Berita Kukar Terkini

Guru PAUD di Kukar Ciptakan Tikar Pintar Ramah Lingkungan untuk Anak Usia Dini

Salah satu sarana yang juga menjadi sumber belajar bagi anak pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah alat pendidikan edukatif.

Penulis: Miftah Aulia Anggraini | Editor: Aris
HO
Jusnawati, pendidik PAUD di TK Teratai Loa Kulu, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur membuat inovasi tikar sehat dan pintar untuk anak usia dini yang ramah lingkungan. (HO) 

TRIBUNKALTIM.CO, TENGGARONG - Salah satu sarana yang juga menjadi sumber belajar bagi anak pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah alat pendidikan edukatif yang lebih dikenal dengan APE.

Alat tersebut bisa didapatkan dengan cara membelinya dari produsen alat-alat permainan anak atau bisa dengan membuatnya sendiri.

Pada umumnya para penyelenggara PAUD dan guru PAUD masih banyak yang membeli alat-alat permainan untuk sumber belajar anak.

Tentu saja akan menumbuhkan budaya konsumtif dan melemahkan daya kreativitas dan inovasi para guru PAUD.

Baca juga: Kebutuhan Darah di Kukar Tiap Bulan Capai 700 Kantong

Jusnawati, pendidik PAUD di TK Teratai Loa Kulu, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur memiliki inovasi tersendiri.

Ia membuat tikar sehat dan pintar untuk anak usia dini yang ramah lingkungan. Tikar ini merupakan permainan berbentuk kotak, setiap sisinya dapat digunakan.

"Dengan nama Tikar Sehat dan Pintar anak – anak akan lebih tertarik untuk bermain,” ujar Jusnawati, Selasa (24/1/2023).

Ia pun mengungkapkan beberapa manfaat dari pembuatan APE tikar sehat dan pintar. Pertama, untuk memberi wacana baru pada pembelajaran anak.

Baca juga: Rayakan HUT ke-50, Ketua DPC PDI Perjuangan Kukar Makan Bersama Ratusan Kader

Kedua, anak lebih mudah menerima materi yang disampaikan guru. Penggunaan APE ini akan memotivasi anak untuk belajar sehingga anak tidak jenuh mengikuti pembelajaran.

Selain itu, APE akan mendorong guru menjadi lebih inovatif dan kreatif dalam membuat dan mengembangkan alat pendidikan edukatif, kreatif dan inovatif di PAUD /TK.

“Jadi pemanfaatan barang – barang bekas menjadi barang yang lebih berguna dan meminimalisir pengeluaran seperti lembaga PAUD untuk pengadaan APE,” jelasnya.

Sebagai informasi, Alat Permaianan Edukatif Tikar Sehat dan Pintar ini dapat digunakan untuk kelompok usia 4-6 Tahun.

Baca juga: Dua Hari Hilang, Nelayan di Kampung Muyub Ilir Kukar Ditemukan Mengapung di Muara Benangaq 

Tikar ini akan mencakup berbagai tema pembelajaran diantaranya, tema Binatang, tema diri sendiri, tema tanaman.

Kemudian, bisa masuk di berbagai tema lain dengan berbagai bahan seperti, spanduk bekas, kertas manila warna, kertas lipat, dan gambar pola.

"Alatnya bisa menggunakan Gunting, Lem, Carter, Lakban, Penggaris, dan Spidol," kata Jusnawati.

Secara umum banyak penyelenggara PAUD dan guru PAUD yang berpendapat, memperoleh Alat Pendidikan Edukatif dengan cara membeli akan lebih mudah dan ekonomis.

Baca juga: 7 Komoditas Perkebunan Andalan Kukar, Mulai Kelapa Sawit Hingga Lada

Namun jika para guru mau berkreasi dan berinovasi untuk menciptakan Alat Pendidikan Edukatif dari barang-barang bekas maka tentu saja akan lebih ekonomis lagi.

Menurut Jusnawati, banyak mainan yang semakin kreatif, mahal dan beraneka macam. Hal ini memungkinkan membuat orang tua bingung.

Anak akan dapat bermain dengan manfaat yang besar apabila orang tua dapat mengetahui sisi kegunaannya mainan tersebut.

Berdasarkan kerangka berpikir, Alat Pendidikan Edukatif, Kreatif dan Inovatif tidak mesti alat permainan yang mahal. Sehingga, Justinawati mencoba mengembangkan sebuah APE.

Baca juga: Diskop UKM Kukar Dorong Pelaku Usaha Miliki Nomor Induk Berusaha

Sebelum membuatnya tentu saja harus mengetahui, fungsi dan prosedur pembuatan APE untuk menjadi salah satu sumber belajar di PAUD.

Lahirnya, permainan yang diberi nama Tikar Sehat dan Pintar pun untuk memberikan pengalaman belajar yang meliputi berbagai aspek.

Termasuk untuk pengembangan diri dan bisa menarik minat belajar anak. Sehingga dapat dikategorikan sebagai permainan edukatif.

“Tujuan dari pembuatan APE ini adalah untuk meningkatkan konsentrasi anak dalam belajar dan mengembangkan motoric kasar pada anak,” pungkas Jusnawati. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved