Ramadhan 2023
Tulisan Ramadhan Apa Ramadan yang Benar? Cek Penulisan yang Baku Menurut KBBI
Cek fakta tulisan yang benar Ramadhan apa Ramadan versi KBBI, jangan sampai keliru.
Penulis: Briandena Silvania Sestiani | Editor: Briandena Silvania Sestiani
TRIBUNKALTIM.CO - Cek fakta tulisan yang benar Ramadhan apa Ramadan versi KBBI, jangan sampai keliru.
Menjelang Ramadhan, pertanyaan paling mendasar yang sering ditanyakan adalah tulisan yang benar Ramadhan apa Ramadan?
Mengapa tulisan Ramadhan apa Ramadan tersebut dipertanyakan? Karena ini akan menjadi dasar seseorang terutama saat menulis.
Selain itu, biasanya umat muslim menyambut bulan suci Ramadhan dengan memberikan ucapan kepada umat muslim lainnya.
Mana tulisan yang benar Ramadhan apa Ramadan versi KBBI? Cek ulasannya.
Jika merujuk pada Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), penulisan yang tepat adalah 'Ramadan' bukan 'Ramadhan'.
Baca juga: 14 Link Download Background Ramadhan PNG yang Aesthetic, Bisa untuk Desain Kartu Ucapan atau Poster
Kata Ramadan dianggap bentuk yang baku. sebab mengacu ke aturan penyerapan kosakata asing.
Bahasa Indonesia tidak mengenal gabungan konsonan 'dh'. Sehingga, wajib bagi setiap kosakata bahasa asing yang akan diserap untuk mengikuti kaidah bahasa Indonesia.
Dalam bahasa Indonesia, Ramadan/Ra-ma-dan/ berarti bulan ke -9 tahun Hijriah (29 atau 30 hari).
Pada bulan ini, umat Islam diwajibkan berpuasa.
Kata Ramadan berasal dari akar kata ramida atau ar-ramad yang berarti panas yang menyengat.
Selain itu dapat juga diartikan sebagai kehausan atau kekeringan.
Dari akar kata tersebut kata Ramadan digunakan untuk mengindikasi adanya sensasi panas saat seseorang kehausan.
Pendapat lain mengatakan bahwa kata Ramadan digunakan karena pada bulan itu dosa-dosa dihapuskan oleh perbuatan baik sebagaimana matahari membakar tanah.
Namun, penulisan Ramadan tidak dapat disamakan artinya dengan Ramadan yang ada dalam bahasa Arab.
Dilansir Wikipedia, Ramadan dalam bahasa arab artinya orang yang sakit mata hendak buta.
Baca juga: 6 Keutamaaan Bulan Ramadhan, Salah Satunya Pahala Bisa Dilipat Gandakan hingga 1.000 Kali Lipat
Pada kenyataanya, masyarakat Indonesia lebih senang menggunakan Ramadhan dibanding Ramadan.
Dilansir Grid.ID, menurut penuturan penyelaras bahasa Kompas TV, hal itu dikarenakan masyarakat menggunakan sistem transkripsinya bukan transliterasinya.
Transkripsi bahasa berarti pengalihan tuturan yang berujud bunyi ke dalam bentuk tulisan.
Untuk saat ini, pemerintahan dan media massa lebih sering menggunakan 'Ramadhan' demi menyesuaikan publik.
Berdasarkan keputusan Pimpinan Pusat Muhammadiyah, 1 Ramadhan 2023 akan jatuh pada Kamis 23 Maret 2023.
Sementara pemerintah dalam hal ini Kementerian Agama RI baru akan mengeluarkan keputusan 1 Ramadhan 1444 H atau 1 Ramadhan 2023 dalam Sidang Isbat (penetapan) yang digelar pada Rabu (22/3/2023).
Rangkaian Sidang Isbat awal puasa Ramadhan tahun ini digelar secara hybrid, atau gabungan antara daring dan luring.
Selain melibatkan Tim Hisab Rukyat Kementerian Agama, pelaksanaan rangkaian sidang isbat juga mengundang Komisi VIII DPR RI, pimpinan MUI, duta besar negara sahabat, perwakilan ormas Islam, dan lainnya.
Selain data hisab, sidang isbat akan merujuk pada hasil rukyatul hilal yang akan dilaksanakan pada 123 lokasi di seluruh Indonesia.
Baca juga: Mana Tulisan yang Benar, Ramadan, Ramadhan, atau Romadhon? Simak Ulasannya
Tips menjaga kesehatan selama bulan Ramadhan 2023 yang dikutip dari upk.kemkes.go.id
1. Pola Makan Sahur yang baik
Sahur memiliki peran yang sangat penting untuk menjaga stamina tubuh selama menjalankan ibadah puasa dan aktivitas ketika di siang hari.
Untuk itu, perbanyak konsumsi makanan yang tinggi serat seperti buah dan sayur, serta hindari makanan yang tinggi minyak karena akan menyumbat pembuluh darah dan menyebabkan kantuk di siang hari
2. Pola makan saat berbuka
Langsung mengkonsumsi makanan yang banyak ketika berbuka puasa, akan menyebabkan perut menjadi sesak, sehingga makan makanan secukupnya secara bertahap, dimulai dengan mengkonsumsi air putih dan sedikit makanan manis.
3. Menjaga pola makan malam
Makan malam terlalu banyak saat malam hari akan menyebabkan seseorang mengalami obesitas, sehingga harus dihindari.
Selain itu juga hindari konsumsi kopi dan soda karena akan menyebabkan sulit tidur dan menimbun banyak lemak.
4. Aktivitas fisik, minimal 30 menit
Meskipun sedang berpuasa, aktivitas fisik masih sangatlah penting untuk menjaga kebugaran tubuh
5. Menjaga pola tidur
Jika harus melakukan persiapan untuk sahur dan bangun di pagi hari, maka hindari tidur terlalu malam untuk keperluan yang tidak terlalu penting.
(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.