Berita Kukar Terkini

Angka Kemiskinan di Kukar Bertahan 7 Persen, Ditarget Turun Dalam Waktu Tiga Bulan

Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur menargetkan penurunan angka kemiskinan sepanjang tahun 2023

TRIBUNKALTIM.CO/NEVRIANTO HARDI PRASETYO
Ilustrasi- Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur menargetkan penurunan angka kemiskinan sepanjang tahun 2023.TRIBUNKALTIM.CO/NEVRIANTO HARDI PRASETYO 

TRIBUNKALTIM.CO,TENGGARONG- Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur menargetkan penurunan angka kemiskinan sepanjang tahun 2023.

Berdasarkan data selama lima tahun terakhir, angka kemiskinan di Kutai Kartanegara masih bertahan di angka 7 persen.

Pada 2022 masih berada di posisi 7,6 persen. Angka ini turun sekitar 0,3 persen, dari sebelumnya 7,9 persen.

Padahal saat itu, anggaran yang dikucurkan Pemkab Kukar untuk pengentasan kemiskinan mencapai Rp 168 miliar.

“Kami instruksikan kepada OPD agar fokus menangani kemiskinan dalam waktu 3 bulan ini. Target penurunan di bawah 7 persen,” kata Sekretaris Daerah Kukar, Sunggono, Kamis (9/2/2023).

Baca juga: Angka Kemiskinan di Bontang 2022 Turun 20 Jiwa dari Tahun Sebelumnya

Baca juga: Angka Kemiskinan di Berau Turun, Ketua DPRD Terus Ingatkan Soal Stunting

Jumlah kemiskinan masuk dalam data terpadu kesejahteraan sosial (DTKS). Namun di lapangan, masih ditemukan orang miskin baru yang tak masuk dalam DTKS.

Salah satu penyebabnya ialah, pendatang baru yang belum memiliki pekerjaan dan masih menumpang dengan orang lain.

Ketika disurvei, mereka menyampaikan tidak mendapat program bantuan dari pemerintah. Oleh karena itu, mereka masuk dalam kateogri miskin.

Sunggono meminta, seluruh kepala desa memastikan program intervensi sesuai perencanaan pengentasan kemiskinan.

“Data sudah kami verifikasi dan validasi untuk memastikan valid atau tidak. Ternyata, yang tidak valid hampir mendekati 40 persen,” imbuhnya.

Sebelumnya, Plt Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kukar, Sy Vanesa Vilna merilis data angka kemiskinan ekstreme.

Ia menyebutkan, masyarakat yang mengalami kemiskinan ekstreme mencapai 1,45 persen atau 11.479 jiwa dari total penduduk Kukar.

Data ini merujuk pada catatan Kementrian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) RI.

Wanita yang akrab disapa Nana itu menjelaskan, sejumlah strategi untuk mempermudah pengentasan kemiskinan ekstreme.

Baca juga: Kurangi Angka Kemiskinan Kaltim, Isran Noor Inginkan CSR Perusahaan Fokus pada Rumah Layak Huni

Pertama,harus dilakukan validasi data terlebih dahulu. Jika validasi data berlangsung baik, maka akan lebih mudah membuat program.

Halaman
12
Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved