Berita Samarinda Terkini

Aksi Heroik Relawan Samarinda, Terjun Selamatkan Perempuan yang Nyaris Tenggelam di Sungai Mahakam

Warga Kota Samarinda digemparkan dengan informasi yang menyatakan seorang perempuan tenggelam di perairan Sungai Mahakam.

Penulis: Rita Lavenia | Editor: Aris
HO/Relawan
Aulia Rahman, Relawan Darma Wahyu Rescue Samarinda yang rela bertaruh menyelamatkan seorang perempuan yang nyaris tenggelam di Sungai Mahakam. (HO/Relawan) 

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Warga Kota Samarinda digemparkan dengan informasi yang menyatakan seorang perempuan tenggelam di perairan Sungai Mahakam, tepatnya kawasan intake Perumdam Tirta Kencana, Jalan RE Martadinata, Kecamatan Samarinda Ulu, Minggu (12/1/2023), Pukul 00.30 Wita.

Informasi tersebut tersebut semakin membuat gempar tatkala korban yang dimaksud masih terlihat mengapung pada jarak kurang lebih 10 meter dari tepi Sungai Mahakam.

Keberadaan korban awalnya disadari oleh sekawanan pemancing yang samar-samar mendengar suara meminta tolong korban.

Moment itu terlihat jelas dalam video amatir berdurasi 5 detik yang banyak beredar di groub WhatsApp.

Baca juga: Warga Sentosa Tak Sangka Dapat Hadiah Umrah saat Acara Jalan Sehat HUT ke-355 Kota Samarinda

"Itu korban terlihat," suara seorang pria dari balik video tersebut.

Informasi itupun secara cepat direspon pihak kepolisian, terutama para relawan yang lebih dulu tiba di TKP.

Awalnya puluhan orang yang tiba tak dapat berbuat banyak meski suara lirih perempuan yang meminta tolong tersebut masih samar-samar terdengar.

Hingga akhirnya tanpa disangka-sangka seorang relawan dari satuan Darma Wahyy Rescue Samarinda yakni Aulia Rahman bergerak maju menuju tepi sungai.

Baca juga: Diduga Gas Bocor saat Penghuni Memasak, Tempat Tinggal Penjaga Masjid SMAN 5 Samarinda Terbakar

Tanpa aba-aba ataupun peralatan SAR air lengkap, di tengah gelap, arus deras dan dinginnya malam Aulia Rahman langsung menceburkan diri menyusul perempuan yang terlihat sesekali menjulurkan tangan tersebut.

Dengan susah payah Aulia Rahman mencoba menggapai tangan perempuan yang mulai terlihat payah tersebut.

Upayanya berhasil. Ia berhasil menggapai tangan perempuan yang sudah tidak bersuara itu.

"Saya nekat turun karena pikir saya kalau nunggu kapal pasti lama. Saya lihat kiri kanan banyak orang tapi enggak ada yang berani. Sedangkan gerakan korban semakin pelan," jelas Aulia Rahman saat dijumpai media di rumah sakit.

Baca juga: Proyek Gedung Pandurata RSUD AW Sjahranie Samarinda Kembali Dilelang Awal 2023 Ini

Ia mengakui kondisi arus deras dan dinginnya air membuat Aulia Rahman nyaris mengalami keram otot.

Namun dorongan kuat untuk menyelamatkan nyawa seorang manusia membuatnya berupaya menggapai tepi sambil menarik tubuh perempuan tersebut.

Di saat itu ia mendapat sebuah ranting kayu yang kemudian diberikan kepada korban untuk berpegangan.

Jarak masih 10 meter dari tepi. Pemuda 20 tahun itu pun nyaris kehabisan tenaga.

Beruntung bersamaan dengan itu datang unit speedboat dari Polsek Kawasan Pelabuhan (KP3) Samarinda, disusul relawan lain yang akhirnya memberanikan diri terjun bahu membahu menarik tubuh korban.

Baca juga: Lepas Ribuan Peserta Jalan Santai HUT 355 Samarinda, Wali Kota Andi Harun Ajak Semua Bekerja Sama

"Jujur saya sudah capek. Tambah dingin dan saya pakai jeans. Bersyukur kapal (speeeboat) datang," sambungnya.

Setelah serangkaian momen dramatis itu, perempuan yang diketahui bernama Risel (32) itupun terselamatkan dan berhasil dievakuasi ke Rumah Sakit Dirgahayu.

Terkait korban sendiri, dari informasi terbaru rupanya perempuan tersebut diduga nekat menceburkan diri ke sungai dari Jembatan Mahakam kawasan Samarinda Seberang pada Sabtu (11/2) mendekati Minggu dini hari.

"Diduga karena stres. Tapi pastinya masih dalam penyelidikan pihak kepolisian," jelas Ketua Relawan Info Taruna Samarinda (ITS) Joko Iswanto.

Dikonfirmasi terkait hal itu, Kapolresta Samarinda Kombes Pol Ary Fadli melalui kapolsek KP3 Kompol Subari mengatakan saat ini korban masih menjalani perawatan di RS Dirgahayu Samarinda.

"Motifnya masih kita selidiki. Kita menunggu korban pulih baru bisa dimintai keterangan," singkat Kompol Subari. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved