Berita Balikpapan Terkini
BPJS Ketenagakerjaan Balikpapan Peringati Hakordia 2022, Tampung Aspirasi Warga
Salah satunya, BPJS Ketenagakerjaan Cabang Balikpapan yang menyediakan wadah untuk menampung aspirasi masyarakat terkait pemberantasan korupsi.
TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Hari Antikorupsi Sedunia (HAKORDIA) yang jatuh pada 9 Desember diperingati oleh seluruh BPJS Ketenagakerjaan di Indonesia.
Salah satunya, BPJS Ketenagakerjaan Cabang Balikpapan yang menyediakan wadah untuk menampung aspirasi masyarakat terkait pemberantasan korupsi, Jumat (9/12/2022).
Kepala Kantor Cabang BPJS Ketenagakerjaan Balikpapan, I Nyoman Hary Sujana mengatakan, dengan memegang nilai anti penyuapan yaitu "4 FIGHTs" (Faith, Integrity, Good Governance, Harmony, dan Truthful) pihaknya turut berpartisipasi dengan mengkampanyekan pemberantasan korupsi.
Serta menampung aspirasi masyarakat terkait korupsi melalui video yang direkam di Kantor BPJS Ketenagakerjaan Balikpapan.
Baca juga: BPJS Ketenagakerjaan Menginjak Usai 45 Tahun, Berikrar Sejahterakan Pekerja Indonesia
"Itu bagian dari kampanye kita untuk mengajak masyarakat agar memahami bahwa korupsi adalah salah satu hal yang harus kita perangi bersama. Selain itu, juga bisa menjadi wadah menampung unek-unek masyarakat tentang korupsi," ujarnya.
Baginya, ajakan memberantas korupsi tak hanya melibatkan pemerintah, melainkan seluruh elemen termasuk masyarakat.
Dengan tema "Indonesia Pulih Bersatu Melawan Korupsi",BPJS Ketenagakerjaan juga menyediakan salah satu fasilitas pengaduan untuk siapa saja yang melihat tindak pelanggaran dalam lingkup BPJS Ketenagakerjaan bernama Whistle Blowing System (WBS).
"Kita menyediakan WBS, sebagai salah satu fasilitas berupa aplikasi untuk masyarakat agar bisa mengadukan segala hal yang punya indikasi palanggaran dalam lingkungan BPJS Ketenagakerjaan, termasuk suap dan lain-lain," jelasnya.
Baca juga: Meningkat Signifikan, Peserta BPJS Kesehatan Gratis di Balikpapan Capai 188.260 Jiwa
Lebih Lanjut, ia berharap, kegiatan tersebut dapat memberikan edukasi serta menimbulkan kesadaran atas bahaya korupsi.
Korupsi ini adalah musuh terbesar seluruh bangsa. Tentu saja berharap dimulai melakukan pengelolaan secara benar.
"Masyarakat juga harus tau dan sadar bahwa korupsi itu kanker yang menggerogoti," pungkasnya. (*)