKK, di berbagai Program Kelompok Kerja (Pokja).

Mulai dari Pokja 1, Pokja 2, Pokja 3 dan Pokja 4.

Pada Program Pokja 1, Nurlena menguraikan, telah mempersiapkan strategi terkait cara mendidik anak-anak di Kota Balikpapan, sebagai generasi penerus bangsa.

Baca juga: Potensi Permasalahan Hukum di IKN Nusantara, Tahun 2023 Sangat Masif Pembangunan

"Bagaimana cara mendidik, agar anak-anak kami nanti menjadi penerus bangsa ini," ujarnya saat dijumpai TribunKaltim.co, pada Kamis (24/11/2022).

"Khususnya di IKN nanti, agar menjadi pemimpin-pemimpin yang memiliki karakter kuat, yang mencintai bangsa ini," imbuhnya.

Kemudian pada Program Pokja 2, adalah bagaimana TP PKK meningkatkan hasil UMKM, khususnya di Kota Balikpapan.

"Jadi kita nanti siap bersaing, dengan pulau-pulau yang ada di luar pulau Kalimantan," tukas Nurlena.

"Kita melakukan pelatihan-pelatihan, sehingga kader-kader kami yang di Balikpapan mampu bersaing secara produk, secara kemasan. Sehingga dikonsumsi dengan rasa yang enak, lezat dan halalnya tercantum di kemasan tersebut," urainya.

Baca juga: Efek Event Porprov Kaltim Bagi Berau, Ekonomi Meningkat di Pulau Derawan

Kendati pada Program Pokja 3, berkaitan dengan stunting, kata Nurlena, agar kelak bertepatan 100 tahunnya Republik Indonesia (RI) pada 2045, tidak ada lagi ditemui anak yang stunting.

"Jadi dari sekarang, kami memberikan masukan kepada masyarakat, bagaimana pentingnya melahirkan anak-anak yang tidak stunting," pungkasnya.

"Dengan kita menanam makanan di sekitar rumah kita, yang sesuai dengan kemampuan imun, kemampuan dari ibu-ibu yang akan melahirkan nanti. Jadi tidak berbelanja di luar lagi, sehingga bisa memanfaatkan di lingkungannya sendiri," terangnya.

Pada Pokja 4, Nurlena memaparkan terkait Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), agar lingkungan menjadi sehat.

"Itu menjadi cerminan di Pokja 4, ini menilai proses, dari hasil tanaman tadi yang ada di Pokja 3. Sehingga antara Pokja 3 dan Pokja 4 saling mengimbangi," paparnya.

Baca juga: Bincang Deninteldam VI/Mulawarman di Balikpapan, Bahas Sinergi dan Manfaat IKN Nusantara 

Selain itu, Nurlena menegaskan, agar pencapaian ide kreativitas anak, juga turut diperhatikan.

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved