Berita Kutim Terkini

Gua Telapak Tangan di Sangkulirang Kutim Menarik Wisatawan, SDM dan Fasilitas Ditingkatkan

Gua telapak tangan yang berada di Kecamatan Sangkulirang Kabupaten Kutai Timur (Kutim) merupakan peninggalan tahun 10 ribu Sebelum Masehi (SM)

Penulis: Syifaul Mirfaqo | Editor: Aris
HO/Dispar Kutim
Gua Telapak Tangan di Karst Sangkulirang-Mangkalihat, Kabupaten Kutai Timur. (HO/Dispar Kutim) 

TRIBUNKALTIM.CO, SANGATTA - Gua telapak tangan yang berada di Kecamatan Sangkulirang Kabupaten Kutai Timur (Kutim) merupakan peninggalan tahun 10 ribu Sebelum Masehi (SM) telah menjadi situs bersejarah yang popular di dunia Internasional.

Keberadaan gua-gua, sungai bawah laut, cadangan batu kapur dan bahan semen pun cukup melimpah. Serta menarik minat masyarakat luas tak hanya lokal namun juga luar daerah.

Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Kutim, Nurullah membenarkan bahwa karst Sangkulirang-Mangkalihat ini menarik wisatawan tak hanya untuk berlibur namun juga perjalanan belajar.

“Selama ini data yang didapat, yang datang tidak hanya masyarakat lokal, tapi juga luar daerah seperti mahasiswa dan komunitas pecinta alam tidak hanya liburan tapi juga seperti study tour,” ujarnya pada TribunKaltim.co, Selasa (20/12/2022).

Baca juga: Pemkab Kutim Atur Kesempatan Usaha Kepariwisataan Bernama Ripparkab, Berlaku Selama 15 Tahun

Wisata gua telapak tangan ini juga dikelola oleh masyarakat setempat yang mana, tiap kelompok yang berkunjung diwajibkan menyewa tour guide atau pemandu wisata.

Yang mana tentu secara langsung bisa memberikan peningkatan pendapatan bagi masyarakat sekitar.

Nurullah mengaku nantinya wisata ini akan terus dikembangkan terkait pengelolaan dan fasilitas yang akan disediakan untuk memanjakan para tamu.

“Kita sudah lirik ini sejak lama, bagaimana pengelolaannya, bagaimana fasilitas dan Sumber Daya Manusia (SDM) yang akan kita manfaatkan kedepannya. Itu tentu jadi prospek bagus buat Kutim,” ujarnya.

Baca juga: Desa Miau Baru di Kongbeng Kutim Berpotensi jadi Destinasi Wisata Budaya

Wisata yang satu ini memang berbeda dari wisata lain yang mana karst ini tidak lah banyak, hanya ada beberapa di dunia, dan salah satunya ada di Kabupaten Kutim.

Oleh sebab itu, dirinya mengkomunikasikan pada pimpinan daerah dalam hal ini Bupati dan Wakil Bupati untuk memberdayakan warisan indah ini.

“Saya sudah minta ke pak Bupati dan Wakil Bupati supaya warisan dunia satu ini harus benar-benar diberdayakan kedepannya. Keuntungannya selain untuk daerah juga buat masyarakat sekitar,” ujarnya. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved