Viral Pengakuan Ismail Bolong

Istri dan Anak Sudah Diperiksa Soal Tambang Ilegal, Ismail Bolong Masih Diburu

Istri dan anak Ismail Bolong memenuhi panggilan penyidik Direktorat Tindak Pidana Tertentu (Dittipidter) Bareskrim Polri

Editor: Heriani AM
YouTube Tribunnews
Klarifikasi Ismail Bolong soal bantahan setoran miliaran rupiah ke Kabareskrim Komjen Agus Andrianto (Youtube Tribunnews). Ismail Bolong terseret kasus tambang ilegal di Kalimantan Timur, kasus ini sudah masuk tahap penyidikan. Istri dan anak Ismail Bolong memenuhi panggilan penyidik Direktorat Tindak Pidana Tertentu (Dittipidter) Bareskrim Polri tekait dugaan setoran tambang ilegal di Kalimantan Timur. 

TRIBUNKALTIM.CO - Istri dan anak Ismail Bolong memenuhi panggilan penyidik Direktorat Tindak Pidana Tertentu (Dittipidter) Bareskrim Polri tekait dugaan setoran tambang ilegal di Kalimantan Timur.

Dilansir dari Kompas TV, Dirtipidter Bareskrim Polri Brigjen Pipit Rismanto menjelaskan keduanya dimintai keterangan sebagai saksi dalam kasus yang sedang diselidiki.

Menurut Pipit, anak Ismail bolong ini adalah direktur utama dari perusahaan, sedangkan sang istri pemilik saham dari perusahaan yang diduga menampung tambang batu bara ilegal di Kaltim.

Memburu Ismail Bolong, jadi perintah Kapolri pada jajarannya sebagai langkah pengusutan kasus dugaan suap tambang ilegal di Kalimantan Timur.

Walau sudah memeriksa anak dan istri ismail Bolong dan melakukan gelar perkara, namun keberadaan Ismail yang disebut-sebut sebagai kunci, hingga kini belum diketahui.

Baca juga: Ismail Bolong Sudah 2 Kali Mangkir Pemeriksaan Polisi, Kapolri: Saat Ini Terus Dilakukan Pencarian

Anak Ismail diperiksa, karena posisinya sebagai pemegang saham di perusahaan tambang yang ilegal.

Tak hanya memeriksa keluarga Ismail, Tim Propam Mabes Polri, pada 23 November lalu sebenarnya pernah datang ke Kalimantan Timur untuk memeriksa kasus ini.

Rumah mewah Ismail Bolong di Kota Samarinda, Kalimantan Timur, juga tampak sepi.

Tak terlihat aktivitas dan mobil-mobil mewah yang sebelumnya sempat terparkir di area rumah.

Warga menyebut, rumah itu sepi setelah munculnya dugaan suap tambang ilegal yang menyeret nama ismail bolong dan petinggi Polri.  

Penyelidikan suap tambang ilegal ke pejabat Polri, diakui Penasihat Ahli Kapolri, Aryanto Sutadi, jadi kasus yang rumit dan tidak mudah karena melibatkan pejabat tinggi.

Pengusutan kasus tidak bisa dilakukan hanya oleh Bareskrim, namun harus melibatkan Tim Gabungan khusus yang independen, serta data Intelijen.

Hal ini untuk menghindari saling gigit antar kelompok di tubuh kepolisian.

Ya, kasus dugaan suap tambang ilegal ke kantong petinggi Polri ini sebelumnya juga pernah diungkapkan Mantan Kadiv Propam Polri, Ferdy Sambo.

Sambo menyebut, praktik tambang ilegal ini melibatkan oknum perwira tinggi di tubuh Polri.

Namun, tudingan menerima suap dibantah Kepala Bareskrim, Komjen Agus Andrianto.

Terus Dicari

Ismail Bolong sudah dua kali mangkir dari pemeriksaan polisi buntut pengakuan setoran tambang ilegal ke petinggi Polri, Kapolri sebut saat ini terus dilakukan pencarian.

Keberadaan mantan anggota Polresta Samarinda, Ismail Bolong, masih dicari oleh kepolisian.

Ismail Bolong diburu buntut kasus tambang batu bara ilegal di Kalimantan Timur yang hasilnya diduga juga disetorkan kepada petinggi Polri.

Baca juga: Dugaan Setoran Tambang Ilegal Ismail Bolong, 1 Orang Dikabarkan Jadi Tersangka, Kapolri: Ada Progres

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memastikan jajarannya terus melakukan pencarian pada Ismail Bolong.

"Bareskrim dari Dittipidter dan Polda Kaltim saat ini sedang terus melakukan pencarian," kata Sigit, Jumat (1/12/2022) dikutip dari youTube KompasTv.

Untuk diketahui, Ismail Bolong sudah dua kali mangkir dari panggilan penyidik Dittipidter Bareskrim Polri.

Namun dalam hal ini, pihaknya telah melakukan pemeriksaan pada anggota keluarga Ismail Bolong sebagai saksi.

Pemeriksaan terhadap keluarga Ismail Bolong dilakukan kepada anak dan istrinya pada Kamis (1/12/2022) kemarin.

Sehingga menurutnya, ada perkembangan dalam pencarian Ismail Bolong.

"Kemarin sudah dilakukan pemeriksaan terhadap keluarga, saya kira mungkin ada progres selanjutnya," kata Sigit.

Sebelumnya, Dirtipidter Bareskrim Polri Brigjen Pipit Rismanto mengatakan, pemeriksaan pada keduanya pun berlangsung lancar.

Baca juga: Akhirnya Keluarga Ismail Bolong Diperiksa Polisi, Anak Dirut, Istri Pemegang Saham

Menurut Brigjen Pipit, hasil pemeriksaan semakin menguatkan antara keterangan satu saksi dengan saksi lainnya dalam penyelidikan kasus tambang ilegal.

"Hasilnya lancar-lancar saja dan semua semakin menguatkan satu sama lainnya," kata Pipit, Jumat (2/12/2022).

Di sisi lain, Pipit memastikan bahwa keduanya diperiksa karena diduga terlibat dalam kasus tambang ilegal.

"Ya pasti ada hubungannya. Tidak mungkin penyidik memanggil yang tanpa ada hubungannya," katanya.

Brigjen Pipit menuturkan, keluarga Ismail Bolong masuk ke daftar pemegang saham ataupun pejabat di perusahaan yang diduga terkait tambang ilegal.

Anak Ismail Bolong disebut menjabat sebagai direktur utama.

"Kan anaknya sebagai dirutnya katanya. Di dalam perusahaan kan orangnya yang punya perusahaan belum bisa diambil keterangan," kata Pipit.

Baca juga: Hasil Pemeriksaan Istri dan Anak Ismail Bolong Terkait Tambang Ilegal di Kaltim

Ismail Bolong Batal Diperiksa karena Sakit

Sebelumnya, Ismail Bolong mengutus agar keluarganya diperiksa terlebih dahulu di kasus tambang batu bara ilegal ini.

Diketahui, Ismail Bolong batal diperiksa dalam kasus tambang ilegal pada Selasa (29/11/2022).

Alasannya, dia tengah mengalami sakit hingga stress karena lihat pemberitaan kasusnya di media.

Brigjen Pipit, mengatakan Ismail Bolong melalui kuasa hukumnya meminta adanya jadwal pemeriksaan ulang.

"Keluarga juga minta hari Kamis. Keluarganya tersendiri, saksi sendiri dalam pemegang saham."

"Yang kita panggil sebagai siapa, perannya, posisinya dalam satu perusahaan," kata Pipit, Selasa (29/11/2022).

(*)

Berita Viral Pengakuan Ismail Bolong

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved