IKN Nusantara

Jakarta Kental Logat Betawi, IKN Nusantara Punya Bahasa Kutai, Edukasi Digencarkan

Jakarta kental logat Betawi, IKN Nusantara punya Bahasa Kutai, edukasi Digencarkan

Penulis: Rafan Arif Dwinanto | Editor: Djohan Nur

TRIBUNKALTIM.CO - Ibu Kota Nusantara atau IKN Nusantara ditargetkan menggantikan Jakarta sebagai Ibu Kota Indonesia.

Hal ini pun sudah disambut para pemuda di Kalimantan Timur.

Salah satunya dengan cara mulai memasyarakatkan Bahasa Kutai.

Diketahui, Jakarta kental dengan logat Betawinya.

Nantinya, kultur penduduk di IKN Nusantara juga diharapkan bisa dipengaruhi budaya setempat, termasuk dari sisi bahasa.

Salah satunya Bahasa Kutai.

Aktivis Dewan Bahasa dan Sastra Kutai Kartanegara, Aswindra Hidayat mengatakan, pihaknya tengah gencar melakukan edukasi.

Edukasi tersebut dilakukan terhadap masyarakat agar terus menggunakan Bahasa Kutai sebagai bahasa sehari-hari.

"Menjadi prinsip dasar, memperjuangkan agar Bahasa Kutai tetap dibudayakan masyarakat, jangan sampai tergerus," ujarnya, Selasa (21/3/2023).

Sebagaimana diketahui, di Kabupaten Kutai Kartanegara, Bahasa Kutai telah ditetapkan masuk ke dalam mata pelajaran muatan lokal.

Bahasa Kutai diajarkan kepada Anak Usia Dini (PAUD), Taman Kanak-kanak (TK), Sekolah Dasar (SD), hingga Sekolah Menengah Pertama (SMP).

Pemerintah daerah juga terus memperjuangkan agar mata pelajaran Bahasa Kutai bisa masuk di jenjang SMA sederajat di Kukar.

Menurut Aswindra, ini langkah yang tepat. Cara mewajibkan sekolah mengutamakan bahasa daerah membuat keragaman bahasa akan tetap terjaga.

"Dalam pembangunan IKN harus diperhatikan kebudayaan masyarakat dengan kearifan lokal, yang akan bersentuhan dengan budaya modern," katanya.

Untuk itu, sebagai Kordinator Mahasiswa Koetai Kartanegara, Aswindra pun berkeinginan pembangunan IKN Nusantara terus dilanjutkan.

Menurutnya, pembangunan IKN Nusantara di Kalimantan Timur memiliki dampak besar dalam memeratakan pembangunan.

Dengan megaproyek tersebut, pembangunan tidak lagi jawa sentris. Melainkan telah bergeser dan fokus ke kawasan Indonesia tengah dan timur.

"Jika IKN masih dipandang hanya sebatas isu, ini perlu diluruskan, karena pembangunan infrastruktur semakin masif di wilayah inti dan pendukung IKN," pungkasnya.

Kehadiran IKN Nusantara juga disambut warga di Kampung Adat Dayak Putak, Kabupaten Kutai Kartanegara.

Ketua Kampung Adat Putak, Yulius Lamus tengah gencar mempromosikan potensi wisata di desanya.

Yulius mengatakan, upaya promosi wisata kampungnya merupakan salah satu cara untuk melestarikan budaya.

Menurut Yulius, pembangunan IKN Nusantara di Kalimantan Timur akan membawa dampak positif bagi warganya.

Taraf kehidupan warga Kampung Adat Putak akan meningkat, dari sisi ekonomi, maupun sosial. Budaya di kampungnya juga makin dikenal.

"Di Kampung Putaq ada pengembangan adat budaya, pasti akan ada perhatian intensif dari pemerintah untuk melestarikannya," ujar Yulius, Senin (13/2/2023).

Pelestarian adat dan budaya di Kampung Putak, Kutai Kartanegara ini dilakukan dengan menggelar sejumlah kegiatan menarik.

Apabila sesuai jadwal, akan berlangsung Pesta Budaya Panen Padi Ketan Muda selama tiga hari, mulai 17-19 Maret 2023.

Tujuan kegiatan ini ialah memperkenalkan wisata budaya asli suku Dayak Tonyoi-Benuaq agar lebih dikenal masyarakat luas.

Yulius mengungkapkan, festival pesta budaya Kampung Putak bahkan sudah mendapat penghargaan di tingkat Kabupaten dan Provinsi Kalimantan Timur.

Di tahun 2021, Sanggar Tari dari Kampung Putak juga sudah tampil di Taman Mini Indonesia untuk mempromosikan desa wisata.

"Mudahan pemerintah bisa melirik sehingga Dusun Putak ini bisa lebih dikenal di tingkat nasional dengan adanya IKN Nusantara," pungkas Kepala Adat Dayak Tunjung Benuaq itu. (*)

 

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved