Memilih Damai
Pemilu 2024, Capres Jawa dan Luar Jawa hingga Politik Identitas Disorot, Berpengaruh pada Milenial?
Pemilu 20204, akademisi soroti politik identitas hingga capres Jawa dan luar Jawa. Bagaimana pengaruhnya pada milenial?
TRIBUNKALTIM.CO - Agenda Pemilihan Presiden (Pilpres) tahun 2024 menjadi sorotan karena Indonesia akan kembali memilih siapa Presidennya untuk lima tahun selanjutnya
Bursa persaingan kandidat capres untuk Pemilu 2024 sudah mulai bermunculan, hingga munculnya politik identitas dan persaingan capres Jawa dan luar Jawa.
Akademisi dari Lampung menyoroti juga bagaimana pengaruhnya politik identitas di kalangan milenial.
Hal ini terungkap dalam diskusi Memilih Damai yang digelar di Tribun Network chapter Lampung yang bertajuk "Komparasi Alokasi Suara Pemilih Jawa dan Non-Jawa dari Pemilu 1955-2019".
Dalam diskusi Memilih Damai gelaran Tribun Network di Lampung tersebut, menghadirkan dua narasumber yakni Rektor Universitas Megou Pak Tulangbawang, Lampung Dr Triono dan Wakil Dekan III Bidang Kemahasiswaan dan Alumni FISIP Universitas Lampung, Dr Robi Cahyadi.
Selain itu, diskusi Tribun Network jelang Pemilu 2024 chapter Lampung ini juga menghadirkan Komisioner Bawaslu RI periode 2017-2022 Fritz Edwar Siregar dan Komisaris Utama PT Cyrus Nusantara Hasan Nasbi.
Diskusi Memilih Damai dari Tribun Network jelang Pemilu 2024 ini rencananya akan digelar di sembilan provinsi.
Acara ini dipandu oleh Pemimpin Redaksi Tribunlampung.co.id Ridwan Hardiansyah dan pembawa acara Tribun Network Paramitha Soemantri.
Tahun 2024 menjadi tahun Pemilu dengan digelar sejumlah pemilihan umum mulai dari Pilpres hingga Pilkada.
Ramai disoroti saat ini adalah politik identitas yang dikhawatirkan bakal memperuncing polarisasi di masyarakat.
Baca juga: Bawaslu Kaltim Tanggapi Potensi Politik Uang Menggunakan E-Wallet saat Pemilu
Namun, menurut akademisi dari Lampung, politik identitas dalam pemilu 2024 dinilai tidak begitu berpengaruh bagi kalangan milenial.
Ini berlaku baik pada pemilihan presiden (pilpres), pemilihan legislatif (pileg), maupun pemilihan kepala daerah (pilkada) pada Pemilu 2024 nanti.
Rektor Universitas Megou Pak Tulangbawang, Lampung, Dr Triono mengatakan politik identitas hampir selalu dimainkan dalam pemilu.
Namun demikian, politik identitas tak berpengaruh besar bagi kalangan milenial, termasuk pada Pemilu 2024.
“Kalangan milenial lebih cenderung ke popularitas kandidat,” kata Triono seperti dikutip TribunKaltim.co dari TribunLampung.co.id di artikel berjudul Politik Identitas Disebut Tak Terlalu Berpengaruh terhadap Milenial.