IKN Nusantara

Material Pipa Tiang Baja Duplikasi Jembatan Pulau Balang Bakal Tiba di IKN Nusantara

Material pipa tiang baja duplikasi Jembatan Pulau Balang bakal tiba di IKN Nusantara

Penulis: Rafan Arif Dwinanto | Editor: Djohan Nur

TRIBUNKALTIM.CO - Berbagai material pembangunan Ibu Kota Nusantara atau IKN Nusantara, Kalimantan Timur, terus berdatangan.

Termasuk material untuk membangun duplikasi Jembatan Pulau Balang.

Dilansir dari Kontan, PT Steel Pipe Industry of Indonesia Tbk (ISSP) telah menyelesaikan pengapalan pipa tiang baja pertamanya untuk pembangunan duplikasi Jembatan Bentang Pendek Pulau Balang, yang merupakan bagian proyek Ibu Kota Nusantara.

Mengutip siaran pers yang diterima, Senin (6/2), dijelaskan bahwa proyek ini hanyalah contoh kecil dari dukungan perseroan untuk pembangunan IKN dan proyek infrastruktur lainnya di Indonesia.

"Sekitar 62 persen dari pendapatan tahunannya terkait dengan proyek konstruksi, utilitas, dan infrastruktur, akan ada lebih banyak pasokan untuk proyek IKN di masa mendatang," ungkap Corporate Secretary & Investor Relations ISSP Johanes W. Edward, dalam keterangannya.

Menurut pemaparan Johanes, jembatan tersebut nantinya akan berfungsi sebagai pendukung logistik ibu kota baru yang sedang dibangun di Penajam Paser-Kalimantan, Indonesia.

Duplikasi dari Bentang pendek Jembatan Pulau Balang ini dibangun untuk mencegah kemacetan lalu lintas setelah jembatan tersebut menghubungkan Kabupaten Penajam Paser Utara dengan Kota Balikpapan pada tahun 2024 mendatang.

"Jembatan duplikat yang akan dibangun Kementerian PUPR ini akan sejajar dengan bentang pendek Jembatan Pulau Balang tersebut," sebutnya.

Sementara itu, Pembangunan Jembatan Pulau Balang sepanjang 804 meter itu selesai pada akhir tahun 2020, yang dilaksanakan oleh Kementerian PUPR dengan menggunakan APBN sekitar Rp 1,3 triliun dengan pola kontrak bertahap.

Untuk diketahui, pada tahun ini Steel Pipe Industry memang tengah fokus mengincar proyek IKN Nusantara.

ISSP menyebutkan bahwa peluang pertumbuhan bisnis perseroan di tahun ini sebagian besar datang dari dalam negeri.

Salah satunya lewat Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2023 yang fokus pada pembangunan infrastruktur di berbagai sektor serta revitalisasi industri.

Sekadar informasi, material pembangunan IKN Nusantara sebagian besar masuk dari jalur laut yakni Teluk Balikpapan.

Tak heran, aktivitas pelayaran di Teluk Balikpapan pun meningkat drastis.

Bahkan, Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan atau KSOP Kelas I Balikpapan sudah memetakan titik rawan di Teluk Balikpapan.

Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan atau KSOP Kelas I Balikpapan, M Takwim Masuku menyatakan, telah melakukan pemetaan wilayah yang dianggap rawan untuk dilalui kapal logistik.

"Terkait keamanan, kami juga sudah mencoba melakukan pemetaan beberapa lokasi yang dianggap rawan," ujarnya pada Webinar Forum Dialog HIPMI terkait Potensi Layanan Logistik dan Kepelabuhan di IKN Nusantara, awal Februari 2023 kemarin.

Jalur rawan tersebut di antaranya alur pelayaran sekitar area pelabuhan yang kerap digunakan dalam kegiatan nelayan.

"Jadi memang jalur Balikpapan ini masih banyak nelayan yang melakukan kegiatan di alur. Ini akan terus kita tingkatkan pengawasan bersama stakeholder dan instansi terkait," jelasnya.

Juga kawasan jalur perairan rawan pencurian pada zona area STS.

Termasuk jalur perlintasan penyeberangan Balikpapan - Penajam yang tentu berpotensi menimbulkan tabrakan saat dilewati kapal logistik.

Hal ini bisa terjadi karena ramainya arus penyeberangan di kawasan tersebut. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved