Berita Berau Terkini
Dinas Pariwisata Berau Masih Perjuangkan Whale Shark Jadi Wisata Unggulan
Keberadaan hiu paus (Whale shark) sudah sejak lama digadang-gadang menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan yang berkunjung ke Kabupaten Berau
Penulis: Renata Andini Pengesti | Editor: Samir Paturusi
TRIBUNKALTIM.CO, TANJUNG REDEB - Keberadaan hiu paus (Whale shark) sudah sejak lama digadang-gadang menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan yang berkunjung ke Kabupaten Berau.
Ikan besar yang mencapai hingga 7 meter ini kerap terlihat hampir setiap pagi hari di perairan Pulau Derawan dan Talisayan yang mengikuti bagan kapal.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Berau, Ilyas Natsir mengatakan, keberadaan hiu paus ini bukan hal yang baru ditemui, apalagi masyarakat pesisir Berau itu sendiri.
Terutama di Kecamatan Pulau Derawan dan Kecamatan Talisayan. Keberadaannya pun, menjadi daya tarik wisatawan untuk datang ke Berau, baik itu hanya melihat dari atas kapal, maupun berinteraksi langsung di dalam air.
“Dampak dari wisata hiu paus ini menambah daya tarik destinasi wisata Berau, juga mengundang wisatawan lokal maupun luar negeri untuk datang ke Berau,” ujarnya kepada Tribunkaltim.co, Minggu (15/1/2023).
Baca juga: WWF Infonesia Kerap Temukan Hiu Paus Tersangkut Alat Tangkap Nelayan di Perairan Kepulauan Derawan
Baca juga: Terungkap! Ternyata Inilah Penyebab Serangan Hiu Meninggal Saat Bulan Purnama
Sehingga, sebagai upaya dalam melindungi hiu paus ini, pemerintah Kabupaten Berau bersama pengelola wisata setempat terus menerus memberikan sosialisasi, terkait aturan bagaimana cara berinteraksi dengan hiu paus tersebut.
Itu juga agar hiu paus tetap berada di sekitar laut Berau, khususnya di Pulau Derawan dan Talisayan.
“Seperti tidak menyalakan mesin kapal saat berada di sekitar aktivitas hiu paus, tidak menangkapnya dengan alat tangkap, serta tidak menyentuh atau menaikinya secara langsung ketika berinteraksi di dalam air. Hal itu agar tidak membuat hiu paus terganggu dan stres,” bebernya.
Hal itupun secara terus menerus telah pihaknya sampaikan kepada masyarakat dan pengunjung.
Sehingga harapannya semua pengunjung wisatawan bisa memahami tentang hal tersebut.
“Apalagi pemandu wisatanya juga pasti akan memberikan edukasi kepada wisatawan yang dibawanya, bagaimana berinteraksi dengan benar,” sambungnya.
Selain itu, untuk nelayan yang alat tangkapnya kerap menjadi lokasi hiu paus bermain atau beraktivitas dikatakannya sudah terbiasa.
Bahkan, setiap nelayan membersihkan alat tangkap bagannya, ikan kecil sisa tangkapan juga kembali dibuang untuk dimakan hiu paus.
Baca juga: FAKTA di Balik Video Viral Kabel Telkom Digigit Hiu di Bawah Laut & Dituding Penyebab Indihome Lemot
Selama terpublikasinya keberadaan hiu paus di Berau, pihaknya belum mendapati adanya konflik yang terjadi. Begitu juga serangan hiu paus kepada nelayan ataupun manusia.
“Karena hiu paus ini salah satu ikan yang ramah terhadap manusia, meskipun ukurannya sampai 7 meter. Ikan itu hanya memakan ikan kecil. Kalau pun tertangkap jaring, nelayan pasti melepasnya kembali,” tutupnya. (*)
3,5 Ton Ikan dari Pemkab Berau Dimanfaatkan Kecamatan Segah dan Kelay Gelar Manutung Jukut |
![]() |
---|
Pemkab Berau Soroti Generasi Muda Cenderung Konsumsi Makanan Siap Saji |
![]() |
---|
Wabup Berau Minta Diskominfo Razia Judi Online Lebih Masif Lagi |
![]() |
---|
Pengalihan Alur Sungai Siagung Segah Berau Diduga Berdampak ke Kebun Sawit Warga, DPRD akan Sidak |
![]() |
---|
Perkuat Ketahanan Pangan di Berau, PTI dan GAPKI Kaltim Gelar Penanaman Padi Gogo |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.