Berita Mahulu Terkini

Wabup Mahulu Imbau Perusahaan Bantu Perbaiki Jalan, Agar Jalan ke Perbatasan Bisa DiLalui

Solusi jangka pendek sebelum dilakukan pembangunan jalan secara permanen, adalah dengan memperbaiki titik-titik jalan dari Ujoh Bilang

Penulis: Febriawan | Editor: Samir Paturusi
TRIBUNKALTIM.CO/HO
Beginah kondisi jalan dari Long Bagun ke Long Apari. Yang masih beelubanh sulit untuk dilalui kendaraan.TRIBUNKALTIM.CO/HO 

TRIBUNKALTIM.CO,UJOH BILANG– Wakil Bupati (Wabup) Mahakam Ulu (Mahulu) Yohanes Avun menegaskan, solusi jangka pendek sebelum dilakukan pembangunan jalan secara permanen, adalah dengan memperbaiki titik-titik jalan dari Ujoh Bilang ke Long Pahangai dan Long Apari.

Utamanya, pada ruas yang mengalami kerusakan parah.

"Perbaikan pada titik-titik yang rusak parah perlu segera dilakukan. Paling tidak bisa untuk dilewati kendaraan pengangkut barang kebutuhan pokok masyarakat," katanya.

Untuk perbaikan jalan ini, Pemkab Mahulu melalui Dinas PUPR akan turun tangan, dengan mengerahkan alat-alat berat yang dimiliki.

Wabup juga minta kepada perusahaan yang ada di wilayah perbatasan tersebut ikut turun membantu.

"Perusahaan yang memiliki alat berat bisa membantu memperbaiki. Kami minta segera dikoordinasikan. Ini perlu langkah cepat, untuk mengatasi kelangkaan kebutuhan pokok di dua kecamatan di sana," imbuhnya.

Baca juga: Ketua DPRD Mahulu Minta Pemkab Berikan Subsidi, Imbas Tingginya Harga Beras di Mahakam Ulu

Baca juga: Pembentukan Polres Mahulu Jadi Sejarah

Disampaikan sebelumnya, solusi utama untuk memperlancar akses ke wilayah perbatasan, adalah dengan mempercepat jalan darat yang hingga kini kondisinya masih belum terbuka maksimal.

Hal ini disampaikan Wabup menyikapi kondisi terkini, dengan naiknya harga kebutuhan pokok di beberapa desa di perbatasan, karena terdampak pendangkalan sungai Mahakam, akibat cuaca kemarau dalam beberapa waktu terakhir.

“Selama ini ke dua kecamatan itu (Long Pahangai dan Long Apari) hanya bisa diakses dengan lewat sungai. Sehingga saat air kecil atau dangkal, kapal tidak bisa lewat," kata Yohanes.

Untuk itu, satu-satunya solusi adalah dengan mempercepat pembangunan jalan ke perbatasan.

“Kalau akses jalannya sudah bagus terbangun. Transportasi akan mudah, dan murah. Sehingga otomatis harga kebutuhan maupun material di sana akan lebih murah,” katanya lagi.

Untul diketahui saat ini, harga kebutuhan pokok di dua kampung di Kecamatan Long Apari, yang berada di wilayah ulu Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu) masing-masing Noha Tivab dan Long Apari mengalami lonjakan tinggi. Kondisi ini pun sangat dikeluhkan warga.

Harga beras misalnya. Disebutkan harga beras per sak untuk ukuran 25 kilogram (Kg) mencapai Rp 800.000 atau sekira Rp 32 ribu per Kg. Jauh dari harga normal.

Hal ini dikarenakan terjadinya kelangkaan barang kebutuhan pokok di wilayah perbatasan tersebut.

Diakuinya, sejauh ini Pemerintah sudah melakukan pembangunan jalan. Namun belum optimal. “jalan sudah terbuka, namun akses melawati jalan ini masih sulit,” kata Yohanes.

Ia mengungkapkan, selain jalan ke wilayah perbatasan, jalan dari Kutai Barat – Mahulu juga perlu menjadi perhatian. Karena kebutuhan pokok dan material, kebanyakan melalui jalur ini.

Baca juga: UMP dan UMK di Kaltim 2023 Resmi Ditetapkan, Disnakertrans: Kabupaten Mahulu Mengikuti Kubar

“Sekarang memang sudah terbuka jalan. Tapi tidak bisa dilalui lancar. Beberapa jembatan juga belum dibangun. Paling tidak, dibangun jembatan. Biar pakai bailey tidak apa, yang penting bisa melintas,” ungkapnya.

Sementara saat ini, lanjutnya, masyarakat yang melintas lewat darat harus menempuh perjalanan delapan hingga 10 jam. Bahkan bisa berhari-hari. Ini karena kondisi jalan sangat buruk.

“Belum lagi yang tidak ada jembatan, harus menunggu berjam-jam sebelum menyeberang. Kadang warga harus menginap,, karena sungai banjir” imbuh dia. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved