Berita Nasional Terkini
Viral di Media Sosial, Oknum Polisi di Jakarta Tolak Nikahi Wanita yang Dihamili
Karena seorang wanita yang mengaku dihamili seorang oknum polisi namun tak mau bertanggung jawab
TRIBUNKALTIM.CO- Nama institusi kepolisian kembali tercoreng.
Kali ini dilakukan seorang oknum polisi yang bertugas di Polres Kepulauan Seribu viral di media sosial.
Penyebabnya, karena seorang wanita yang mengaku dihamili seorang oknum polisi namun tak mau bertanggung jawab.
Bahkan sang oknum polisi itu meminta sang wanita menggugurkan kandungannya serta melakukan kekerasan terhadap wanita tersebut.
Video oknum polisi yang dituding menghamili wanita tapi tak mau tanggung jawab itu cukup menarik perhatian warganet.
Baca juga: Oknum Polisi di Sulsel Viral Usai Bongkar Soal KKN di Polri, Berujung Diperiksa Propam & Klarifikasi
Baca juga: Nasib Oknum Polisi Selingkuhi Istri Anggota TNI Viral di Media Sosial, Kapolda Jateng Sampai Murka
Bukti oknum polisi dituding hamili wanita tapi tak bertanggungjawab itu diunggah oleh pihak wanita melalui akun TikTok miliknya @agitas.s pada Kamis (8/12/22).
Sampai Kamis malam sedikitnya video itu sudah dilihat 4,2 juta kali.
“Kepada YTH, Bapak Kapolri Jendral Listyo Sigit Prabowo, Bapak Kapolda metro jaya, Bapak Kapolres Kepulauan Seribu AKBP Eko Wahyu Fredian, S.I.K beserta jajaran tanpa mengurangi rasa hormat saya mohon utk memperhatikan anggotanya yang dengan sengaja telah melakukan pelanggaran kode etik dan mohon di tindak lanjuti untuk keadilan bagi diri saya. terimakasih @Kepala Kepolisian RI @kapoldametrojaya @Polres Kepulauan Seribu” tulis @agitas.s pada keterangan unggahannya.
Dalam unggahan tersebut tampak potret kebersamaan sepasang kekasih yang diketahui bernama Anggita dan Satria yang sedang merayakan ulang tahun dan rentetan kejadian yang menimpa mereka.
Mulai dari bukti alat tes kehamilan yang menunjukkan garis dua tanda positif hamil, surat pemeriksaan kandungan, hingga tangkapan layar obrolan keduanya.
Dalam tangkapan layar obrolan tersebut tampak jelas pihak lelaki yang diketahui berprofesi sebagai polisi itu lepas tangan akan perbuatannya lantaran malu akan pandangan orang-orang di sekitarnya.
Satria menegaskan bahwa dirinya tetap mau menjalani hubungan jika jabang bayi dalam kandungan sang kekasih tak ada dalam hidupnya.
Namun meskipun demikian Anggita tetap saja meminta pertanggung jawaban karena janin yang dikandungnya terus berkembang.
Anggita mengatakan bahwa dirinya enggan mengugurkan kandungannya setelah berkaca dari pengalaman temannya.
Selain itu Anggita juga menyelipkan potret dirinya yang tengah menangis dan terluka di bagian dahinya.