IKN Nusantara

Berkat Pelatihan Keterampilan, Warga Sekitar IKN Nusantara Raup Cuan Jutaan Rupiah

Berkat pelatihan keterampilan, warga sekitar IKN Nusantara raup cuan jutaan rupiah

Penulis: Rafan Arif Dwinanto | Editor: Robin Ono Saputra

TRIBUNKALTIM.CO - Pemerintah terus kejar tayang membangun infrastruktur di Ibu Kota Nusantara atau IKN Nusantara, Kalimantan Timur.

Tak sekadar infrastruktur, Pemerintah juga memersiapkan warga lokal agar siap bersaing saat wilayahnya menjadi Ibu Kota Indonesia.

Salah satu caranya yakni dengan memberikan aneka pelatihan keterampilan.

Bahkan, dari pelatihan ini, warga sudah berhasil meraup cuan jutaan rupiah.

Terbaru, warga sekita IKN Nusantara menerima program pelatihan bercocok tanam dengan metode hidroponik.

Pelatihan sendiri dilakukan oleh Kementerian Tenaga Kerja didukung oleh Otorita Ibu Kota Nusantara.

Program ini juga diklaim memberi dampak keuntungan bagi warga yang mengikuti pelatihan hidroponik.

Warga di wilayah IKN Nusantara, tepatnya di Desa Suka Raja, Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara kini aktif menanam sayuran seperti pokcoy dan selada dengan cara hidroponik.

"Berkat pelatihan saya sukses menanam pokcoy dan salada, sekarang setiap panen saya bisa mendapatkan keuntungan sekitar Rp 3-4 juta," Sri Sudarwati, perempuan berusia 47 tahun yang merupakan warga asli Sepaku.

Sri, lahir Sepaku mengikuti jejak orang tuanya yang merupakan transmigran dari Pulau Jawa.

Dia sebelumnya bekerja selama 16 tahun menjadi pegawai honorer di Kabupaten Kutai Kartanegara.

Setelah tak lagi menjadi pegawai honorer, Sri tertarik kembali ke daerah asalnya, pulang kampung ke Desa Suka Raja untuk membuka usaha pada tahun 2022.

Sempat bingung, Sri akhirnya memutuskan menanam sayuran secara hidroponik.

"Karena rumah saya berada di wilayah IKN, selain ingin merawat orang tua, saya melihat ada peluang usaha. Awalnya hobi saja, Alhamdulillah Juli tahun lalu ada pelatihan, lalu saya ikut." terangnya.

Sri mengatakan, dia kini tidak sendiri, bersama 32 warga lainnya, dia mengikuti pelatihan berkebun hidroponik tahap pertama pada Juli 2022.

Pelatihan ini digelar untuk meningkatkan kompetensi masyarakat (upskilling).

Pelatihan untuk masyarakat lokal bertujuan agar selain bisa berpartisipasi dalam pembangunan IKB Nusantara, juga merasakan langsung manfaatnya secara ekonomi.

Selain keterampilan hidroponik juga ada pelatihan lain seperti menjadi barista, menjahit juga membuat kue dan roti.

Diakui Sri, warga yang tertarik ikut pelatihan hidroponik cukup banyak, karena selain relatif mudah dan tak perlu modal atau area yang luas.

"Awalnya coba dengan satu meja dulu, ternyata bisa mendapatkan Rp 1 juta, lumayan juga, sejak itu saya semakin serius untuk mengembangkan dan mengajak teman-teman lain, yang warga sekitar sebanyak 12 orang," terangnya.

Kemudian para petani tergabung dalam Kelompok Hidroponik Nusantara memasarkan sendiri hasil kebunnya ke pasar Sepaku.

Awalnya para pedagang menolak karena harganya cukup tinggi dibandingkan sayuran yang non-hidroponik.

Para petani menjualnya seharga Rp 8 ribu per pack, isi sayuran dari 3-4 lubang tanam.

Perlahan, hasil kebun diterima dan laris, bahkan mulai terasa sulit memenuhi permintaan pasar.

Menurut Sri, pesatnya pembangunan IKN Nusantara semakin banyak pekerja yang datang membuat kebutuhan sayuran meningkat, inilah juga yang membuat permintaan meningkat.

"Potensi pasar masih besar, ada kebutuhan salada di Balikpapan yang belum bisa dipenuhi, ada permintaan 100-200 pak setiap hari.

Alhamdulillah, baru dapat tambahan modal dari perusahaan BUMN, jadi saya bisa menambah greenhouse bersama teman-teman kelompok," ungkap Sri. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved