Berita Balikpapan Terkini

BPJS Kesehatan Balikpapan Bantah Pasien Rawat Inap Ditanggung Selama 3 Hari

BPJS Kesehatan Kota Balikpapan membantah kabar melalui video yang viral di media sosial terkait pasien rawat inap hanya ditanggung 3 hari

Penulis: Ardiana | Editor: Budi Susilo
TribunKaltim.co/Ardiana Kinan
BPJS Kesehatan Kota Balikpapan membantah kabar melalui video yang viral di media sosial terkait pasien rawat inap hanya ditanggung 3 hari. 

TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - BPJS Kesehatan Kota Balikpapan membantah kabar melalui video yang viral di media sosial terkait pasien rawat inap hanya ditanggung 3 hari.

Kepala BPJS Kesehatan Balikpapan, Sugiyanto membantah akan video viral tersebut.

"Terkait video viral, bahwa ada pasien BPJS yang maksimal 3 hari udah pulang. Secara regulasi itu tidak ada," jelasnya kepada TribunKaltim.co pada Kamis (2/2/2023) sore.

Ia menegaskan, seluruh pasien BPJS kesehatan, secara regulasi dari Kementrian Kesehatan, ditanggung semenjak masuk rumah sakit sampai dia sembuh.

Baca juga: Puluhan Ribu Peserta Menunggak Iuran BPJS Kesehatan Balikpapan

Untuk sembuhnya, memang dari pihak dokternya yang menyatakan apakah dia sembuh apakah di hari kedua, ketiga ataupun seminggu.

"Juga tetap jadi tanggungan BPJS kesehatan," tegasnya.

Mobile Customer Service kini hadir di beberapa kelurahan di Kota Balikpapan guna semakin memudahkan masyarakat dalam mengakses layanan BPJS Kesehatan.
Mobile Customer Service kini hadir di beberapa kelurahan di Kota Balikpapan guna semakin memudahkan masyarakat dalam mengakses layanan BPJS Kesehatan. (HO/BPJS Kesehatan)

Pihaknya bahkan telah berkoordinasi dengan semua rumah sakit terkait hal tersebut.

"Komitmen kami bahwa seluruh rumah sakit menyampaikan kepada peserta atau keluarga pasien yang dipulangkan, bahwa harus disampaikan secara detail alasan pulangnya," ujarnya.

Baca juga: Meningkat Signifikan, Peserta BPJS Kesehatan Gratis di Balikpapan Capai 188.260 Jiwa

Menurutnya, video viral tersebut merupakan disinformasi antara dokter dan keluarga pasien.

"Mungkin persepsi antara dokter degan keluarga pasien berbeda. Sehingga terjadi salah paham informasi," pungkasnya. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved