Akurasi Data Pemilih di Malinau Jadi Tahapan Cegah Potensi Pelanggaran Pemilu 2024

TRIBUNKALTIM.CO- Bupati Malinau, Wempi W Mawa menyampaikan akurasi data pemilih penting untuk menjaga potensi kerawanan Pemilu 2024 berkaitan hak suara masyarakat.

Karena akurasi data pemilih merupakan tahapan penting mencegah potensi pelanggaran Pemilu 2024 mendatang.

Tak hanya menjamin hak pemilih, juga berkaitan validasi data pemilih yang sudah tak lagi terdaftar sebagai pemilih.

"Terutama warga yang sudah meninggal dunia, kami minta kepada penyelenggara supaya dihapus dengan berkoordinasi dengan Disdukcapil," ujarnya, Senin (20/2/2023).

Beberapa data pemilih yang sudah tak memenuhi syarat seperti warga yang meninggal dunia atau pindah domisili ini penting.

Terutama mencegah kerawanan Pemilu berkaitan hak suara.

Baca juga: KPU Kaltim Siapkan Data Calon Pemilih di Pemilu 2024

Baca juga: KPU Samarinda Harap Pemilih Bisa Datang ke TPS 14 Februari Saat Pemilu 2024

Dikhawatirkan data pemilih yang dinyatakan meninggal dunia namun masih terdaftar membuka potensi terjadinya pelangharan Pemilu.

"Ini penting karena jangan sampai data pemilih tidak terverifikasi. Sehingha yang terdaftar adalah mereka yang benar-benar terdata sebagai pemilih," katanya.

Secara khusus, Pemerintah daerah proaktif mendukung pelaksanaan Pemilu hingga puncajnya pada tahun 2024 mendatang.

"Kami harap warga proaktif, karena data pemilih ini krusial. Mulai dari pemerintah kecamatan, desa hingga warga kita haraplan mendukung verifikasi sehingga Pemilu 2024 berjalan lancar," ucapnya. (*)

Artikel ini telah tayang di TribunKaltara.com dengan judul Bupati Sebut Rawan Disalahgunakan, KPU Malinau Diminta Kroscek Data Pemilih Meninggal Dunia, https://kaltara.tribunnews.com/2023/02/20/bupati-sebut-rawan-disalahgunakan-kpu-malinau-diminta-kroscek-data-pemilih-meninggal-dunia.