IKN Nusantara
5 Teknik Pembangunan Hunian di IKN Nusantara, Perhatikan Efisiensi dan Bencana
5 teknik pembangunan hunian di IKN Nusantara, perhatikan efisiensi dan bencana
Penulis: Rafan Arif Dwinanto | Editor: Robin Ono Saputra
TRIBUNKALTIM.CO - Pembangunan di Ibu Kota Nusantara atau IKN Nusanntara, Kalimantan Timur terus dikebut.
Selain gedung-gedung pemerintahan dan infrastruktur dasar, hunian untuk calon warga IKN Nusantara juga disiapkan.
Dilansir dari Kompas.com, Kementerian PUPR melalui Kepala Project Implementation Unit (PIU) National Affrordable Housing Program (NAHP) Ditjen Perumahan Dedy Permadi pernah menyampiakan, total populasi masyarakat yang akan tinggal di KIPP IKN sekitar 280.000 orang hingga 320.000 orang.
Baca juga: Lengkap, Progres Terbaru Semua Proyek di IKN Nusantara, Sudah Telan Rp 15 Triliun
Menurut dia, terdapat lima konsep desain perumahan yang akan dibangun di KIPP IKN.
Pertama yaitu optimalisasi lahan.
Meliputi pemilihan lokasi, penentuan orientasi bangunan, dan meminimalkan cut and fill lahan.
"Cut and fill lahan yaitu proses pengerjaan tanah di mana sejumlah material tanah yang diambil kemudian diurug dan ditimbun di tempat lain," katanya.
Kedua, arsitektur perumahan yang berkelanjutan.
Mencakup efisiensi energi, efisiensi air, efisiensi material bangunan, pemanfaatan limbah, serta efisiensi operasional dan pemeliharaan.
Ketiga, desain perumahan yang berioritentas pada kesehatan (wellness).
Meliputi kualitas udara bersih, pemukiman hijau, dan juga aksesibilitas yang baik.
Keempat, hunian yang aman dan tahan terhadap bencana.
"Jadi prinsip keempat ini kami akan membangun hunian yang aman dan tahan terhadap bencana terutama bencana alam," ujar Dedy.
Kelima, menciptakan hunian pintar dengan memanfaatkan teknologi. "Hunian yang sehat dan nyaman juga harus didukung dengan teknologi sehingga dapat memberikan kemudahan bagi para penghuninya," pungkas Dedy.
Sebelumnya, Kementerian PPN/Bappenas mengungkapkan, populasi penduduk di Ibu Kota Nusantara atau IKN Nusantara, Kalimantan Timur akan dibatasi hanya 1,91 juta orang.
Sehingga tidak akan terlalu padat seperti Jakarta, dengan populasi mencapai 10 juta penduduk.
"Apakah nanti akan seperti Jakarta? Tidak. Justru terdapat pengendalian penduduk di sini (IKN)," kata Fungsional Perencana Ahli Utama, Kementerian PPN/Bappenas Hayu Parasati, Selasa (22/11/2022), dilansir dari Kompas TV.
Ia menjelaskan, pemindahan tahap pertama pada 2024 diperkirakan sekitar 250.000 penduduk.
Terdiri dari pekerja konstruksi serta ASN dan TNI - Polri tahap pertama.
Pemindahan terus dilakukan secara bertahap, hingga selesai pada 2045.
"Selesainya baru pada tahun 2045 yang diperkirakan 1,91 juta penduduk, tidak boleh lebih dari itu karena daya dukung lingkungan serta lahannya untuk 1,91 juta penduduk," ujarnya.
Kementerian PPN/Bappenas mengungkapkan, populasi penduduk di Ibu Kota Nusantara atau IKN Nusantara, Kalimantan Timur akan dibatasi hanya 1,91 juta orang.
Sehingga tidak akan terlalu padat seperti Jakarta, dengan populasi mencapai 10 juta penduduk.
"Apakah nanti akan seperti Jakarta? Tidak. Justru terdapat pengendalian penduduk di sini (IKN)," kata Fungsional Perencana Ahli Utama, Kementerian PPN/Bappenas Hayu Parasati, Selasa (22/11/2022), dilansir dari Kompas TV.
Ia menjelaskan, pemindahan tahap pertama pada 2024 diperkirakan sekitar 250.000 penduduk.
Terdiri dari pekerja konstruksi serta ASN dan TNI - Polri tahap pertama.
Pemindahan terus dilakukan secara bertahap, hingga selesai pada 2045.
"Selesainya baru pada tahun 2045 yang diperkirakan 1,91 juta penduduk, tidak boleh lebih dari itu karena daya dukung lingkungan serta lahannya untuk 1,91 juta penduduk," ujarnya. (*)