Berita Internasional Terkini

'Saya Percaya Keajaiban', Kisah Haru Aya, Bayi yang Lahir di Bawah Puing Runtuhan Gempa Suriah

Baca kisah haru bayi perempuan Suriah yang lahir di bawah reruntuhan rumah mereka selama gempa dahsyat minggu ini kini memiliki nama, Aya.

Editor: Heriani AM
AP Photo/Ghaith Alsayed
Bayi perempuan ditemukan lahir di bawah puing-puing bangunan gempa Suriah hari Senin sore, (6/2/2023) di kota Jinderis, Suriah, dengan tali pusar masih terhubung ke jasad Ibunya. Bayi perempuan itu kini memiliki nama, Aya, bahasa Arab untuk "tanda dari Tuhan". 

Ia mengalami benjolan, memar, kedinginan dan hampir tidak bernapas.

Istri seorang dokter pun telah menyusui ba itu bersama dengan anaknya.

"Ia (Aya) juga datang dengan kondisi hipotermia, karena cuaca yang sangat dingin. Kami harus menghangatkannya dan memberikan kalsium," kata seorang dokter.

Aya adalah salah satu dari beberapa anak yang dipaksa menjadi 'yatim piatu' akibat negaranya diguncang gempa dahsyat berkekuatan M 7,8 pada Senin lalu.

Badan anak-anak Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) yakni UNICEF mengaku telah memantau anak-anak yang kehilangan orang tuanya, baik tewas maupun belum diketahui keberadaannya.

UNICEF juga berkoordinasi dengan rumah sakit untuk melacak anggota keluarga besar anak-anak ini yang mungkin bisa merawat mereka.

Lebih dari 22.000 orang tewas

Lebih dari 22.000 orang tewas akibat gempa Turki dan Suriah yang terjadi pada Senin (6/2/2023).

Sejumlah 18.991 orang telah tewas di Turki.

Sementara itu, 3.377 orang tewas di Suriah.

Baca juga: Tata Cara Mengerjakan Salat Gaib untuk Korban Gempa Turki dan Suriah, Ini Bacaan Niatnya

Jumlah korban meninggal dunia yang terhitung pada Jumat (10/2/2023) saat ini melebihi jumlah korban gempa dahsyat tahun 1999 di Turki.

Namun petugas penyelamat memperkirakan jumlah korban jiwa berpotensi meningkat.

Petugas penyelamat saat ini masih bekerja untuk mengevakuasi korban yang terjebak di dalam reruntuhan, dikutip dari Al Jazeera.

Setelah lebih dari 104 jam pasca gempa Turki dan Suriah, tim penyelamat menarik seorang wanita hidup-hidup dari reruntuhan.

Pekerja darurat Jerman dengan hati-hati mengangkat Zeynep Kahraman yang berusia 40 tahun dengan tandu melewati balok beton dan logam bengkok yang hancur di kota Kirikhan ke dalam ambulans.

“Sekarang saya percaya pada keajaiban,” kata Steven Bayer, pemimpin tim Pencarian dan Penyelamatan Internasional di lokasi.

(*)

Berita Mancanegara lainnya

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved