7 Perusahaan Batu Bara di Kukar Bangun Taman Kota, Telan Dana Rp 5,3 Miliar

TRIBUNKALTIM.CO, TENGGARONG - Sebanyak 7 perusahaan batu bara di Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), Kalimantan Timur bangun 7 Taman Kota di Tenggarong, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur. 

Salah satu lokasi Taman Kota yang akan dibangun oleh 7 perusahaan tersebut berlokasi di depan Museum Mulawarman.

Pembiayaan sepenuhnya berasal dari dana Corporate Social Responbility (CSR) atau Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (TJSP).

Bupati Kukar Edi Damansyah bersama perwakilan tujuh manajemen perusahaan telah melakukan peletakan batu pertama.

Baca juga: Kegiatan Angkut Batu Bara di Desa Sukomulyo Siang hari, Diduga Manfaatkan Aktivitas Pembangunan IKN

Sekaligus penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) pembangunan taman kota di wilayah Tenggarong.

“Saya apresiasi dan terima kasih kepada teman-teman perusahaan. Rencana ini sudah dimulai tahun 2021, tahun 2022 kita diskusi dan 2023 realisasinya,” ujar Edi, Sabtu (11/3/2023).

Total dana kontribusi dari tujuh perusahaan tersebut mencapai Rp5,3 miliar.

Untuk Taman Kota di depan Museum Mulawarman bakal dikerjakan menggunakan dana TJSP PT Mahakam Sumber Jaya (MSJ) dengan nilai Rp 2,9 miliar.

Sedangkan, lokasi enam taman lainnya akan menghabiskan dana sekitar Rp500an juta.

Dengan rincian, PT Multi Harapan Utama (MHU) mengerjakan Taman Bawah Jembatan, PT Khotai Makmur Insan Abadi mengerjakan Taman Median Tenggarong.

Baca juga: IKN Nusantara Tingkatkan Kualitas Hidup Masyarakat Dayak di Hulu Mahakam Kukar

PT Toba Bara Sejahtera mengerjakan Taman Bundaran Tenggarong, PT Anugrah Bara Kaltim mengerjakan Taman Tepi Sungai Tenggarong.

PT Alam Jaya Bara Pratama mengerjakan Taman Jam Bentong Selatan Tenggarong, dan PT Jembayan Muara Bara mengerjakan Taman Jam Bentong Utara Tenggarong.

Nantinya, pada lokasi taman-taman tersebut akan dipasang plang perusahaan, supaya masyarakat tahu partisipasi para perusahaan di Kukar.

Sehingga persepsi masyarakat terhadap perusahaan tidak haya mengeksploitasi Sumber Daya Alam (SDA) saja.

Edi berharap, kolaborasi ini bisa terus berjalan. Dan perusahaan-perusahaan aktif di Kukar bisa turut memberikan partisipasinya juga.

“Ini baru tujuh perusahaan, kalau data ada 240 sekian perusahaan aktif di Kukar, yang lain kapan,” pungkasnya. (*)