Berita Nasional Terkini

Rencana Pemerintah Bagikan Rice Cooker, Pengamat: Mengulang Kasus Kompor Listrik?

Rencana Pemerintah membagi-bagikan rice cooker gratis menuai sejumlah kritik. Pengamat menyebut apakah akan terulang kasus kompor listrik?

Editor: Amalia Husnul A
Freepik
Ilustrasi rice cooker atau penanak nasi. Rencana Pemerintah membagi-bagikan rice cooker gratis menuai sejumlah kritik. Pengamat menyebut apakah akan terulang kasus kompor listrik? 

TRIBUNKALTIM.CO - Rencana pemerintah membagi-bagikan 680.000 rice cooker atau penanak nasi listrik kepada masyarakat pelanggan listrik 450 VA menuai kritikan.

Menurut pengamat, rencana Pemerintah membagikan rice cooker ini bisa mengulang rencana konversi kompor elpiji ke kompor listrik beberapa waktu lalu.

Rencananya, Pemerintah akan membagikan rice cooker atau penanak nasi berbasis listrik secara gratis kepada keluarga miskin di tahun depan.

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) pun mengusulkan anggaran untuk program ini mencapai Rp 300 miliar.

Menurut Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESD, Dadan Kusdiana,  program bagi-bagi rice cooker dimaksudkan untuk mendorong konsumsi listrik dan percepatan implementasi energi bersih.

Ia memastikan, penerima program bagi-bagi rice cooker merupakan masyarakat miskin, namun belum ditentukan terkait jumlah penerima, syarat, dan ketentuannya.

 “Ini untuk masyarakat umum, rice cooker ini kan tidak terlalu tinggi listriknya.

Pastinya yang akan diberikan adalah masyarakat yang pantas menerima.

Baca juga: Konversi Kompor Elpiji ke Kompor Listrik Batal, Pengamat: Kebijakan Inkosisten, Tidak Ada Urgensinya

Bukan orang kaya, sekarang program ini masih dipersiapkan,” kata dia saat ditemui di Hotel Mulia Senayan, Jakarta, Selasa (29/11/2022) seperti dikutip TribunKaltim.co dari kompas.com. 

Lebih lanjut, Dadan mengatakan, pembagian paket bantuan rice cooker belum final.

Pihaknya masih menunggu persetujuan anggaran dari Kemenkeu dan keputusan harga rice cooker yang akan dibagikan.

"Rp 300 miliar (untuk pengajuan anggaran di tahun depan).

Tapi ini anggarannya belum disetujui oleh Kementerian Keuangan,” ucapnya.

Dinilai tak Efektif 

Rencana Pemerintah membagikan rice gooker ini dinilai tidak efektif dalam mendorong percepatan implementasi energi bersih.

Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios), Bhima Yudhistira mengatakan, kebijakan pemerintah tersebut, bisa mengulang kegagalan rencana konversi kompor elpiji ke kompor listrik yang diwacanakan sebelumnya.

Baca juga: Mulan Jameela Kritik Konversi Gas ke Kompor Listrik, Tuai Pujian dan Viral, Wakili Suara Emak-emak

“Masalahnya bukan di hilir pengguna karena akan mengulang kegagalan rencana kompor induksi listrik,” kata Bhima Senin (28/11/2022) seperti dikutip TribunKaltim.co dari kompas.com. 

Bhima mengatakan rencana bagi-bagi rice cooker tersebut, terkesan pemerintah mau selesaikan masalah kelebihan pasokan listrik, dengan cara cara yang kurang tepat dan tidak signifikan.

Dia mengatakan, transisi energi bisa dicapai, dengan melepas ketergantungan terhadap batu bara.

“Transisi energi bisa dicapai jika sumber listriknya bisa lepas dari ketergantungan batubara.

Selama dominasi batubara di pembangkit listrik masih terjadi, upaya mengurangi emisi di ujung konsumen tidak akan efektif,” lanjut Bhima.

Bhima mengatakan, ada baiknya jika PT PLN (Persero) membangun pembangit energi baru terbarukan (EBT) yang masif, serta mempensiunkan dan menghentikan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) batu bara.

“Harusnya PLN fokus dulu bangun pembangkit EBT yang masif sekaligus membenahi kontrak jual beli listrik dan menghentikan total seluruh pembangunan PLTU batubara termasuk di kawasan industri,” tegas Bhima.

Sebagai informasi, rencana pemerintah membagikan rice cooker dianggarkan dalam APBN Kementerian ESDM 2023 kepada keluarga penerima manfaat (KPM) yang berdasarkan data dari Kementerian Sosial (Kemensos).

Baca juga: Kompor Listrik Beda dengan Kompor Induksi, Perbedaan dan Kelebihan serta Kekurangan Masing-masing

Program ini diharapkan dapat mendukung pemanfaatan energi bersih, dan juta meningkatkan konsumsi listrik masyarakat.

Sri Mulyani: Masih Perlu Diskusi

Terkait rencana tersebut, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, anggaran untuk program bagi-bagi rice cooker masih perlu dibahas lebih lanjut.

Pihaknya akan berdiskusi lebih dulu dengan Kementerian ESDM untuk melihat apakah program itu sudah ada atau belum di dalam Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA).

"Nanti kami diskusikan sama Kementerian ESDM di DIPA-nya ada atau enggak, bagaimana bentuknya, begitu ya," ujar Sri Mulyani di Hotel Borobudur, Jakarta, Jumat (2/11/2022).

Sebagai informasi, rencana pemerintah membagikan rice cooker dianggarkan dalam APBN Kementerian ESDM 2023 kepada keluarga penerima manfaat (KPM) yang berdasarkan data dari Kementerian Sosial (Kemensos).

Program ini diharapkan dapat mendukung pemanfaatan energi bersih, dan juta meningkatkan konsumsi listrik masyarakat.

Baca juga: Rencana Kompor Listrik: Jadi Pengganti Elpiji 3 Kg, DPR Minta PLN Jangan Terburu-buru

(*)

Berita Nasional Terkini Lainnya

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved