Berita Internasional Terkini

10 Hari Terjebak Reruntuhan, 3 Korban Gempa Turki Ditemukan Selamat, Kondisinya Bikin Dokter Takjub

10 hari terjebak reruntuhan, 3 korban gempa Turki ditemukan selamat, kondisinya bikin dokter takjub.

AFP/OZAN KOSE
Pemandangan udara ini menunjukkan bangunan yang runtuh selama operasi penyelamatan yang sedang berlangsung di Kahramanmaras, pusat gempa berkekuatan 7,8 skala Richter pertama lima hari lalu, di tenggara Turki, pada 10 Februari 2023. - Tim penyelamat menarik anak-anak keluar dari puing-puing Turki-Suriah gempa bumi saat jumlah korban mendekati 23.000 dan pembekuan musim dingin menambah penderitaan bagi hampir satu juta orang yang diperkirakan sangat membutuhkan makanan. (Photo by OZAN KOSE / AFP) 

"Dia tidak bisa makan apapun dan tidak minum apapun sepanjang waktu (ketika terjebak di bawah reruntuhan), tapi dia masih dalam kondisi baik," kata Dilber, dikutip Tribunnews dari CNN, Jumat (17/2/2023).

Saat Aleyna dibawa ke rumah sakit, dia sadar dan berbicara dengan dokter.

“Kami telah melakukan intervensi yang diperlukan. Pencitraan tubuh dilakukan, dan tes darah diambil. Dia dalam kondisi sangat baik,” kata Dilber.

Baca juga: Lahir di Reruntuhan Gempa Turki-Suriah, Bayi Ini Dinamai Aya, Artinya Keajaiban

Bahkan tidak ada kondisi yang mengkhawatirkan setelah berbagai proses cek kesehatan dilakukan kepada Aleyna.

“Tidak ada hipotermia. Tes darah juga menunjukkan fungsi ginjal yang sangat baik."

"Enzim otot tidak terlalu tinggi. Terapi cairan segera dimulai. Setelah terapi cairan, Aleyna masih berbicara dengan kami dengan sangat baik,” tambahnya.

Seorang tentara Turki berjalan di antara bangunan yang hancur di Hatay, pada 12 Februari 2023, setelah gempa berkekuatan 7,8 melanda tenggara negara itu. - Korban tewas akibat gempa besar yang melanda Turki dan Suriah naik menjadi lebih dari 20.000 pada 9 Februari 2023, karena harapan untuk menemukan korban yang selamat terjebak di bawah puing-puing dalam cuaca yang sangat dingin. (Photo by Yasin AKGUL / AFP)
Seorang tentara Turki berjalan di antara bangunan yang hancur di Hatay, pada 12 Februari 2023, setelah gempa berkekuatan 7,8 melanda tenggara negara itu. - Korban tewas akibat gempa besar yang melanda Turki dan Suriah naik menjadi lebih dari 20.000 pada 9 Februari 2023, karena harapan untuk menemukan korban yang selamat terjebak di bawah puing-puing dalam cuaca yang sangat dingin. (Photo by Yasin AKGUL / AFP) (AFP/YASIN AKGUL)

Anggota tim SAR, Hacer Atlas yang menyelamatkan korban gempa mengatakan bahwa mereka dapat menemukan Aleyna setelah upaya yang panjang dan melelahkan.

“Pertama kami memegang tangannya, lalu kami membawanya keluar. Dia dalam kondisi sangat baik, dan dia bisa berkomunikasi."

"Saya berharap kami akan terus menerima kabar baik tentang dia, ”kata Atlas tentang momen ketika mereka menemukan Aleyna.

TRT Haber kemudian melaporkan bahwa Aleyna dibawa ke ibu kota Turki, Ankara dengan pesawat.

Kemudian Neslihan Kilic, berhasil ditemukan di Kahramanmaras dalam keadaan hidup pada 258 jam setelah gempa.

Saat itu Neslihan Kilic dapat berbicara dan memberi tahu penyelamat namanya ketika mereka menariknya keluar dari puing-puing, kata kerabat Neslihan Kilic, Gazi Yildirim.

Yildirim mulai menangis ketika mengatakan bahwa mereka telah menyiapkan kuburan Neslihan Kilic karena kondisinya yang buruk.

“Semoga Allah menyelamatkan orang lain. Dia memiliki dua anak dan seorang suami yang masih berada di bawah reruntuhan,” kata Yildirim.

Baca juga: Kisah Tragis Nia, WNI Jadi Korban Tewas Bersama Keluarga Saat Gempa Turki, Tak Dikubur di Indonesia

Beberapa jam kemudian, seorang anak laki-laki berusia 12 tahun bernama Osman juga diselamatkan di selatan provinsi Hatay.

Sumber: Tribunnews
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved