IKN Nusantara

Sandiaga Uno Beber Nasib Perhotelan di Jakarta Saat IKN Nusantara Jadi Ibu Kota

Sandiaga Uno beber nasib perhotelan di Jakarta saat IKN Nusantara jadi Ibu Kota

Penulis: Rafan Arif Dwinanto | Editor: Robin Ono Saputra

TRIBUNKALTIM.CO - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno mengatakan perpindahan Ibu Kota Negara ke Kalimantan Timur tidak akan berpengaruh secara substansial dan fundamental dalam jangka panjang kepada situasi hotel-hotel di DKI Jakarta.

Diketahui, saat ini Pemerintah sedang gencar membangun infrastruktur di Ibu Kota Nusantara atau IKN Nusantara.

Ditargetkan, IKN Nusantara menjadi Ibu Kota Indonesia menggantikan Jakarta pada 2024 mendatang.

Baca juga: Dukung Pembangunan IKN Nusantara, Komunitas Melayu-Banjar Bertemu Langsung Jokowi

"Misalnya Amerika Serikat, New York ini tetap tinggi meski ibu kotanya di Washington DC.

Sydney atau Melbourne yang ibu kotanya di Canberra tapi tetap okupansi hotel tinggi dan aktivitas ekonomi tetap meningkat," ujar Sandiaga Uno, Kamis (19/1/2023), dilansir dari Kompas.com.

Hal-hal tersebut, lanjut Sandiaga Uno, menjadi pertimbangan yang membuatnya optimis bahwa investasi di hotel dan hospitallity di DKI Jakarta akan semakin baik.

Sebelumnya Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran (PHRI) DKI Jakarta Sutrisno Iwantono meminta pemerintah pusat maupun Pemerintah DKI Jakarta untuk segera memutuskan rencana konkret tentang bagaimana masa depan kota Jakarta, terkait kepindahan ibu kota negara ke Kalimantan.

Baca juga: Patkamla Posa II-13-52, Kapal Patroli TNI AL Amankan Jalur Logistik IKN Nusantara

Sutrisno Iwantono mengatakan ibu kota negara pindah ke Kalimantan Timur akan memiliki dampak yang sangat serius bagi perhotelan dan restoran di Jakarta.

"Nasib hotel dan restoran tentu sangat tergantung pada nasib Jakarta," katanya.

Saat ini, kata dia, belum diketahui dengan pasti apakah Jakarta akan menjadi kota keuangan, perdagangan, industri, atau pariwisata.

"Masih kabur, Jakarta ingin menjadi apa," kata Sutrisno Iwantono.

Jika peruntukkan kota Jakarta diketahui, kata dia, tentu pelaku usaha perhotelan dan restoran akan dapat segera pula menyesuaikan usahanya.

Sebelumnya,

Direktur Industri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional (Bappenas) Teguh Sambodo mengungkapkan tiga tahapan dalam pengembangan ibu kota negara (IKN) Nusantara.

Ketiga tahapan tersebut rencananya berjalan hingga 2045. "Sampai 2024 kami akan fokus mempersiapkannya sebagai pusat pemerintahan.

Jadi luasan itu sekitar 6.000 hektare juga akan dibangun dalam bebrrapa tahap," ujar Teguh dalam diskusi daring tentang pembangunan IKN pada Sabtu (12/3/2022).

"Tiga tahun pertama di mana ini difokuskan kepada sarana utama. Yakni istana kepresidenan, perkantoran dan perumahan dari ASN, TNI dan Polri," lanjutnya.

Menurutnya, pada tahapan ini juga akan menjadi peluang bagi pertumbuhan sektor-sektor ekonomi prioritas yang akan dikembangkan.

Harapannya dengan infrastruktur yang baik dan dibangun di tahap pertama ini memungkinkan perkembangan lebih lanjut dari IKN.

"Dan pemanfaatannya untuk penarikan investasi di tiga tahun pertama yang kemudian bisa di realisasikan mulai 2025," ungkap Teguh.

Fase kedua yakni seluruh infrastruktur dan ekosistem yang dicakup dalam IKN nantinya akan terkoneksi dengan kota-kota terdekat, yakni Balikpapan, Samarinda, Penajam Paser Utara, Kutai Timur dan Kutai Kartanegara.

"Ini bisa jadi diperkuat dan bisa memberikan daya ungkit lebih baik untuk transformasi ekonomi Kalimantan Timur," tutur Teguh.

Tahapan ketiga, yakni pada 2045 dan selanjutnya IKN diharapkan bisa melanjutkan kemajuannya meningkatkan status sebagai livable city, smart city dan green city.

"Serta mendukung target net zero carbon emition Indonesia. Sebab 100 persen sumber energi berasal dari energi baru terbarukan (EBT)," tambahnya. (*)

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved