Berita Berau Terkini
WWF Infonesia Kerap Temukan Hiu Paus Tersangkut Alat Tangkap Nelayan di Perairan Kepulauan Derawan
Belum lama ini, tim gabungan monitoring dan pendataan kemunculan hiu paus di Kawasan Konservasi Kepulauan Derawan, terdiri dari Pokdarwis Sumping Nusa
Penulis: Renata Andini Pengesti |
TRIBUNKALTIM.CO, TANJUNG REDEB - Belum lama ini, tim gabungan monitoring dan pendataan kemunculan hiu paus di Kawasan Konservasi Kepulauan Derawan, terdiri dari Pokdarwis Sumping Nusa, Yayasan WWF Indonesia, Asosiasi Guide Snorkeling Derawan, dan Coral Planteners, menemukan hiu paus jantan berukuran 4 meter terluka karena jeratan tali pada 20 Desember 2022.
Berdasarkan data dari Yayasan WWF Indonesia per Maret 2018, populasi hiu paus di Berau didominasi juvenil (belum dewasa), 61 jantan dan 2 betina.
Beragam aktivitas nelayan yang menggunakan berbagai alat tangkap, tentu memiliki dampak terhadap habitat hiu paus di perairan Kepulauan Derawan.
Apalagi kasus hiu paus tersangkut atau terjerat pada sejumlah alat tangkap hingga berujung kematian sudah beberapa kali terjadi.
Project Leader for Kalimantan and Sumatera Waters, Marine and Fisheries Program, Yayasan WWF Indonesia, Hendro Susanto mengatakan, kasus hiu paus tersangkut tali terjadi pada akhir Desember dan saat ini sudah selesai dalam evakuasinya.
Baca juga: Kawanan Hiu Paus Sambangi Kapal Nelayan Tangkap Ikan Teri di Perairan Rig Minyak Bontang
Dia menjelaskan, akibat tersangkut tali hal ini tidak hanya berdampak pada aktivitas hiu paus tersebut, tapi juga dapat membunuh hiu paus secara perlahan akibat luka dari jeratan. Tali itu tersangkut pada ekor hiu paus tanpa sengaja.
"Akibat dari jeratan tali tersebut bisa saja menyebabkan kematian. Karena, dalam jangka panjang, luka tersebut akan semakin besar atau membusuk sehingga dapat mengganggu kemampuan hiu paus dalam berenang dan mencari makan," katanya, kepada TribunKaltim.co, Jumat (13/1/2023).
Pada beberapa kasus, banyak ditemukan hiu yang mati terjerat karena ghost gear yang tersangkut di terumbu karang atau benda lain sehingga membuat hiu tersebut sama sekali tidak dapat bergerak.
Dia berharap, warga nelayan yang menemukan hiu paus terjerat alat tangkap atau yang mengganggu habitat hiu paus dapat memberikan informasi kepada Yayasan WWF Indonesia atau instansi terkait agar dapat dievakuasi.
Baca juga: Jadi Objek Wisata, Kepulauan Derawan Berau Wajib Bebas Rabies
"Semoga tidak ada lagi terdengar berita hiu paus yang terjerat. Tetapi apabila terjadi, kami berharap agar masyarakat maupun nelayan sekitar yang melihat dapat segera menghubungi tim monitoring hiu paus di Pulau Derawan,” ucapnya.
Sementara itu, Sekretaris Dinas Perikanan Berau, Yunda Zuliarsih mengakui memang untuk kasus tersangkutnya ekor hiu paus tali yang belum lama ini ditangani Yayasan WWF Indonesia bersama tim monitoring di Pulau Derawan, belum diketahuinya.
Menurut Yunda, tidak sedikit ikan jenis hiu paus yang memang tertangkap oleh jaring nelayan.
Namun beberapa jenis ikan lain yang dilindungi juga kerap tertangkap. Sejauh ini warga nelayan sudah banyak paham dengan Perda Nomor 5 Tahun 2020 tentang perlindungan ikan langka dan dilindungi, termasuk hiu paus.
"Para nelayan juga sudah tahu adanya Perda Nomor 5 Tahun 2020, tentang Perlindungan Ikan Hiu," katanya.
Baca juga: Peningkatan Ekonomi Selama Porprov Meningkat di Pulau Derawan
Ia menambahkan, biasanya hiu tertangkap itu karena ketidaksengajaan dan nelayan paham tidak boleh menangkap hiu. Memang beberapa waktu lalu, ada sempat hiu tertangkap sepanjang 4 meter, namun berhasil dilepaskan.
Tunjangan Profesi Guru di Berau Capai Rp32,2 Miliar, Tersalur Langsung ke Rekening hingga Juni |
![]() |
---|
Khidmat HUT ke-80 RI di Berau, Bupati Sri Juniarsih Ajak Warga Jaga Persatuan dan Nasionalisme |
![]() |
---|
Suku Banua Berau Jaga Tradisi, Timbang Bayi Lahir di Bulan Safar Pakai Buah untuk Harapan Baik |
![]() |
---|
Keraton Sambaliung Berau: Raja Alam Pantas Sandang Gelar Pahlawan Nasional |
![]() |
---|
Wabup Berau Ajak UMKM Kuliner Gunakan Pangan Lokal untuk Perkuat Ekonomi Daerah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.