Rapor Merah Mall Pelayanan Publik Bontang, Wawali Najirah Bakal Evaluasi di Program Lapor Pak

TRIBUNKALTIM.CO, BONTANG - Kondisi Mall Pelayanan Publik (MPP) di Bontang, Provinsi Kalimantan Timur, kian hari semakin memprihatinkan.

Pasalnya pusat layanan administrasi Pemkot Bontang yang berada di Gedung Lantai 4 Pasar Tamrin, Kota Bontang, seakan mati suri lantaran sepi pengunjung.

Kondisi ini pun membuat Wawali Najirah memasukkan MPP dalam daftar merah layanan pemerintahan yang harus dievaluasi.

Sehari sebelumnya, Najirah sempat melakukan Sidak ke lokasi untuk memastikan kondisi MPP saat ini.

Baca juga: Wakil Ketua DPRD Bontang Tawarkan Solusi untuk Atasi Masalah Pengunjung di MPP

“Memang sepi, saya tanya hampir tidak menerima layanan dalam sehari karena tidak ada pengunjung. Banyak juga gerai layanan yang tutup,” bebernya saat dikonfirmasi, Selasa (17/1/2023).

Meski didominasi oleh instansi vertikal, menurutnya, sepinya pengunjung di MPP harus segera ditindaklanjuti.

Mengingat pihaknya telah berkomitmen untuk memberikan layanan terpadu satu pintu kepada masyarakat.

Evaluasi MPP nanti akan dilakukan dalam agenda program Lapor Pak.

“Ini masuk daftar catatan salah satu layanan yang akan kita evaluasi di dalam program Lapor Pak Pemkot Bontang,” tegasnya.

Najirah pun sangat menyayangkan, banyak gerai yang tidak buka.

Baca juga: Kebut Persiapan Launching, 44 Instansi Bakal Buka Layanan Bulan Depan di MPP Bontang

Menurutnya, tidak kompaknya instansi juga berdampak pada tingkat layanan yang tidak maksimal ke masyarakat.

Terlebih MPP Bontang ini diklaim sebagai pusat terbaik tingkat provinsi.

“Bontang ini termasuk paling baik se-Kaltim. Sayang sekali kalau di lapangan kenyataan seperti ini," ujarnya.

"Kasihan kan kalau ada masyarakat yang datang terus sampai di lantai 4 eh malah tutup pelayanannya,” bebernya.

Dalam evaluasi nanti, Najirah mengaku akan mencari terobosan dengan instansi terkait agar MPP bisa kembali ramai.

Baca juga: Kehadiran MPP Bontang di Lantai 4 Bisa Tarik Pengunjung ke Pasar Tamrin

Terobosan tersebut diharapkan tidak hanya bersifat seremonial, melainkan bisa konsisten meramaikan layananan sekaligus Pasar Tamrin.

Untuk OPD yang tidak maksimal membuka layanan akan diganti dengan OPD lain yang bersentuhan langsung dengan masyarakat.

“Nanti kita ganti yang benar-benar bersentuhan dan jadi kebutuhan masyarakat,” tutupnya. (*)