Perbaikan Jembatan Kayu di Muara Muntai Kukar Diguyur Anggaran Rp400 Juta

TRIBUNKALTIM.CO, TENGGARONG - Jembatan kayu di Desa Kayu Batu, Kecamatan Muara Muntai, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur akan mendapat perbaikan.

Dinas Pekerjaan Umum Kutai Kartanegara berencana menggelontorkan dana Rp400 juta untuk memperbaiki jembatan dalam dua hari ke depan.

Kepala Bidang Bina Marga, Dinas PU Kukar, Restu Irawan mengatakan, anggaran perbaikan jembatan di Desa Kayu Batu bersumber dari APBD Kukar 2023.

Anggaran tersebut akan digunakan untuk membangun jembatan kecil, khusus kendaraan roda 2 dan pejalan kaki.

Baca juga: Jembatan Kayu di Muara Muntai Kukar Rusak Berat, Mobil Tak Bisa Melintas

Sehingga masyarakat kembali memiliki akses untuk melintas, sembari menunggu perbaikan dan penanganan permanen di tahun 2024.

Mengingat, jembatan ini menjadi jalur vital bagi masyarakat setempat. Sebab, merupakan satu-satunya jalur penghubung menuju pusat pemerintahan kecamatan Muara Muntai. 

"Lokasi (jembatan sementara) tidak jauh dari lokasi jembatan yang rusak," ujar Restu, Kamis (19/1/2023).

Untuk perbaikan permanen, Dinas PU Kukar memperkirakan memakan biaya mencapai Rp 13-18 miliar, dengan bentang jembatan sepanjang 30 meter.

Baca juga: Ambruknya Jembatan Kayu yang Jadi Penghubung Utama Wilayah Muara Muntai Kutai Kartanegara

Jembatan yang terletak di RT 6 Desa Kayu Batu ini memang masuk dalam rencana perbaikan bersama 4 jembatan lainnya di Kecamatan Muara Muntai.

Dalam perbaikan itu akan tetap menggunakan struktur jembatan kayu. Hanya saja akan diperkuat dengan pipa baja untuk kaki-kaki jembatan.

Sementara, untuk bibir tanah penopang jembatan akan diturap. Hal ini guna mencegah tanah bergerak hingga sebabkan pondasi dan kaki jembatan rusak dan amblas.

"Insyaallah dalam 1-2 hari ini jembatan tersebut akan kami perbaiki agar bisa dilewati sementara," kata Restu.

Baca juga: DPRD Kukar Minta PU Perbaiki Jembatan Kayu di Muara Muntai Pakai Dana Darurat

Diketahui, kondisi jembatan pasca rusak parah pun langsung ditinjau oleh Sopan Sopian, legislator asal Kecamatan Muara Muntai.

Kondisi jembatan tersebut dilaporkan rusak parah. Sebagian pondasi jembatan berbahan kayu ulin tersebut sudah anjlok dan tinggal tergantung saja.

Robohnya jembatan terjadi karena adanya pergerakan tanah yang menyebabkan pondasi tidak kuat menahan beban. Akhirnya jembatan amblas.