Berita Nasional Terkini
2 Kubah Lava Gunung Merapi Tumbuh, BPPTKG Beber Berpotensi Guguran Awan Panas
Gunung Merapi mulai semburkan abu, kontan saja beberapa warga yang dekat harus mengungsi mencari tempat yang aman
TRIBUNKALTIM.CO - 2 kubah lava Gunung Merapi tumbuh, BPPTKG beber hal ini akan berpotensi memunculkan guguran awan panas.
Beberapa hari lalu, Gunung Merapi mulai semburkan abu, kontan saja beberapa warga yang dekat harus mengungsi mencari tempat yang aman.
Kali ini BPPTKG jelaskan soal penyebab munculnya erupsi Gunung Merapi seperti apa gambarannya.
Simak ulasannya sebagai berikut:
Baca juga: Daftar Wilayah Terdampak Abu Vulkanik Imbas Gunung Merapi Erupsi, BPPTKG Amati Status Kegeempaan
Gunung Merapi kembali erupsi pada Sabtu, (11/3/2023) siang, pukul 12.12 WIB.
Setelah sekian lama tenang, gunung yang berada di perbatasan Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) ini menyemburkan awan panas yang mengakibatkan hujan abu di berbagi wilayah, termasuk Kabupaten Magelang.
Adapun penyebab terjadinya erupsi Gunung Merapi ini dijelaskan oleh Kepala Badan Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), Agus Budi Santoso.
"Karena terjadi longsoran kubah lava barat daya,” ungkap Agus Budi dalam konferensi pers secara daring di YouTube BPPTKG, Sabtu (11/3/2023).
Selain itu, Agus Budi juga mengatakan bahwa Gunung Merapi memiliki dua kubah lava yang sama-sama tumbuh, kubah tersebut berada di tengah dan barat daya kawah.
Baca juga: Gunung Merapi Muntahkan Awan Panas, Hujan Abu di Magelang, Erupsi Masih Berlangsung, Imbauan BPPTG
Dari dua lava tersebut berpotensi terjadinya guguran awan panas sejauh maksimal 7 km.
"Akan berpotensi terjadi awan panas sejauh 7 kilometer arah barat daya, kemudian ke arah selatan tenggara maksimal 5 kilometer,” tambah Agus.
Perhitungan jarak guguran awan panas ini berdasarakan pemodelan dari volume kubah lava sekitar 3 juta meter kubik di tengah kawan dan sekitar 1,7 juta kubik di kubah barat daya.
Diketahui, kubah lava yang di bagian barat daya ini berada di tempat yang miring sehingga menyebabkan runtuhan.
“Barat daya ini menempati tempat yang miring, sehingga ini benar-benar tidak stabil,"
"Jadi mendapat pengaruh dari dalam atau pun tidak, ini bisa runtuh secara tiba-tiba. Tapi aktivitas internal menunjukkan ada tekanan,” ujarnya.
Baca juga: NEWS VIDEO Gunung Merapi Mengeluarkan Luncuran Awan Panas, Terekam Kamera Pemantau BPPTKG
Alasan Rocky Gerung Kasihan Lihat Jokowi Usai Wamenaker Immanuel Kena OTT KPK, Singgung Kasus Ijazah |
![]() |
---|
Ini Pengakuan Pelaku Penculikan Kepala Cabang Bank yang Jasadnya Ditemukan di Bekasi, Motif Didalami |
![]() |
---|
KPK: Pemerasan Sertifikasi K3 Dimulai 2019, Wamenaker Immanuel Ebenezer Terlibat, Total Rp81 Miliar |
![]() |
---|
Profil Wamenaker Immanuel Ebenezer Gerungan Tersangka Kasus Sertifikat K3, Siapa Pengganti Noel? |
![]() |
---|
Bupati Pati Akhirnya Muncul Setelah 8 Hari Menghilang, Begini Kata Sudewo Soal Pansus Pemakzulan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.