Berita Kutim Terkini

Pengidap HIV/AIDS di Kutim Didominasi Karyawan Swasta

Pegawai swasta menjadi profesi yang mendominasi jumlah orang dengan HIV/AIDS (ODHA) di Kabupaten Kutai Timur (Kutim)

Penulis: Syifaul Mirfaqo | Editor: Samir Paturusi
TRIBUNKALTIM.CO/HO
Perwakilan perusahaan saat menghadiri penandatanganan kesepahaman mewujudkan zero HIV/AIDS 2030 di Kantor Bupati Kutim. TRIBUNKALTIM.CO/HO Prokutim 

TRIBUNKALTIM.CO, SANGATTA- Pegawai swasta menjadi profesi yang mendominasi jumlah orang dengan HIV/AIDS (ODHA) di Kabupaten Kutai Timur (Kutim).

Kemudian ODHA peringkat kedua berasal kalangan ibu rumah tangga dan peringkat ketiga yakni perempuan pekerja seks komersial.

Oleh karenanya, Asisten I bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Pemerintah Kabupaten Kutim, Poniso Suryo Renggono mengajak keterlibatan perempuan, anak dan remaja dalam mencegah infeksi dan penularan HIV/AIDS.

Dalam upaya pencegahan, terhitung sejak 1 Desember 2022 hingga pekan ini, sejumlah rangkaian kegiatan seperti seminar dan sosialiasi diselenggarakan dengan mengusung tema 'Kerentanan perempuan terhadap ancaman HIV/AIDS'.

Baca juga: Terdapat 99 Kasus Baru dan 500 Kasus Lama HIV/AIDS di Kutai Timur

Baca juga: KPAD Kutim Beber 169 Remaja di Kutai Timur Tertular HIV

"Tema ini sangat relevan dengan permasalahan pengembangan status HIV di Indonesia, khususnya di Kabupaten Kutim," ucapnya, Jum'at (20/1/2022).

Dari seluruh ODHA, peringkat pertama ada pegawai swasta yakni 43 persen, disusul dengan besarnya jumlah HIV/AIDS di kalangan ibu rumah tangga menduduki peringkat dua terbesar yakni 28 persen.

Sedangkan peringkat ke tiga yakni perempuan dengan status pekerja seks sebanyak 11 persen.

Poniso menjelaskan, angka tersebut tidak jauh berbeda dengan data penderita HIV/AIDS Nasional mulai tahun 2009 sampai tahun 2022.

Data ini menunjukkan bahwa meskipun perempuan tidak melakukan perilaku yang menyimpang, namun tetap bisa mendapat penyakit menular seksual tersebut.

"Biarpun (perempuan) tidak bergonta-ganti pasangan, selalu setia pada satu pasangan yang sah, tapi tetap mengahadapi ancaman HIV/AIDS," ujarnya.

Untuk itulah, Poniso mengharapkan beberapa seminar maupun sosialisasi yang dilakukan Pemkab Kutim dapat memberikan inspirasi kepada seorang ibu agar keluarganya terbebas dari ancaman penyakit ini.

Baca juga: Pertamina Edukasi Pelajar SMA Negeri 5 Balikpapan Terkait Bahaya HIV/AIDS

Apalagi hingga kini belum ditemukan obat yang mempu menyembuhkan HIV/AIDS di Indonesia bahkan dunia.

"Dengan adanya seminar-seminar ini kita ingin membekali peserta dengan pengetahuan terapan yang mampu melindungi keluarga dari segala ancaman," ujarnya. (*)

 

 

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved