Korsleting Pompa BBM Sebabkan 13 Rumah di Desa Liang Bunyu Nunukan Terbakar

TRIBUNKALTIM.CO, NUNUKAN - Si jago merah mengamuk di permukiman padat penduduk RT 06 Desa Liang Bunyu, Pulau Sebatik, Selasa (14/3/2023) pukul 22.00 Wita.
Peristiwa kebakaran tersebut mengakibatkan 13 rumah warga ludes terbakar api.
Kapolsek Sebatik Timur, IPTU Maswoko mengatakan penyebab kebakaran diduga korsleting pompa mini. Pompa tersebut digunakan untuk memindahkan BBM (bahan bakar minyak) jenis Pertalite dari drum ke jeriken.

"Dugaan kami penyebab kebakaran karena seorang warga memindahkan BBM Pertalite dari drom ke geleng 25 liter dengan menggunakan alat pompa minyak celup mini dalam keadaan korslet dan terbakar," kata Maswoko kepada Tribun, Rabu (15/3/2023).

Maswoko menjelaskan kronologis awal terjadi kebakaran. Kejadian diduga terjadi pukul 21.30 Wita. Seorang warga bernama Alda terbangun dari tidurnya. Dia melihat asap dari teras depan rumahnya.
Alda yang mengetahui hal tersebut langsung menggendong anaknya yang masih bayi untuk keluar rumah. Dia keluar melewati pintu belakang rumah.

"Begitu keluar rumah ia dijemput warga menggunakan perahu. Sontak api dengan cepat menjalar ke dinding rumah yang terbuat dari papan yang sudah rapuh," ucapnya.

Menurutnya, api sulit dipadamkan. Lantaran rumah terbuat dari kayu serta kondisi kawasan tersebut saling berdempetan. Sumber air yang jauh menyebabkan api lama padam.

"Api baru berhasil dipadamkan pada pukul 23.00 Wita. Kendala lain juga karena keterbatasan alat pemadam yang berada di PMK Binalawan. Serta banyaknya warga yang menonton sehingga membutuhkan waktu tiba di TKP (tempat kejadian perkara)," ujarnya. Sebelum petugas pemadam kebakaran tiba di TKP, personel Polsek Sebatik Barat bersama warga melakukan pemadaman dengan alat seadanya.

Tak banyak barang milik warga Desa Liang Bunyu bisa diselamatkan. Dikarenakan kobaran api menyebar dengan cepat.
Belum lagi Desa Liang Bunyu dalam keadaan gelap gulita, air laut pasang, dan kondisi angin sedang.
"Kami juga mengevakuasi warga serta membantu mengamankan barang-barang warga yang masih bisa diselamatkan. Tak ada korban jiwa," ungkapnya.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Nunukan menyebut total kerusakan akibat bencana kebakaran di Kecamatan Sebatik Barat senilai Rp1 miliar. Kasubid Informasi Kebencanaan BPBD Nunukan, Basir mengatakan untuk sementara ada sebanyak 85 jiwa dari 20 kepala keluarga (KK) yang terdampak kebakaran.

"Ada 11 rumah rusak berat dan 1 rumah rusak ringan. Jembatan sepanjang 60 meter kondisinya rusak sedang. Kerusakan fisik rumah senilai Rp750.975.000. Fasilitas jembatan rusak sedang dengan kerugian senilai Rp315.000.000. Total kerusakan semuanya senilai Rp1.065.975.000," kata Basir.

Sementara itu, korban kebakaran di Desa Liang Bunyu memilih mengungsi ke rumah keluarganya masing-masing.
Mengenai status kebencanaan dari BPBD Nunukan yakni siaga tanggap darurat.
Tak ada korban jiwa akibat peristiwa kebakaran tadi malam.

"Korban meminta agar mengungsi ke rumah keluarganya saja. Korban luka bakar tidak ada. Tapi pendataan akan terus kami lakukan," ucapnya. Personel BPBD Nunukan masih fokus dalam pendistribusian barang bantuan kepada korban. Bantuan kepada korban berupa sembako.

"Kemungkinan penyerahan bantuan sembako nanti dilakukan secara simbolis oleh Bupati Nunukan," ungkapnya. (fbi)