Berita Balikpapan Terkini
IPM Balikpapan 81 Persen Lebih, Walikota Rahmad Masud Sebut Bukti Ekonomi Meningkat
Pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) dan sektor perekonomian di kota Balikpapan terus mengalami kemajuan selama periode 2017-2022
Penulis: Ary Nindita Intan R S | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) dan sektor perekonomian di kota Balikpapan terus mengalami kemajuan selama periode 2017-2022.
Terbukti, dari Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kota Balikpapan, yang mengalami peningkatan dari 79,01 persen pada tahun 2017, menjadi 81,13 persen pada tahun 2022.
Setelah sempat mengalami penurunan pada tahun 2020 akibat pandemi Covid-19, IPM Kota balikpapan kembali meningkat.
Dengan rata-rata tumbuh sebesar 0,53 persen per tahun dan meningkat, dari kategori tinggi menjadi sangat tinggi sejak tahun 2019.
Baca juga: Wabup Rendi Buka Rakerwil IPM Kaltim, Tanamkan Aqidah Islamiyyah Dalam Dadamu!
Selain pencapaian IPM, upaya bersama kita menghadapi pandemi covid-19 tergambarkan dengan keberhasilan Kota Balikpapan.
"Dalam meningkatkan sektor perekonomian," kata Wali Kota Balikpapan, Rahmad Mas'ud saat menyampaikan sambutan dalam acara Sidang Paripurna Istimewa di Hotel Novotel Kota Balikpapan, Selasa (7/2/2023).
Pada tahun 2021, perekonomian kota Balikpapan tumbuh sebesar 4,56 secara year on year.
Sedangkan pada tahun 2022, perekonomian kota Balikpapan diproyeksikan akan tetap tumbuh di tengah momentum proyek strategis nasional RDMP kilang Pertamina Balikpapan dan dimulainya pembangunan Ibu Kota Negara (IKN).
Secara historis, pertumbuhan ekonomi Kota Balikpapan berada di atas pertumbuhan ekonomi regional Kalimantan Timur, yang pada tahun 2022 diperkirakan tumbuh berkisar 3,25 persen hingga 4,25 persen.
Baca juga: Meningkat, IPM Kaltara 2019 Tertinggi Kedua di Kalimantan, Irianto Targetkan Lampaui IPM Nasional
Kemudian, Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB) per kapita kota balikpapan, senantiasa mengalami trend kenaikan.
Pada tahun 2020 PDRB Kota Balikpapan berada pada angka Rp 151,2 juta, dan mengalami peningkatan menjadi Rp 160,1 juta pada tahun 2021.
Dalam kerangka percepatan sektor ekonomi, yang diarahkan pada pengembangan ekonomi kreatif untuk semua lapisan masyarakat.

Dengan melibatkan aktor pentahelix yaitu akademisi, sektor bisnis, komunitas, pemerintah dan media.
"Diharapkan dengan peran seluruh aktor ekonomi kreatif ini, pertumbuhan ekonomi kreatif khususnya sektor UMKM akan semakin maju dan berkembang," ujar Rahmad Masud.
"Sehingga dapat mempercepat pergerakan roda perekonomian, serta memperkuat transformasi ekonomi di kota Balikpapan," imbuhnya. (*)
Ratusan Pemuda Kumpulkan 1,5 Ton Sampah dalam Aksi Bersih-bersih di Balikpapan |
![]() |
---|
Truk Parkir Liar di Depan RS Balikpapan Baru Ganggu Estetika dan Infrastruktur Kota |
![]() |
---|
Lanal Balikpapan Gelar Baksos dan Sosialisasi Kesehatan ke Komunitas Ojek Online |
![]() |
---|
Dampak Pemangkasan DBH, Ketua DPRD Khawatirkan Proyek RS Balikpapan Timur Terhambat |
![]() |
---|
RS Medika Utama Manggar Tegaskan Komitmen Layanan Tanpa Diskriminasi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.