Berita Balikpapan Terkini

PLN UIP3B Kalimantan Mulai Alihkan PLTU Pakai Woodchip

Pembangkit listrik tenaga uap atau PPLT berkapasitas 2x110 Mega Watt milik PT PLN UIP3B Kalimantan, resmi mulai beralih dari sepenuhnya batu bara

TRIBUNKALTIM.CO/DWI ARDIANTO
Pembangkit listrik tenaga uap atau PPLT berkapasitas 2x110 Mega Watt milik PT PLN UIP3B Kalimantan resmi mulai beralih dari sepenuhnya batu bara ke energi bersih terbarukan yang ditandai dengan kegiatan Go Live Komersialisasi Co-firing PLTU Teluk Balikpapan, Senin (12/12/2022).TRIBUNKALTIM.CO/DWI ARDIANTO 

TRIBUNKALTIM.CO,BALIKPAPANPembangkit Listrik Tenaga Uap atau PLTU berkapasitas 2x110 Mega Watt milik PT PLN UIP3B Kalimantan, resmi mulai beralih dari sepenuhnya batu bara ke energi bersih terbarukan.

Pembangkit listrik di Kelurahan Kariangau, Balikpapan Barat, Balikpapan, Kalimantan Timur itu secara resmi mulai menggunakan biomassa yang ditandai dengan kegiatan Go Live Komersialisasi Co-firing PLTU Teluk Balikpapan, Senin (12/12/2022).

PLTU Teluk Balikpapan ini menerapkan teknologi substitusi batu bara dengan biomassa atau disebut co-firing sebagai bahan bakar setelah sebelumnya mengandalkan sepenuhnya batu bara.

Pengimplementasian ini sejalan dengan misi pemerintah mencapai target Net Zero Emission pada tahun 2060 dan menghadirkan layanan listrik yang lebih bersih.

Baca juga: PLN UIP KLT Tunjukkan Kinerja Terbaik, PLTU Malinau Berhasil Lakukan Performance Test

Baca juga: Tiga Ribu UMKM Manfaatkan Limbah FABA PLTU, Biaya Produksi Hemat Separuh

General Manager PT PLN UIP3B Kalimantan, Abdul Salam Nganro menerangkan bahwa penerapan co-firing dalam sirkulasi PLTU menjadi bagian dari program transformasi yang dicanangkan PLN.

Salah satu diantaranya program green. Dalam artian, kata Abdul Salam, yakni menciptakan energi bersih baru yang terbarukan.

"Nah ini adalah salah satu program dari PLN dalam jangka pendek. Penggunaan batu bara dikombinasikan dengan biomassa lewat komposisi yang sudah memenuhi persyaratan teknis dan terkaji dengan baik," Abdul Salam menjelaskan, Senin (12/12/2022).

Biomassa ini, dijelaskan lebih lanjut, berbentuk woodchip (kepingan kayu) yang merupakan olahan dari limbah organik pepohonan.

Untuk sementara ini, persentase kombinasinya dengan penggunaan batu bara sebesar 97 persen dan woodchip 3 persen.

"Harapannya nanti adalah bagaimana menjamin keberlangsungan ketersediaan dari woodchip. Ini menjadi salah satu tantangan terkait bahan baku ini," ungkap Abdul Salam.

General Manager PT PLN Nusantara Power UBJOM Kaltim Teluk, Syarief Andrian menambahkan bahwa Co-Firing ini merupakan subtitusi batu bara menggunakan material yang bisa diperbarui menggunakan material kayu.

"Jadi batu bara itu bisa digantikan woodchips dengan presentasi tertentu. Tujuannya adalah untuk menaikkan pengukuran energi baru terbarukan. Jadi ini membuka peluang bagi masyarakat untuk woodchips menggunakan kayu milik masyarakat untuk co-firing," tandasnya.

Lantaran masih mengandalkan batu bara, maka akan ada limbah lanjutan dari emas hitam tersebut.

Jika tak ditangani, maka akan menimbulkan masalah baru.

Menanggapi itu Manager Unit Pelaksana Pengendalian Pembangkitan (UPDK) Balikpapan, Otniel Marrung mengatakan, limbah batu bara sendiri tergolong dalam non B3 yang bisa dimanfaatkan oleh masyarakat luas.

Bahkan bernilai ekonomi yang tinggi jika dimanfaatkan dengan benar.

Baca juga: Pakai Teknologi Ramah Lingkungan, 3 PLTU PLN Grup Raih Penghargaan ASEAN Coal Awards 2021 

Ia mencontohkan Kampung Faba Balikpapan yang diresmikan Senin (12/12/2022) sore di Kelurahan Graha Indah, Balikpapan Utara, Balikpapan, Kalimantan Timur.

Kampung Faba tersebut, kata Otniel, mengandalkan sisa pengolahan batu bara untuk mencetak berbagai bahan bangunan. Seperti paving block hingga pengecoran.

"Jadi pada dasarnya itu merupakan material yang digunakan untuk membuat semen. Jadi kalau masyarakat menggunakan material ini, maka penggunaan semen bisa dikurangi," jelas Otniel. (*)

 

 

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved