Berita Nasional Terkini

Doa Ridwan Kamil untuk Aipda Sofyan, Anggota Polsek Astanaanyar yang Gugur Akibat Bom Bunuh Diri

Doa Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil untuk Aipda Sofyan, anggota Polsek Astanaanyar yang gugur akibat bom bunuh diri.

Editor: Amalia Husnul A
Tribun Jabar/Nazmi Abdurahman
Para warga mendekati lokasi ledakan bom yang terjadi di Polsek Astana Anyar, Kota Bandung, Rabu (7/12/2022). Doa Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil untuk Aipda Sofyan, anggota Polsek Astanaanyar yang gugur akibat bom bunuh diri. 

Sementara sisanya adalah anggota Polsek Astana Anyar.

"Informasi yang kami peroleh total korban 11 orang dengan rincian satu meninggal dunia, 10 luka.

Satu orang dari masyarakat sipil, sedangkan 10 nya adalah anggota kepolisian," jelasnya.

Kapolrestabes Bandung, Kombes Pol Aswin Sipayung mengungkapkan pelaku bom bunuh diri sempat menerobos masuk ke Polsek dan menodongkan senjata ke para anggota.

"Polsek Astana Anyar sedang melakukan apel pagi tiba-tiba ada orang masuk ke Polsek mengacungkan senjata tajam, menerobos barisan apel pagi dan seketika anggota menghindar," ujarnya dilansir dari siaran langsung YouTube Kompas TV.

Kemudian, bom pun meledak di depan lobi Polsek Astana Anyar dan pelaku tewas di tempat.

Akibatnya, gedung Polsek Astana Anyar mengalami kerusakan.

"Kami gambarkan bahwa pintu gerbang polsek, lokasi apel pagi yang rusak seluruh bagian luar depan polsek hancur," kata Aswin.

Pelaku Terlibat Bom Cicendo

Terpisah, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengungkapkan pelaku bom bunuh diri adalah mantan narapidana kasus bom Cicendo, Agus Sujatno alias Agus Muslim.

Listyo menyebut Agus sempat dipenjara di Lapas Nusakambangan selama empat tahun dan baru bebas pada September tahun lalu.

"Dari hasil pemeriksaan sidik jari dan juga kita lihat dan face recognition, identik pelaku Agus Sujatno atau Agus Muslim."

"Yang bersangkutan pernah ditangkap atas kasus Bom Cicendo dan sempat dihukum empat tahun dan di bulan September-Oktober 2021 dia bebas," ujar Listyo di Mapolsek Astananayar, Rabu (7/12/2022) dikutip dari Kompas.com.

Listyo menjelaskan bahwa Agus termasuk mantan napi yang sulit dilakukan deradikalisasi.

Sehingga perlu upaya yang lebih untuk dapat menyadarkannya.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved