Berita Samarinda Terkini

Profil Sape Player Samarinda Abiroye, Kirim Sape Buatannya Hingga Belanda

Kecintaan Abiroye terhadap sape membuatnya memiliki kreatifitas tinggi dalam membuat instrumen musik etnik

Editor: Samir Paturusi
TRIBUNKALTIM.CO/SINTYA ALFATIKA
Abiroye, Pemain dan Pengrajin Sape Samarinda yang tengah memainkan alunan musik sape buatannya.TRIBUNKALTIM.CO/SINTYA ALFATIKA 

Namun sape pertama buatannya itu ternyata menjadi sebuah pengalaman yang lucu.

“Waktu itu orang lain kalau lihat dari jauh dikira sape beneran, pas dari dekat mereka ketawa karena tipis. Kan, cuma dari papan”, ujarnya dengan tawa.

Pada tahun 2012, Abiroye akhirnya memberanikan diri bermain sape di atas panggung untuk pertama kalinya pada salah satu acara di Mall Samarinda Square, Jl M Yamin, Samarinda.

Selain melantunkan nada-nada etnik yang indah, ia juga membuat dan menjual sape. Harganya pun bervariasi, mulai dari 1,3 - 1,5 Juta. “Tergantung corak dan request ya”, jelasnya.

Tak hanya beredar di Nusantara, sape buatannya sudah sampai di kancah Internasional. “Waktu itu aku pernah dapat pesanan sape ke Belanda”, pungkas pria yang memiliki putri kecil bernama Nada.

Dalam sebulan ia mendapatkan pesanan dari berbagai daerah.

“Sebulan bisa dapat 3 pesanan sape ya”, tambahnya.

Ia menjelaskan proses pembuatan sape.

“Untuk satu sape itu sebenarnya tergantung, ya. Kalau kayunya kering, tiga hari sudah jadi. Tapi kalau belum kering, tunggu sampai kering. Untuk keringkan kayunya pun gak boleh dijemur. Jadi kering sendiri. Setelah itu diukir, dipahat”, jelasnya.

Menurutnya, alat musik sape dapat menjadi alat untuk menyampaikan suasana dan perasaan.

“Gak harus musik tradisi saja yang bisa dimainkan dengan sape, bahkan sekarang banyak lagu-lagu populer yang bisa dicover dengan sape. Lagu favorit juga bisa, malah feel-nya lebih adem”, ungkapnya.

Dalam sudut pandangnya, ia berharap agar generasi milenial dapat mencintai budaya, terutama alat musik tradisional.

Baca juga: Perajin Sampek, Abel Anyeq Beberkan Cara Merawat Alat Musik Khas Dayak

“Seharusnya anak muda zaman sekarang, terutama yang punya followers banyak, itu bisa jadi contoh untuk teman-teman yang lain. Bisa ikut partisipasi dan ajak untuk melestarikan budaya”, ungkapnya.

Saat ini ia aktif membuat sape dan bermain sape di berbagai acara.

Ia juga menjadi pemusik di komunitas seni tari Etnikarupa dan merupakan anggota dari komunitas Enggang Borneo Sumpit.

Biodata

Nama : Abiroye

Tempat Tanggal Lahir/TTL:Samarinda 24 Agustus 1991

Alamat : Makroman, Kecamatan Sambutan

Ayah : Ingan Ali

Ibu : Ansia

Hobi : makan

Makanan : rica-rica daging

Minuman : air putih

Prinsip: mencoba terus tanpa henti

Pendidikan: SMA

Pekerjaan: Sape Player dan Karyawan di PT Kharisma Rancang Adi Pratama (BIGLAND Samarinda) (*)

 

 

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved