IKN Nusantara

IKN Nusantara Jadi Pusat Saraf Kaltim, Balikpapan Otot dan Samarinda Jadi Jantung

IKN Nusantara jadi pusat saraf Kalimantan Timur, Balikpapan otot dan Samarinda jadi jantung

Penulis: Rafan Arif Dwinanto | Editor: Robin Ono Saputra

TRIBUNKALTIM.CO - Ibu Kota Nusantara atau IKN Nusantara di Kalimantan Timur diarahkan sebagai katalis Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) melalui kolaborasi segitiga perkotaan inti.

Dilansir dari Kompas.com, dalam Executive Summary Urban Design Development Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) IKN Nusantara dirancang sebagai pusat saraf.

Ini mencakup IKN Nusantara sebagai inti pemerintah dan pusat inovasi hijau di Kaltim.

Sedangkan dua kota lainnya yaitu Samarinda dan Balikpapan, masing-masing berperan sebagai jantung dan otot.

Samarinda sebagai jantung yang artinya menjadi daerah dengan pusat sejarah Kaltim dengan sektor energi yang diremajakan.

Sementara Balikpapan yang berperan sebagai otot menjadi simpul hilir migas dan logistik di Kaltim.

Setidaknya, ada tiga skala perencanaan IKN Nusantara yaitu Kawasan IKN Nusantara seluas 56.181 hektar, Kawasan Perluasan IKN Nusantara 256.142,7 hektar, serta Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) 6.856 hektar.

Pada tahun 2045, populasi di KIPP ditargetkan mencapai 280.000-300.00 jiwa.

Sementara di kawasan IKN Nusantara maupun Kawasan Perluasan IKN Nusantara diperkirakan penduduknya mencapai 1,7 juta-1,9 juta orang.

IKN harus dikembangkan dengan mengimplementasikan tiga pilar, mencerminkan identitas nasional, menjamin keberlanjutan sosial, ekonomi dan lingkungan, serta mewujudkan kota cerdas, modern dan berstandar internasional.

Oleh karena itu, konsep pembangunan IKN baru diklaim dilakukan dengan meminimalisasi intervensi terhadap alam, mengintegrasikan ruang-ruang hijau serta biru, dan mempertahankan keberadaan hutan Kalimantan.

Adapun konsep desain IKN mengacu pada 5 prinsip sebagai berikut:

1. Smart Workplace atau kota yang menjunjung tinggi kolaborasi dan keterhubungan antar semua pihak.

2. Smart Living yang merupakan kota dengan mengedepankan kehidupan kompak berkinerja tinggi, efisien dan livable sehingga mewujudkan hunian Inklusif berbasis komunitas.

3. Smart Mobility dan Transportation yang diartikan sebagai ibu kota berbasis transit, mengutamakan pergerakan cepat, efisien dan sehat bagi warga kota.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved