Berita Nasional Terkini

'Nyanyian' Teddy Minahasa, Blak-blakan Sebut Anggota Polri Sering Ambil Sabu untuk Dikonsumsi

Tak ingin terus menerus dicibir masyarakat, Teddy Minahasa pun membongkar seluruh kelakuan anggota Polri terkait kasus peredaran narkoba.

Tribunnews/Jeprima
Terdakwa kasus peredaran narkotika, Irjen Teddy Minahasa menjalani sidang lanjutan di Pengadilan Negeri Jakarta Barat, Jakarta, Senin (6/3/2023). TRIBUNNEWS/JEPRIMA 

Diberitakan Kompas.com (16/3/2023), pengakuan negosiasi sabu tersebut diungkapkan oleh terdakwa lainnya, Linda Pujiastuti, dalam persidangan pada Rabu (15/3/2023).

Linda menerangkan, Teddy meminta fee atau bayaran senilai Rp 100 miliar untuk meloloskan dan mengawal 1 ton sabu dari Taiwan.

Baca juga: Mengaku Punya Hubungan Khusus, Terkuak Nama Lain Teddy Minahasa di Ponsel Linda Pudjiastuti

Awalnya, Linda ditanyai oleh penasihat hukumnya, Adriel Viari Purba, soal pernyataan Teddy Minahasa dalam Berita Acara Pemeriksaan (BAP) terkait tujuan kepergiannya ke Taiwan.

Kemudian, Linda pun menjawab bahwa kepergiannya ke Taiwan bersama Teddy Minahasa untuk menuju pabrik sabu.

"Ke Taiwan itu dan ke pabrik itu, dalam rangka apa?" tanya Adriel.

"Ke pabrik sabu," jawab Linda. "Pabrik sabu?" tanya Adriel dengan nada kaget.

Baca juga: Linda Sebut Teddy Minahasa Pernah ke Pabrik Sabu di Taiwan: Minta Fee Rp 100 Miliar untuk 1 Ton Sabu

"Iya benar," jawab terdakwa Linda.

Linda menjelaskan, kepergian ke Taiwan bermula dari pertanyaan Teddy apakah dirinya mengenal bandar sabu.

Wanita ini pun mengatakan mengenal seorang bandar di Taiwan.

Linda dan Teddy pun pergi ke pabrik sabu di Taiwan lantaran operasi di Laut China Selatan gagal.

Baca juga: Skenario Licik Teddy Minahasa Dibongkar Istri Dody Prawiranegara, Jadikan Arif Tumbal Kasus Narkoba

Sebelum pergi, terang Linda, Teddy memberi tawaran kepada pabrik di Taiwan berupa "buy 1 get 1".

Artinya, pabrik dapat mengirim sabu ke Indonesia, dengan syarat ada setengah dari barang yang ditangkap.

"Contoh, Mr X (bandar narkoba) misalkan mau kirim ke Indonesia satu ton (sabu), jadi satu ton kita lewat (lolos dan bisa beredar), satu ton kita tangkap," kata Linda.

Namun, lanjut dia, jenderal bintang dua Polri ini justru meminta bayaran sebesar Rp 100 miliar untuk satu ton sabu yang "lolos" ke Indonesia.

 

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved