Berita Berau Terkini

Bayi Usia 9 Bulan di Berau Meninggal Dunia Usai Terjatuh ke Air saat Banjir di Kelay

Banjir di Kampung Tumbit Melayu akibat luapan air sungai Kelay memakan korban jiwa.

Penulis: Renata Andini Pengesti | Editor: Aris
HO/Polres Berau
Pihak Polsek Kelay memperlihatkan TKP kejadian. (HO/Polres Berau) 

TRIBUNKALTIM.CO, TANJUNG REDEB - Banjir di Kampung Tumbit Melayu akibat luapan air sungai Kelay memakan korban jiwa.

Seorang anak berusia 9 bulan harus kehilangan nyawanya setelah lepas dari pengawasan orang tuanya, Senin (20/2/2023) sekira pukul 11.00 Wita.

Kasi Humas Polres Berau, Iptu Suradi mengatakan, kejadian bermula saat ayah korban berinisial HR sedang memasak di dapur. Lantaran, sang istri yang berinisial AI sedang sakit, dan berada di kamar.

Saat berada di dapur, HR melihat sesosok bayi yang awalnya diduga boneka sedang mengambang di halaman rumahnya. Dengan berpakaian berwarna merah dan menggunakan pampers.

Baca juga: Cuaca di Berau Hari Ini, Cerah Berawan Berpotensi Terjadi di Beberapa Wilayah

Sontak dirinya melihat kondisi dan keberadaan anaknya. HR melihat 2 anaknya kala itu sedang menonton televisi di ruang tengah. Namun, dirinya tidak mengetahui keberadaan anak ketiganya yang masih berusia 9 bulan.

"Awalnya dia mengira bahwa anak ketiganya sedang bersama ibunya di kamar," jelasnya kepada Tribunkaltim.co, Selasa (21/2/2023).

Untuk memastikan anak ketiganya, HR langsung masuk ke kamar. Tidak melihat keberadaan anak ketiganya, korban langsung bertanya ke istrinya.

Sesaat bertanya, HR juga menyampaikan bahwa ada sebuah boneka yang mengambang di depan rumahnya.

Baca juga: Jelang Ramadhan 2023 Mendatang, Bupati Berau Soroti Pemadaman Listrik

"Sontak sang ibu langsung merespon dengan berlari dan melihat sosok yang diduga boneka tersebut," bebernya.

Setelah melihat sosok yang diduga boneka tersebut, sang ibu pun langsung histeris dan berteriak menyebut bahwa itu anakku. Dan langsung terjun ke air, untuk melakukan pertolongan.

Namun nahas, setelah dilakukan pertolongan dan dibawa ke puskesmas, korban tak bisa tertolong dan dinyatakan meninggal dunia.

"Korban sudah tidak bisa tertolong lagi," ungkapnya.

Baca juga: DPPKBP3A Berau Sinergi Bersama Rutan Tanjung Redeb, Beri Bimbingan dan Pelatihan Warga Binaan

Diakuinya, polisi telah melakukan visum dan menyerahkan jasad bayi tersebut kepada pihak keluarga.

"Keluarga telah menolak untuk dilakukan otopsi," tandasnya.

Untuk diketahui, ketinggian air kala korban terjatuh, mencapai pinggang orang dewasa. Atau diperkirakan setinggi 1 meter. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved