Mata Lokal Memilih

Basis Pendukung AHY Terbanyak Pilih Anies Baswedan Jadi Capres, Prabowo Subianto di Posisi Kedua

Basis pendukung Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) terbanyak pilih Anies Baswedan jadi Capres, nama Prabowo Subianto di posisi kedua.

KOMPAS.com/MUHAMMAD NAUFAL
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan bersama dengan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) di Kantor Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Demokrat, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (7/10/2022) siang. Basis pendukung Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) terbanyak pilih Anies Baswedan jadi Capres, nama Prabowo Subianto di posisi kedua. 

TRIBUNKALTIM.CO - Basis pendukung Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) terbanyak pilih Anies Baswedan jadi Capres, nama Prabowo Subianto di posisi kedua.

Beberapa hasil survey menyebut, sejak Anies Baswedan dideklarasikan menjadi Capres di Pilpres 2024, elektabilitasnya meningkat.

Kendati hingga kini, nama bakal calon wakil presidennya belum diputuskan.

Baca juga: Masyarakat Aceh Tumpah Ruah Sambut Anies Baswedan: Peu Haba?

Jajak pendapat Indikator Politik Indonesia menunjukkan bahwa basis pendukung Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) lebih banyak memilih Anies Baswedan sebagai calon presiden (capres).

Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanudin Muhtadi mengungkapkan bahwa 28,6 persen pendukung AHY memilih Anies sebagai capres.

“Pendukung AHY mengerucut terutama ke Anies dan sebagian ke Prabowo,” ujar Burhanudin dalam konferensi pers virtual di YouTube Indikator, Kamis (1/12/2022).

Selain itu, survei tersebut juga menunjukkan bahwa 19 persen pendukung anak sulung Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu akan memilih Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto sebagai capres.

Burhanudin mengungkapkan, analisa basis pendukung capres-cawapres dibutuhkan untuk melihat sejauh mana keuntungan kedua tokoh jika dipasangkan dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Sebab, jika preferensi pemilih capres-cawapres berbeda, maka hal itu dapat mengancam tingkat elektoral pasangan calon (paslon).

Baca juga: Sengaja Tak Diundang Reuni 212, Rocky Gerung Sebut Anies Baswedan Jadi Presiden 2024

“Jadi memilih cawapres seperti memilih pasangan hidup. Enggak boleh salah,” tuturnya, seperti dilansir dari Kompas.com.

Diketahui jajak pendapat berlangsung 30 Oktober-5 November 2022 dan melibatkan 1.220 responden yang dipilih melalui multistage random sampling. Jajak pendapat tersebut dilakukan melalui wawancara tatap muka.

Adapun survei memiliki tingkat kepercayaan 95 persen, dan margin of error kurang lebih 2,9 persen.

Saat ini AHY terus didorong oleh Partai Demokrat agar dapat mendampingi Anies dalam kontestasi elektoral mendatang.

Partai Demokrat tengah menjajaki pembentukan koalisi bersama Partai Nasdem yang mendeklarasikan Anies sebagai capres.

Selain itu kedua parpol tersebut juga melakukan negosiasi bersama Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

Baca juga: Popularitas Ganjar, Prabowo, dan Anies sebagai Capres Sama Kuat, Ceruk Suara Luar Jawa Jadi Penting

Namun, bangun koalisi tak kunjung terbentuk, meski ketiganya mengklaim selalu berkomunikasi dengan intens.

Salah satu hambatan pembentukan poros koalisi itu adalah belum sepakatnya ketiga parpol pada figur cawapres.

Popularitas Ganjar, Prabowo, dan Anies sebagai Capres Sama Kuat, Ceruk Suara Luar Jawa Jadi Penting

Gelaran Pemilihan Presiden (Pilpres) baru akan digelar tahun 2024, namun sejumlah nama yang disebut-sebut sebagai calon presiden (capres) sudah mulai beredar.

Meski Pilpres 2024 baru akan digelar dua tahun lagi, sudah ada tiga nama capres yang beredar yakni Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto dan Anies Baswedan. 

Ganjar Pranowo - Prabowo Subianto - Anies Baswedan. Popularitas Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto dan Anies Baswedan sebagai capres di Pilpres 2024 disebut sama kuat. Ceruk suara luar Jawa jadi penting
Ganjar Pranowo - Prabowo Subianto - Anies Baswedan. Popularitas Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto dan Anies Baswedan sebagai capres di Pilpres 2024 disebut sama kuat. Ceruk suara luar Jawa jadi penting (Instagram ganjar_pranowo/prabowo/aniesbaswedan)

Nama Ganjar, Prabowo dan Anies Baswedan menjadi capres yang terpopuler atau sering disebut di sejumlah survei.

Namun, popularitas Ganjar, Prabowo dan Anies Baswedan disebut sama kuat.

Di antara Ganjar, Prabowo dan Anies Baswedan belum ada capres yang dominan. 

Pernyataan ini disampaikan Direktur Lingkaran Survei Indonesia (LSI), Jayadi Hanan dalam Talkshow Memilih Damai, Suara dari Sulawesi yang digagas Tribun Network di Manado, Sulawesi Utara, Senin (28/11/2022). 

Menurut Jayadi Hanan, calon presiden (capres) terpolarisasi pada tiga nama saja, yakni Ganjar, Prabowo dan Anies Baswedan 

Jayadi mengatakan, "Ada Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto, dan Anies Baswedan."

Ia menambahkan ketiga nama itulah yang berada di puncak popularitas dan keterpilihan dua tahun terakhir. 

"Sejauh ini popularitas mereka sama kuat," kata Jayadi Hanan dalam diskusi yang dipandu Pemred Tribun Manado, Jumadi Mappanganro. 

Baca juga: Pilpres 2024, Dukungan Kepala Daerah bisa Jadi Penentu Kemenangan Capres, Figur tak Berpengaruh

Selain Ganjar, Prabowo dan Anies Baswedan sebagai capres, ada juga sederet nama yang juga cukup populer sebagai calon wakil presiden (cawapres).

Untuk cawapres ada nama Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Sandiaga Uno, Eric Thohir, Ridwan Kamil, hingga Khofifah Indar Parawansa. 

Jayadi Hanan mengatakan, "Popularitas mereka beda-beda tipis," katanya. 

Ia mengungkap, belum ada calon yang dominan. 

Berbeda dari Pilpres tiga edisi sebelumnya, SBY di Pilpres 2009, Jokowi dan Prabowo di edisi 2014 dan 2019.

Dengan begitu, memberi kemungkinan kepada semua calon untuk menyasar semua daerah untuk memaksimalkan suara. 

"Memang suara itu terpusat di Jawa tapi bukan berarti luar Jawa tidak penting," kata Jayadi Hanan seperti dikutip TribunKaltim.co dari TribunManado.co.id di artikel berjudul LSI: Capres 2024 Hanya Ganjar, Prabowo, dan Anies, Dicari Cawapres yang Menasional.

Sekecil apapun suara, pasti disasar calon.

"Ceruk suara di luar Jawa pasti akan diprioritaskan. Tidak ada daerah yang tidak penting," katanya. 

Memang suara di Sulawesi hanya tujuh persen dari total pemilih.

Baca juga: Akademisi UI: Kandidat Berlomba Pinjam Citra Jokowi di Pilpres 2024, Kekuatan Figur yang Terpenting

Pada Pilpres 2019, suara sah di Sulawesi 10 jutaan. 

Pada Pilpres 2024 diproyeksikan suara di Sulawesi tembus 14 jutaan. 

Direktur LSI, Jayadi Hanan berbicara dalam Talkshow Memilih Damai, Suara dari Sulawesi yang digagas Tribun Network di Manado, Sulawesi Utara, Senin (28/11/2022).

Berkaca pada Pilpres 2019, Jokowi unggul sekitar 55 persen di Sulawesi, calon harus bisa memaksimalkan sosialisasi. 

Jayadi Hanan mengasumsikan, pemilih Jokowi akan memilih Ganjar.

Sementara pemilih Prabowo akan diganggu Anies. 

"Di sini peran siapa cawapresnya dan seberapa besar calon memperkenalkan diri dalam bersosialisasi," katanya. 

Hasil survei LSI paling baru, khusus Sulawesi, suara Prabowo dan Anies paling dominan.

Meskipun, itu karena faktor Ganjar yang belum maksimal sosialisasinya. 

Berkaca dari Pilpres 2019, kemungkinan Ganjar akan unggul di Sulut.

Baca juga: Politik Identitas di Pilpres, Akankah Pemindahan Ibu Kota Negara Melahirkan Tokoh di Luar Jawa?

Sementara di lima provinsi lain, kekuatan relatif imbang antara Prabowo atau Anies. 

Di sinilah kekuatan calon wakil presiden akan berbicara.

Pilihan cawapres, kata Jayadi bisa ke siapa saja. 

Cawapres yang paling dicari ialah yang punya keunggulan kualitatif.

Misalnya, calonnya orang Jawa atau luar Jawa, NU atau non-NU, dan figur Indonesia Barat atau Indonesia Timur. 

"Jadi mungkin yang dicari calon yang bisa diterima di seluruh Indonesia," katanya lagi. 

Terakhir, ia mengatakan sejauh ini belum ada figur asal Sulawesi yang kompetitif untuk bersaing di Pilpres nanti. 

"Jadi kuncinya capres mana yang bisa memaksimalkan suara luar Jawa, serta cawapresnya yang bisa bersosialisasi diterima secara nasional," kata Jayadi Hanan.

Menurut Direktur LSI, Jayadi Hanan, citra diri dan kualitas personal yang diingkan masyarakat dari capres hanya soal empat hal.

Pertama, merakyat; kedua, rekam jejak, pengalaman dan kemampuan mengatasi krisis; ketiga apakah tegas dan berwibawa dan pintar berintegritas.

"Sejauh ini, dari tiga kandidat capres, Gandjar, Prabowo dan Anies, tidak ada yang memiliki secara lengkap kriteria itu," kata Jayadi Hanan. (*)

Berita Pilpres 2024 Lainnya

Berita Memilih Damai Lainnya

Berita Anies Baswedan

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved