HUT Kota Balikpapan

Apa Hubungan Sumur Mathilda dengan Balikpapan? Sejarah dan Lokasi Sumur Minyak Jaman Belanda

Apa hubungan Sumur Mathilda dengan Balikpapan? Siapa Mathilda? Simak sejarah dan lokasi sumur minyak jaman Belanda yang jadi cikal bakal Kota Minyak

Editor: Amalia Husnul A
Balai Pelestarian Cagar Budaya Kalimantan Timur/kemdikbud.go.id
Penampakan Sumur Mathilda di Balikpapan, saat ini. Apa hubungan Sumur Mathilda dengan Balikpapan? Siapa Mathilda? Simak sejarah dan lokasi sumur minyak jaman Belanda yang jadi cikal bakal Kota Minyak 

Kota Balikpapan disebut sebagai Kota Minyak atau “oil city” hal ini tidak lepas dari sejarah pengeboran minyak.

Sumur Mathilda merupakan bekas pengeboran pertama di kota Balikpapan.

Baca juga: Link Download Twibbon HUT Kota Balikpapan 2023, Cocok Dikirim ke WhatsApp, Facebook, dan Instagram

Peristiwa pengeboran minyak ini sangat bersejarah, hingga tanggal pengeboran pertama ini ditetapkan hari jadi kota Balikpapan pada tanggal 10 Februari 1897.

Sejarah perkembangan Kota Balikpapan tercatat telah dimulai jauh sebelum Kemerdekaan Indonesia yaitu pada masa pemerintah Kolonial Belanda masih berkuasa, pada tanggal 10 Februari 1897 dilakukan pengeboran untuk eksplorasi yang pertama di kota Balikpapan.

Hampir satu tahun kemudian, tepatnya pada tanggal 15 April 1898 Nedelandsch Indisch Indusrie en Handel Maatschappij (NIIHM) mulai melakukan pengeboran di konsesi Mathilde dan menemukan minyak pada kedalaman 180 m dan pada tahun 1898 produksi tahuan NIIHM mencapai 32,618 barrel minyak mentah yang berasal dari konsesi Louise dan mathilde.

Dengan dibangunnya kilang minyak di kota Balikpapan, menjadikan kota Balikpapan sebagai pusat penyulingan minyak mentah di Kalimantan tenggara (dengan lahan konsesi mathilde, Nonny dan Lousie).

Pada masa itu, baik minyak yang telah diolah maupun minyak mentah mampu memberikan kontribusi rata-rata lebih dari 50 persen dari nilai ekspor bagi Kalimantan tenggara.

Dalam kelanjutannya, kedudukan NIIHM digantikan oleh BPM.

BPM adalah anak perusahaan dari Royal Dutch Sell,  Pada tahun 1912 BPM memperoleh konsesi baru baru di wilayah Balikpapan yaitu Konsesi Batakan, Konsesi Manggar, Konsesi Manggar II dan Konsesi Teritip.

Baca juga: Profil Gus Muwafiq, Ulama Gondrong yang Mengisi Tabligh Akbar di HUT Kota Balikpapan 2023

Penambahan tersebut membuat BPM menguasi hampir seluruh kota Balikpapan dan memiliki wewenang dalam mengatur pola pembangunan infrastruktur fisik kota Balikpapan seperti wilayah pemukiman, ruas jalan, jalur pipa minyak, dan jalur komunikasi.

Pengaturan tersebut pada dasarnya ditujukan untuk mendukung kepentingan pengembangan industri minyak di area Teluk Balikpapan.

Hal ini juga berdampak dalam pembentukan tatanan awal fisik dari Kota Balikpapan.

Balikpapan Saat Ini

Seiring dengan berkembangnya waktu Balikpapan telah berkembang menjadi "Kota Minyak" dengan besarnya produksi minyak yang dihasilkan yang mencapai 86 juta barrel per tahun.

Perkembangan industri minyak inilah yang telah membangun Balikpapan menjadi kota industri.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved