IKN Nusantara

Ditinggal Softbank Bahlil Sebut IKN Nusantara Masih Diminanti Investor UEA dan China

Ditinggal Softbank Bahlil Lahadalia sebut IKN Nusantara masih diminanti investor UEA dan China

Penulis: Rafan Arif Dwinanto | Editor: Robin Ono Saputra

TRIBUNKALTIM.CO - Softbank yang digadang-gadang menjadi investor utama Ibu Kota Nusantara atau IKN Nusantara, Kalimantan Timur, mengundurkan diri.

Meski demikian, IKN Nusantara tak kehabisan calon investor.

Pengusaha dari berbagai negara dikabarkan berminat menanamkan investasi di IKN Nusantara.

Baca juga: Menteri PUPR Beber Tender Pengembangan KIPP IKN Nusantara Zona 1B dan 1C akan Dibuka

Menteri Investasi dan Kepala BKPM Bahlil Lahadalia mengatakan, saat ini tercatat banyak investor global yang sudah berkomitmen untuk menanamkan modalnya di ibu kota baru.

"IKN itu investornya sudah ada, dari UEA, China, beberapa negara Eropa, Taiwan, Korea Selatan, itu ada," tegas Bahlil Lahadalia.

Sebelumnya, Bahlil Lahadalia membeberkan alasan Softbank mundur dari proyek Ibu Kota Nusantara atau IKN Nusantara di Kalimantan Timur.

Dilansir dari Kompas.com, Bahlil bilang, mundurnya Softbank dari investasi di IKN Nusantara adalah karena investasi tersebut hanya menguntungkan bagi Softbank saja, namun tidak dengan Indonesia.

Sementara Indonesia menginginkan model investasi yang adil.

"Proposal yang ditawarkan, menurut kami, untung bagi dia, nggak untung ke negara.

Dan kami enggak mau didikte," kata Bahlil seperti dikutip dari Antara, Rabu (14/12/2022).

Bahlil menekankan, beberapa kali dirinya sempat mendampingi Presiden Joko Widodo ( Jokowi) bertemu dengan Founder dan CEO Softbank Masayoshi Son.

Bahlil juga mengaku, pendekatan terkait investasi ke IKN Nusantara telah dilakukan beberapa kali.

Adapun, tawaran yang disampaikan Softbank yang menurut Bahlil tidak fair, salah satunya adalah dengan menentukan internal rate of return (IRR) atau tingkat pengembalian modal sepihak.

"Contoh nih ya, dia mau bangun, IRR ditentukan sendiri, nanti pemerintah tinggal sewa ke dia.

Enggak fair dong, enggak cincai dong.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved