Berita Kaltim Terkini
Ekonomi Kaltim Sepanjang 2022 Capai 4,48 Persen, Kembali ke Trek Positif Sebelum Pandemi Covid-19
Ekonomi Provinsi Kalimantan Timur sepanjang tahun 2022 tumbuh sebesar 4,48 persen trek positif sebelum pandemi Covid-19.
Penulis: Mohammad Fairoussaniy | Editor: Aris
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Ekonomi Provinsi Kalimantan Timur sepanjang tahun 2022 tumbuh sebesar 4,48 persen trek positif sebelum pandemi Covid-19.
Angka ini lebih tinggi dibanding capaian pada tahun 2021 yang tumbuh sebesar 2,55 persen (yoy).
Sementara pada tahun 2019 ekonomi Kaltim berada pada laju pertumbuhan 4,74 persen (yoy) sebelum akhirnya anjlok tahun 2020 saat pandemi sebesar -2,85 persen (yoy).
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kaltim Yusniar Juliana menjelaskan, dilihat sepanjang tahun 2022, berbagai peristiwa mempengaruhi laju pertumbuhan ekonomi Kaltim.
Baca juga: Data BPS Kaltim Mencatat Angka Putus Sekolah SMA/Sederajat Tinggi
Salah satunya pada Februari 2022 hingga sekarang ada konflik global dari Perang Rusia-Ukraina.
Pertumbuhan ini tak lepas membaiknya kinerja sektor utama ekonomi Kaltim, yakni pertambangan batu bara.
Tahun ini diprediksikan ekonomi juga tetap melanjutkan perbaikan.
Dengan adanya permintaan komoditas utama Kaltim yang masih meningkat.
Perang sendiri juga sempat mengganggu rantai pasok global, namun bagi Bumi Mulawarman utamanya batu bara.
Baca juga: BPS Kaltim Catat Kunjungan Wisatawan Asing Naik pada Agustus 2022
April-Mei 2022 sempat ada larangan ekspor minyak goreng.
Larangan yang diberlakukan pemerintah terkait ekspor minyak goreng termasuk CPO turut mempengaruhi permintaan CPO Kaltim.
"Perang Rusia-Ukraina, masih menjadi berkah bagi Kaltim utamanya terkait permintaan batu bara yang masih meningkat," terang Yusniar ditemui, Senin (6/2/2023).
Secara kumulatif ekonomi Kaltim pada tajun 2022 mengalami pertumbuhan sebesar 4,48 persen.
Kinerja perekonomian Kaltim tahun lalu, mengalami percepatan dibanding dengan tahun 2021 yang tumbuh sebesar 2,55 persen.
Pertumbuhan ekonomi tahun 2022 turut didorong capaian kinerja positif di seluruh lapangan usaha di Kaltim.
Baca juga: Pemprov Kaltim Harap Penambahan Masa Kerja Pansus Tuntaskan Soal 21 IUP dan Tambang Ilegal
Tiga lapangan usaha yang mengalami pertumbuhan tertinggi:
- Lapangan Usaha Transportasi dan Pergudangan sebesar 11,96 persen
- Lapangan Usaha Jasa Keuangan dan Asuransi sebesar 9,46 persen
- Lapangan Usaha Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum sebesar 9,16 persen.
Lapangan Usaha Pertambangan dan Penggalian dimana menjadi sektor usaha utama pada perekonomian Kaltim, tumbuh sebesar 3,49 persen.
Baca juga: BPS Kaltim Catat Deflasi 0,34 Persen, Dipicu Menurunnya Permintaan Masyarakat
Sementara itu, lima lapangan usaha yang mendominasi perekonomian Kaltim:
- Lapangan Usaha Pertambangan dan Penggalian dengan peranan sebesar 53,24 persen
- Lapangan Usaha Industri Pengolahan sebesar 15,05 persen
- Lapangan Usaha Konstruksi sebesar 7,70 persen
- Lapangan Usaha Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan sebesar 7,04 persen
- Lapangan Usaha Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi Mobil dan Sepeda Motor sebesar 5,16 persen.
Melihat dari penciptaan sumber pertumbuhan ekonomi Provinsi Kaltim Tahun 2022.
Baca juga: Dinilai Pasif Terkait 21 IUP dan Tambang Ilegal, Ini Tanggapan Pansus Investigasi Pertambangan
Lapangan Usaha Pertambangan dan Penggalian menjadi lapangan usaha yang memberikan andil positif terbesar dengan 1,64 persen.
Disusul Lapangan Usaha Industri Pengolahan dengan andil positif sebesar 0,71 persen.
Lapangan Usaha Konstruksi dengan andil positif sebesar 0,60 persen.
Lapangan Usaha Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi Mobil dan Sepeda Motor dengan andil positif sebesar 0,40 persen.
"Secara menyeluruh ekonomi Kaltim terus melanjutkan perbaikan," tandas Yusniar.
"Jika kita lihat berdasarkan permintaan komoditas, perbaikan ini masih bisa berlanjut pada tahun 2023," imbuhnya.
Baca juga: Tim Gabungan Lakukan Penyelaman, Pencarian Pertama Pria yang Diduga Tenggelam di Kolam Tambang Nihil
Tahun: Laju Pertumbuhan Ekonomi (yoy)
2011: 6,30 persen
2012: 5,26 persen
2013: 2,25 persen
2014: 1,71 persen
2015: 1,20 persen
2016: -0,38 persen
2017: 3,13 persen
2018: 2,64 persen
2019: 4,74 persen
2020: -2,85 persen
2021: 2,48 persen
2022: 4,48 persen
Sumber Data : BPS Kaltim. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.