Berita Bontang Terkini

Polres Bontang Jaring 533 Pelanggar Dalam Operasi Keselamatan Mahakam 2023

Kasat Lantas Polres Bontang, AKP Toni Joko Purnomo mengatakan, Operasi Keselamatan Mahakam 2023 telah masuk hari ke 10

Penulis: Ismail Usman | Editor: Samir Paturusi
TRIBUNKALTIM.CO/ISMAIL USMAN
Tindakkan preventif yang dilakukan petugas Satlantas Polres Bontang ke pengendara yang melanggar.TRIBUNKALTIM.CO/ISMAIL USMAN 

TRIBUNAKLTIM.CO, BONTANG- Satlantas Polres Bontang telah melayangkan teguran ke 533 pengendara yang melanggar selama Operasi Keselamatan Mahakam 2023.

Kasat Lantas Polres Bontang, AKP Toni Joko Purnomo mengatakan, Operasi Keselamatan Mahakam 2023 telah masuk hari ke 10.

Pelanggaran yang ditemukan di lapangan masih didominasi pengendara yang menggunakan knalpot bising atau racing.

Petugas juga banyak menemukan penggendara yang bermain ponsel saat tengah berkendara, baik kendaraan bermotor muapun roda empat.

“Kebanyakan pelanggaran, seperti penggunaan knalpot bising dan bermain HP saat berkendara,” ujarnya saat dikonfirmasi, Kamis (16/2/2023).

Baca juga: Puluhan Knalpot Bising Terjaring Razia Operasi Keselamatan Mahakam 2023 Polres Bontang

Baca juga: Temui Sejumlah Pelanggar Saat Operasi Keselamatan Mahakam, Polisi Beri Teguran Lisan dan Tertulis

Dijelaskan Toni, operasi rutin ini tentunya ingin menciptakan kondisi aman dalam berlalu lintas hingga menjelang bulan suci Ramadan.

Operasi ini akan menyasar pelanggaran seperti berkendara sambil bermain ponsel, berkendara tidak sesuai muatan utaman baknya dan berboncengan menggunakan motor melebihi dua orang.

Tak hanya itu, bagi warga yang berkendara dengan kecepatan tinggi, menerobos lampu merah, dan knalpot brong juga menjadi sasaran dalam operasi ini.

Dalam operasi ini, Polres Bontang menurunkan 45 personel gabungan dari Satlantas dan Sabhara. Tindakan yang dilakukan kepada pelanggar ialah 10 persen penegakan hukum.

Sedangkan sisanya merupakan tindakan preventif dan peneguran.

Baca juga: Operasi Keselamatan Mahakam 2023 di Kubar Dimulai, Fokus Penindakan

“Kami memang lebih ke persuasif, jadi lebih mengutamakan sosialisasi dan teguran ketimbang penindakan,” tutupnya. (*)

 

 

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved