Berita Internasional Terkini

Kisah Pilu Mesut Hancer, Genggam Tangan Putrinya yang Tertimbun Runtuhan Gempa Turki

Baca kisah pili seorang ayah, yang setia genggam tangan anaknya yang tertimbun reruntuhan gempa di Turki.

Editor: Heriani AM
AFP/Adem Altan via Tribunnews.com
Potret pilu seorang ayah, Mesut Hancer, genggam tangan putrinya yang tertimbun reruntuhan gempa Turki. 

TRIBUNKALTIM.CO - Baca kisah pili seorang ayah, yang setia genggam tangan anaknya yang tertimbun reruntuhan gempa di Turki.

Potret ayah, Mesut Hancer yang menggenggam tangan anaknya yang tertimbun reruntuhan gempa Turki viral di media sosial.

Gempa bumi yang melanda Turki dan Suriah pada Senin, 6 Februari 2023, mengakibatkan banyak korban tertimbun reruntuhan.

Cuaca dingin Turki membuat proses evakuasi korban mengalami beberapa kendala.

Baca juga: Tata Cara Mengerjakan Salat Gaib untuk Korban Gempa Turki dan Suriah, Ini Bacaan Niatnya

Dari sekian banyak korban, salah satu yang jadi sorotan adalah potret pilu seorang ayah yang menggenggam tangan anaknya yang tertimbun reruntuhan.

Dia seperti tidak bisa berbuat apa-apa, hanya menunggu kematian datang, membuat banyak orang meneteskan air mata kesedihan.

Foto tersebut diambil di kota Kahramanmaras, Turki, di dekat pusat gempa.

Seorang bapak bernama Mesut Hancer mengenakan pakaian oranye duduk di antara reruntuhan bangunan.

Wajahnya terlihat sangat kalem, tapi pada kenyataannya pria ini sedang menghadapi momen perpisahan paling menyakitkan dalam hidupnya.

Tangan kiri Mesut tengah menggenggam tangan yang terlihat seperti ingin keluar dari puing-puing.

Baca juga: Viral Anak Perempuan di Turki Lindungi Adik dari Puing Gempa, Memohon Diselamatkan

Diketahui tangan itu adalah tangan putrinya yang berusia 15 tahun, Irmakleyla Hancer.

Gadis itu terjeput di bawah lempengan beton setelah gempa tiba-tiba melanda di pagi hari.

Irmakleyla hanya bisa menjulurkan satu tangan melalui celah sempit reruntuhan.

Mesut seperti tak sabar menunggu tim penyelamat datang tepat waktu.

Potret pilu seorang ayah, Mesut Hancer, genggam tangan putrinya yang tertimbun reruntuhan gempa Turki.
Potret pilu seorang ayah, Mesut Hancer, genggam tangan putrinya yang tertimbun reruntuhan gempa Turki. (AFP/Adem Altan via Tribunnews.com)

Namun, dia sendiri tak berdaya, tak bisa menyelamatkan putrinya sendiri.

Jadi, Mesut hanya bisa duduk di samping putrinya sambil menggenggam tangannya.

Seola-olah, itu menjadi penghiburan terakhir Mesut di saat-saat terakhir putrinya.

Pilu nasib Mesut Hancer, putrinya dipastikan meninggal pagi itu.

Di media sosial, beredar foto momen kebersamaan Mesut dengan putrinya saat kecil.

Baca juga: Viral Bocah Perempuan Lindungi Adiknya dari Reruntuhan Akibat Gempa Turki-Suriah, Kondisinya Kini

Ayah dan anak tersenyum, seperti tak menduga bahwa gempa akan membuat mereka berpisah, selamanya tak akan bertemu lagi.

Momen memilukan lainnya yakni seorang gadis Suriah berusia sekitar 7 tahun terjebak di antara reruntuhan bersama adik laki-lakinya.

Keduanya tertimpa lembengan beton dan tak bisa menggerakkan kaki mereka.

Dalam situasi yang menakutkan itu, gadis tersebut menggunakan tubuhnya untuk melindungi saudaranya.

Sekitar pukul 5 sore waktu setempat, tim penyelamat kemudian datang untuk menyelamatkan mereka.

Mesut Hancer memegang tangan putrinya yang berusia 15 tahun, Irmak, yang meninggal dalam gempa bumi di Kahramanmaras, dekat pusat gempa, sehari setelah gempa berkekuatan 7,8 melanda tenggara negara itu, pada 7 Februari 2023. - Tim penyelamat di Turki dan Suriah menghadapi cuaca dingin, gempa susulan, dan bangunan yang runtuh, saat mereka menggali korban selamat yang terkubur oleh gempa bumi yang menewaskan lebih dari 11.000 orang. Beberapa kehancuran terparah terjadi di dekat pusat gempa antara Kahramanmaras dan Gaziantep, sebuah kota berpenduduk dua juta jiwa di mana seluruh blok sekarang menjadi reruntuhan di bawah salju yang menumpuk. (Photo by Adem ALTAN / AFP)
Mesut Hancer memegang tangan putrinya yang berusia 15 tahun, Irmak, yang meninggal dalam gempa bumi di Kahramanmaras, dekat pusat gempa, sehari setelah gempa berkekuatan 7,8 melanda tenggara negara itu, pada 7 Februari 2023. - Tim penyelamat di Turki dan Suriah menghadapi cuaca dingin, gempa susulan, dan bangunan yang runtuh, saat mereka menggali korban selamat yang terkubur oleh gempa bumi yang menewaskan lebih dari 11.000 orang. Beberapa kehancuran terparah terjadi di dekat pusat gempa antara Kahramanmaras dan Gaziantep, sebuah kota berpenduduk dua juta jiwa di mana seluruh blok sekarang menjadi reruntuhan di bawah salju yang menumpuk. (Photo by Adem ALTAN / AFP) (AFP/ADEM ALTAN)

Hingga artikel ini terbit, dilaporkan lebih dari 20 ribu orang tewas dalam gempa bumi di Turki dan Suriah.

Petugas penyelamat masih berpacu dengan waktu untuk menemukan orang-orang yang terjebak di bawah reruntuhan.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperingatkan jumlah kematian kemungkinan akan bertambah, mengingat dampak gempa dahsyat tersebut.

Presiden Turki, Recep Erdogan, mengumumkan tujuh hari berkabung nasional untuk mengenang para korban gempa.

Dia juga mengumuman keadaan darurat selama tiga bulan utuk 10 provinsi yang terkena dampak gempa bumi yang parah.

(*)

Berita Internasional Terkini lainnya

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved